Never let you go

You're only mine

Kedua mata elang Taekwoon memerhatikan gerak gerik pria di hadapannya dengan waspada kemudian melirik borgol yg mengikat kedua tangannya, otaknya sibuk mencari cara untuk meloloskan diri dari tempat terkutuk yg akan menjadi rumah keduanya.

"Apa yg sedang kau dan Taehyung rencanakan pada Hawoon?"

Brak!

"Jawab aku, Jung Taekwoon!"

Entah sudah berapa kali Hongbin meneriaki pertanyaan itu pada Taekwoon yg seharian duduk di hadapannya dengan kedua tangan dan kaki terborgol. Sebagai jawaban Taekwoon hanya mengedikkan kedua bahunya lagi seperti yg sudah ia lakukan, membuat Hongbin frustasi karena tidak mendapatkan informasi yg dia inginkan.
Diluar Hyeri menggelengkan kepala, melihat Hongbin yg mulai kehilangan kesabaran dan mencengkram kerah baju Taekwoon.

"Hyeri-ya, apa kita sudahi saja introgasinya? Lagipula sekarang sudah lewat tengah malam," kata Hakyeon.

Hyeri menganggukkan kepalanya kemudian ia dan Hakyeon masuk ke dalam ruang introgasi, menjemput Hongbin dan Taekwoon, sementara Heera mengemasi tumpukan berkas-berkas.

"Bin, ayo kita sudahi dulu introgasi hari ini." Hyeri memegang bahu Hongbin.

Hongbin melepas cengkramannya pada kerah baju Taekwoon dan mendorong Taekwoon sampai pria itu terduduk di kursinya.

"Urusan kita belum selesai," kata Hongbin sambil menunjuk wajah Taekwoon.

"Sudahlah, bin."

Hyeri menarik Hongbin keluar, sementara Hakyeon mengantar Taekwoon kembali ke dalam sel tahanan. Hongbin mendudukkan dirinya di kursi lalu mendecak kesal.

"Aigoo~ Lihatlah wajahmu di cermin, sudah seperti monster saja. Ini minum dulu, siapa tau bisa bikin kamu sedikit rileks." Hyeri menyodorkan Hongbin segelas kopi, kemudian ia mengacak rambut Hongbin, membuatnya jadi semakin berantakan.

"Hyeri-ya, temani aku pergi dari sini." Hongbin menatap Hyeri.

"Mwo? Pergi kemana?"

"Menyusul Hawoon dan Ravi. Kamu mau kan? Ayo temani aku kesana, kumohon, cuma kamu yg bisa menolongku, Hyeri-ya." Hongbin menatap Hyeri dengan penuh harap, ia memegang tangan Hyeri dengan gugup.

"Aku mau ... Tapi kita gak bisa, bin. Kita harus mecahin kasus Taekwoon dulu sebelum kita dapat izin untuk pergi ke Kanada," jawab Hyeri.

"Hyeri, kumohon. A-aku gak bisa ngebiarin Hawoon sendirian dengan Ravi disana. Mungkin sekarang Ravi bisa ngelindungin dia, tapi kita gak tau kapan Taehyung akan bergerak untuk ngambil Hawoon lagi. Jadi kumohon ... Bantu aku, Kim Hyeri."

Hongbin menggenggam kedua tangan Hyeri kuat-kuat. Dalam hati Hyeri sangat ingin membantu Hongbin yg sedang kesulitan, tapi otaknya menyuruh Hyeri agar tetap mengatakan tidak karena jika Hyeri mengiyakan permintaan Hongbin dan melanggar peraturan, ia akan menyebabkan masalah untuk mereka sendiri juga pekerjaan dan jabatan mereka.

"Maaf Hongbin, tapi-"

"Yasudah, kalau kamu gak mau bantu biar aku pergi sendiri," potong Hongbin. Dia berdiri dari tempat duduknya, bejalan ke pintu keluar.

"Lagipula dalangnya juga sudah tertangkap, kan?! Apa lagi yg masih kamu takutkan, Hongbin?!" jerit Hyeri sebelum Hongbin melangkah keluar dari ruang kerja mereka.