Rumah Sakit dan Kehilangan

333 30 0
                                    

Tidak lama setelah pesta kecil-kecilan keluarga Uchiha dimulai, Sasuke harus segera beranjak pergi. Jam menunjukkan beberapa menit berlalu sejak pukul sembilan malam. Ia bergerak tergesa-gesa sesaat seusai menerima panggilan di ponselnya. Ia bahkan nyaris berlari. Seruan bertanya yang dilontarkan kakaknya tidak dihiraukannya sedikit pun. Beruntung yang lainnya sedang berada di kebun belakang, sehingga ia tidak perlu repot dengan penjelasan. Ia harus pergi, berkendara ke suatu tempat secepat yang ia bisa, secepat yang mungkin ia lakukan di tengah keramaian kota di malam Tahun Baru. Dalam dirinya, tercipta awan kecemasan. Pikirannya hanya punya satu tujuan.

'Naruto, tunggulah aku. Aku segera ke sana, di mana kau berada, aku akan ada di sampingmu. Komohon, percayalah padaku, Naruto. Kau akan baik-baik saja bersamaku.'

Tempat parkir Rumah Sakit Konoha tampak lengang, tak seperti kesan padat dan sibuk di siang hari. Segera setelah memarkir mobilnya, Sasuke beranjak turun dan berlari ke arah UGD. Meskipun malam itu dingin, namun entah kenapa keringat menetes perlahan di sisi wajahnya. Ada kekhawatiran yang menelan ketenangannya hilang, dan ada rasa pedih yang perlahan-lahan menggerogoti batinnya. Perasaan gundah mulai memenuhinya sejak panggilan terakhir di ponselnya. Sepanjang perjalanannya yang terasa seperti berjam-jam, ia tak henti-hentinya mengingat akan kata-kata serta nada getir yang menyapanya lewat telepon di malam itu.

"Hei, Sasuke."

"Hn. Ada apa, dobe?"

"Ah, maaf kalau aku mengganggu pesta kalian. Apa aku tutup saja, ya?"

"Naruto, ada apa? Kau terdengar aneh. Katakan padaku, Naruto. Apa yang terjadi?"

"..."

"Naruto, jangan diam saja. Katakan padaku. Kalau kau butuh bantuan segera, aku akan mendatangimu detik ini juga."

"..."

"Naruto, apa kau dengar aku? Jawab aku, Naruto. Katakan sesuatu."

".."

"..."

"Sasuke..."

"Ya, Naruto. Aku mendengarmu."

"Bisakah... bisakah kau ke sini? Menemuiku dan... Bisakah?"

"Tentu saja, Naruto. Katakan padaku, dimana kau sekarang?"

"..."

"..."

"UGD Rumah Sakit Konoha."

Sasuke merasakan hatinya berdenyut perih tiap kali ia mengingat nada lirih yang bersumber dari sahabatnya itu. Tidak pernah sekalipun dalam hidupnya ia mendengar Naruto dengan beban yang teramat sangat dalam suaranya. Dalam tiap langkah sepatunya yang mengetuk keras dan cepat dengan lantai rumah sakit, Sasuke merasakan ketakutan yang sedikit demi sedikit merayap ke dalam dirinya.

Begitu pintu masuk dari tempat tujuannya terlihat, meski dengan napas terengah-engah, ia mempercepat kecepatannya. Pintu kaca dua pintu di hadapannya didorongnya terbuka, mata onyx miliknya langsung mencari-cari seseorang yang selama ini memenuhi isi otaknya. Tempat itu adalah ruang tunggu UGD.

Selagi ia sibuk mencari kian kemari, ponsel di sakunya berdering. Begitu ia melihat nama yang tertera di layar, ia langsung menjawabnya.

"Naruto, kau dimana? Aku baru saja tiba."

"Ah, aku ada di taman rumah sakit. Tempatnya ada di belakang UGD."

"Baiklah. Aku segera kesana. Tetaplah di situ, Naruto."

Mendung MemoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang