Bad News

38 11 7
                                    

Hongbin memarkirkan mobilnya di belakang pohon kemudian keluar membukakan pintu untuk Hyeri.

"Ikut aku." Hongbin menarik tangan Hyeri dengan lembut, menuntunnya ke atas bukit. Hyeri berhenti begitu merasakan rumput basah yg mengenai kakinya.

"Kita dimana sih bin? Taman? Atau jangan-jangan hutan? Tapi ngapain kamu bawa aku ke hutan?!"

"Pft ... Hutan dia bilang?" Hongbin menahan tawanya.

"Bukan, Hyeri-ya. Udah kamu jalan aja ikutin aku."

Hongbin menarik tangan Hyeri lagi. Hyeri yg tidak tau apa-apa mau tidak mau menuruti Hongbin.

"Sebelum aku buka penutup mata ini, ada sesuatu yg harus aku tanya, yg perlu kamu lakukan hanya jawab dengan jujur."
Hongbin menatap Hyeri dengan tajam, Hyeri menelan ludahnya gugup. Walaupun dia tidak bisa melihat wajah Hongbin, dia bisa merasakan betapa dekat jarak mereka dengan merasakan nafas Hongbin.

"Bagimu aku ini apa?"

"S-sahabat," jawab Hyeri dengan gugup.

"... Jawab dengan jujur, Hyeri-ya. Bagimu aku ini apa?" tanya Hongbin sekali lagi dengan penuh penekanan, Hyeri terdiam sebentar. Mulutnya mengatup-ngatup ragu ingin menjawab Hongbin.

"O-orang yg aku sukai," katanya kemudian menunduk malu. Diam-diam Hongbin tersenyum melihat semburat merah di kedua pipi Hyeri.

"Sekarang lihat kesini."

Hongbin membukakan penutup mata Hyeri. Hyeri mengedipkan kedua matanya kemudian terkagum-kagum melihat pemandangan di bawah bukit. Dari atas bukit terlihat ada daerah yg sangat gelap yaitu hutan yg berada di samping perkotaan yg di penuhi dengan lampu-lampu. Tapi untuk malam ini, hutan itu tidak segelap biasanya karena lampu-lampu hias yg sangat besar terbentang di tengah-tengah hutan, diatas pepohonan yg bertuliskan
"Kim Hyeri ❤️ Lee Hongbin" di tambah kata-kata "Would you be mine?" di bawahnya, dan tiba-tiba saja muncul lagu "thinking out loud" yg mengagetkan Hyeri.

"Astaga, Hongbin ..."

Hyeri menatap Hongbin dengan mata berkaca-kaca. Lagi-lagi Hongbin tersenyum manis menatap Hyeri, ia menghapus air mata Hyeri dengan ibu jarinya. Hongbin mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku jaketnya kemudian berlutut di hadapan Hyeri.

"Hyeri-ya, maukah kamu jadi milikku?" Hongbin meremas ujung jaketnya gugup menunggu jawaban Hyeri.

"Mau." Hyeri mengangguk.

Hongbin langsung berdiri memasangkan cincin di jari manis Hyeri lalu menciumnya dengan mesra.

"Uljima." Hongbin mengelap air mata Hyeri dan menarik Hyeri kedalam pelukannya.

"K-kamu kok peka ... Nya lama ba ... Nget sih?" tanya Hyeri masih sesenggukan.

"Seharusnya aku yg bilang gitu ke kamu karena aku yg suka sama kamu duluan," jawab Hongbin.

"Mwo?" Hyeri berhenti menangis dan mengelap ingusnya.

"Aku suka kamu sejak pertama kita ketemu, sedangkan kamu baru suka sama aku waktu kita udah lama kenal."

Never let you goTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang