Gone

198 19 37
                                    

"Bin, Hongbin, ireona."

Seorang Detektif muda yg tertidur di atas meja kerjanya pun terbangun ketika merasa namanya di panggil. Dia mengusap wajahnya melihat Detektif yg satu tim dengannya sedang berdiri sambil menatapnya aneh.

"Hyeri? Ugh ... Sudah jam berapa ini?"

"Sudah jam 8 pagi, Bin. Kamu ketiduran disini semalam, aku juga ketiduran di sini sih." Hyeri di menyodorkan susu hangat di tangannya kepada Hongbin.

"Gomawo."
"Apa kalian sudah menemukan Hawoon?" tanya Hongbin, Hyeri menggeleng lemah, membuat Hongbin menghembuskan nafas dengan kasar.

"Tapi sejam yg lalu kami menemukan mobilnya tertangkap kamera di pusat perbelanjaan dekat perbatasan Seoul. Sayangnya saat Ravi Oppa kesana bersama tim nya dia udah gak ada dan kamera CCTV di sekitar sana juga sudah di rusaknya sehingga sekarang kita kehilangan jejak," jawab Hyeri.

"Jinjja ... Anak itu benar-benar berniat untuk menghilang dari kita, ya? Coba saja Eomma nggak nekat jodohin dia sama anak dari temannya, mungkin sekarang aku atau Jaehwan Hyung lagi nganterin dia ke sekolah." Hongbin menatap wallpaper Ponselnya yaitu foto dirinya bersama Abang dan adik bungsunya yg sedang tersenyum lebar.

"Tenang, melihat dia dapat merusak semua kamera CCTV tanpa sisa seperti itu sepertinya dia masih baik-baik saja, aku dan Detektif lainnya juga akan membantumu mencari Hawoon sampai ketemu." Hyeri menepuk pundak Hongbin.

"Aku harap begitu." Hongbin meneguk susu yg di berikan Hyeri sampai habis.

"Selamat pagi, Kapten!"

Hyeri dan Hongbin menengok kearah datangnya suara. Terlihat seorang aparat kepolisian sedang memberi hormat pada seorang namja tampan dengan baju polisi serta name tag tertulis Kim Wonshik di dalamnya. Wajah tegasnya berubah menjadi senyum lembut ketika memasuki ruang kaca tempat Hyeri dan Hongbin biasa bekerja, ia berjalan kearah Hyeri dan Hongbin sambil menenteng sebuah kantung plastik.

"Baru bangun, pak Detektif?" tebak Ravi begitu melihat wajah kumal Hongbin.

"Ya begitulah," jawab Hongbin.

"Kalian udah makan belum?" tanya Ravi.

"Belum, aku aja baru selesai mandi. Hongbin juga baru bangun," jawab Hyeri.

Hyeri dan Hongbin yg sudah menjadi partner selama 3 tahun lebih adalah Detektif yg sangat sibuk, saking sibuknya terkadang mereka tidak pulang ke rumah jika sedang menangani kasus. Maka itu di ruang kerja mereka menyediakan Sleeping bag dan koper berisi baju-baju cadangan.

"Ini gue bawa sarapan buat kalian berdua." Ravi mengeluarkan dua kotak bento dari kantung plastik. Hyeri sudah mulai memisahkan sumpit sementara Hongbin hanya menatap kotak bento yg di letakkan di atas meja kerjanya.

"Makan, Bin. Gue tau lo pasti khawatir sama Hawoon, kan? Tapi lo harus tetep makan buat ngisi tenaga."

"Arra, gomawo Ravi." Hongbin membalas Ravi dengan senyum yg terlihat di paksakan sebelum mulai memakan makanannya.

// FLASHBACK//

Hongbin mengancingi jasnya kemudian merapihkan dasinya.

"Bin, udah belum?" tanya Jaehwan yg menggunakan baju yg persis mirip seperti milik Hongbin.

"Kaja." Hongbin memimpin jalan keluar dari kamarnya berjalan menuju kamar adik mereka, Lee Hawoon.

Kriett...

Pintu terbuka dan seorang anak perempuan berwajah jelita keluar dari kamarnya disusul oleh sang Ibu di belakang. Namun mereka tampak tak mengenal anak perempuan di hadapan mereka sampai anak itu mulai memutar bola matanya malas.

Never let you goTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang