[1] The Gossip

1.6K 56 20
                                    

SMPN 10 Jakarta Selatan - 8 November.

“Ravelia tadi dicari Andre tuh.” ejek salah satu sohib Andre yang kebetulan sedang berjalan di samping meja kantin yang kini Ravelia duduki.

Arghh! Oh god, Can they just shut up? Rutuk Ravelia.

Ravelia hanya membalas dengan senyuman simpul ke arah mereka. Tetapi sebenarnya Ravelia sangat tak menyukai ejekan sampah mereka.

“Rav kamu kenapa sih kalau dipanggil–maksudku di ejek soal Andre mukanya begitu?” tanya Rizya, salah satu sahabat Ravelia.

“Riz, dengerin, aku gak suka kalau mereka selalu mengusik hari-hari aku dengan perkataan sampah kayak begitu!” jelas Ravelia dengan perasaan kesal yang berkecamuk di hatinya.

“Eh Rav, hati-hati lho! Nanti kamu kena karma,” ujar Rizya dengan nada–yang menurut Ravelia–Horror.

“Karma? Hello? Jaman sekarang masih percaya karma? Ya ampun Riz sekarang udah masa robot bukan masa purbakala lagi,” sanggah Ravelia sambil menggerak-gerikan tangannya dengan semangat.

Alhasil Ravelia mendapatkan respon masam dari sahabatnya itu.

“Ravel, tapi tetep aja hukum karma masih berlaku sampai sekarang.”

I don't care! I love it,” balas Ravelia sambil menyanyi tanpa memperdulikan rasa kesal dari Rizya.

“Ah! Whatever,” kata Rizya.

Guys!” panggil seseorang yang terdengar dari arah belakang Ravelia dan Rizya. Tak lain seseorang itu adalah Tania. Statusnya sama dengan Rizya, salah satu sahabat dari Ravelia.

“Hey Tania!” balas Ravelia dan dilanjut dengan high five ala mereka.

Sedangkan Rizya hanya tersenyum tipis ke arah Tania. Sepertinya Rizya masih ngambek.

“Eh muka kamu kok kusut gitu Riz?” tanya Tania yang mulai penasaran dengan sikap yang ditonjolkan oleh Rizya.

“Gak kok. Gak kenapa-napa,” jawab Rizya dengan datar tanpa basa-basi.

Well, kok tumben kamu gak dikejar-kejar lagi sama Razzan?” tanya Ravelia mengalihkan pembicaraan.

“Barusan abis dikejar-kejar. Kayak orang India gitu jadinya gara-gara kejar-kejaran di taman.” jelas Tania sambil memajukan bibirnya. Jelas saja Tania kesal. Walaupun dia memang termasuk kalangan cewek populer, tetapi tetap saja ia tak suka dikejar-kejar layaknya buronan.

Gelakan tawa dari Ravelia dan Rizya membuat Tania semakin badmood

“Ih! Kok kalian malah ketawa sih? Harusnya kalian kasihan dong sama perempuan imut nan cantik ini,” ujar Tania yang malah membuat gelakan tawa Ravelia dan Rizya semakin kencang.

“Tan, tau gak. Kamu itu salah satu cewek populer. Cuman sikap kamu kayak bukan cewek populer. Suka cengengesan, ketawa gak jelas, suka gila sendiri,” jelas Rizya sambil terus tergelak.

“Iya bener! Ya walaupun kamu terkadang suka ngambek dan jutek bahkan kalo saking keselnya sampe ngamuk, tapi tetep aja kamu itu cewek gila,” tambah Ravelia yang membuat Tania malah semakin pasrah diejek oleh kedua sahabatnya itu.

“Terserah kalian deh mau ngomong apa. Aku cuman mau bilang terima kasih atas sanjungannya kawan,” ucap Tania menekankan kata 'sanjungan' dalam perkataannya lalu tersenyum yang dibuat-buat.

“Ohya Tan, aku mau cerita ke kamu soal kejadian tadi,” lanjut Rizya dan langsung mendapat celetukan dari Ravelia.

“Udah gak ngambek lagi nih ceritanya?”

Countless [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang