Awaken

43 13 31
                                    

Jam menunjukkan pukul lima dini hari, Hongbin tertidur di sisi kasur Hawoon sambil memegangi tangan adiknya yang belum menyadarkan diri itu. Sedangkan di luar kamar, Ravi masih menemani Hyeri yang tertidur dengan pulas di pelukannya, di bangku ruang tunggu. Semalaman namja itu terus terjaga sambil menatapi pintu ruang ICU, terus  berharap Hawoon akan menyadarkan diri dan kembali ke hadapannya.

"Oppa, dingin."

Hyeri berkata dalam tidurnya, Ravi segera melepas jaketnya dan menyelimuti sang adik. Setelah itu ia mengintip ke dalam ruang ICU. Terlihat Hongbin masih tertidur, akhirnya ia menggendong Hyeri masuk ke dalam dan membaringkannya di atas sofa kemudian ia pergi lagi keluar untuk sarapan di kantin rumah sakit.

"Ravi Hyung!"

Hyungwon berlari menghampiri Ravi yang sedang makan.

"Hyungwon-ah, gimana? Apa kasus Taehyung udah ada perkembangan?" tanya Ravi.

"Aku belum mendapat laporan lagi dari Hakyeon dan Heera hari ini. Tapi kemarin mereka bilang, mereka sedang menyamar bersama Hoseok," jawab Hyungwon.

"Lalu bagaimana keadaan mereka?" tanya Ravi.

"Itu ... Aku gak tau, tapi kayaknya sih mereka baik-baik saja."

Hyungwon menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dengan kikuk.

"Gue harap juga begitu, semoga aja mereka berhasil memancing Taehyung dan Taekwoon untuk kembali ke Korea."

"Lalu Hawoon bagaimana keadaannya?" tanya Hyungwon.

"Gue denger dia akan dipindah ke kamar inap biasa siang ini karena sudah melewati masa kritisnya," jawab Ravi.

"Syukurlah, aku senang mendengarnya."

Hyungwon menghela nafas lega, setidaknya kondisi Hawoon telah membaik.
_______________________________
Di rumah Taehyung ...

Hoseok menemani Taehyung dan Taekwoon yang sedang makan siang. Sedangkan Heera dan Hakyeon menyamar menjadi pelayan di dapur. Mereka melayani kedua orang itu sambil memperhatikan setiap gerak gerik dan kata-kata yang mereka keluarkan dari mulut mereka.

"Hyung, rencana kita sudah gagal."

Taehyung memainkan garpunya di atas piring.

"Masih belum, Tae. Sekarang dia sedang koma di Rumah Sakit. Kau bisa menyeludupkan orang kesana untuk meracuninya kan. berpikirlah dengan cerdik," kata Taekwoon.

"Tapi bagaimana caranya, kudengar Kakaknya dan para polisi yg menjaga Hawoon memeriksa setiap orang yang masuk ke dalam kamarnya."

"Biar kuurus itu, Kamu sudah punya sample darah dan rambut Hawoon kan?"

Taehyung mengangguk.

"Lakukan saja proses kloningan Hawoon, biar aku yang mengurus rencana pembunuhannya," kata Taekwoon dengan santai.

Heera melirik Hakyeon seolah berkata "Kita harus memberi tahu Hongbin dan Ravi secepatnya." Hakyeon pun mengangguk.

"Hoseok Hyung, tolong bantu aku menyiapkan peralatan untuk proses kloning Hawoon," kata Taehyung tanpa menoleh pada sang sekretaris.

"Baik."

Hoseok langsung berbalik meninggalkan Taehyung dan Taekwoon diikuti oleh Hakyeon dan Heera. Begitu mereka memasuki sebuah ruang bawah tanah yang dipenuhi tabung-tabung besar berisi benda-benda aneh, Hakyeon dan Heera membuka masker mereka.

"Kalian dengar sendiri kan tadi? Sekarang cepat hubungi Ravi dan Hongbin, suruh mereka membawa Hawoon kembali ke Korea secepatnya," perintah Hoseok.

Never let you goTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang