Salju Pertama dan Tahun Ketiga

237 29 0
                                    

Sasuke berada di dalam mobilnya, duduk di balik setir setelah jam kerjanya di kantor usai, saat ponsel pintarnya bergetar singkat. Dia mengambil kubus tipis teknologi itu dari dalam sakunya dan membaca pemberitahuan yang terpampang di layar dengan cahaya redup.

Sebuah pesan singkat dari Dobe.

Sasuke mendesah pelan. Akhir-akhir ini Naruto sering menghubunginya lewat telepon maupun pesan. Tapi topik yang keduanya bicarakan tidak pernah membuatnya merasa nyaman, alih-alih setiap kali permintaan yang sama dari Naruto datang kepadanya, Sasuke selalu saja merasa terusik; bukan dengan Naruto, tapi dengan permintaannya.

Kali ini sudah ketiga kalinya Naruto menitipkan kedua anaknya di tangan keluarga Uchiha, selalu karena kepergiannya sendirian ke kota Kiri. Lama kedua kepergiannya sebelumnya masing-masing tiga hari, meskipun kepulangannya tidak pernah diutarakannya. Namun kali ini Naruto secara spesifik mengatakan akan kembali dalam seminggu.

Dahi Sasuke mengernyit. Apa yang sebenarnya dilakukan pria berambut pirang itu di kota Kiri? Firasatnya mengatakan sesuatu yang buruk, tapi dia tahu dirinya tidak bisa melakukan apa-apa. Dia sedang berbicara tentang Uzumaki Naruto, seorang anak manusia yang jarang menaruh perhatiannya ke sekeliling, tapi saat fokusnya tertuju pada satu titik, maka sulit untuk mengalihkan keputusannya.

Tanpa memberikan balasan ke pesan singkat Naruto, Sasuke langsung menghidupkan mesin mobilnya dan keluar dari tempat parkir bawah tanah kantor milik keluarganya. Sesampainya di luar gedung, ia menatap langit.

Awan tebal mendominasi langit sejauh matanya bisa memandang, dan segera setelahnya kedua mata obsidiannya menangkap hal lain.

Salju. Salju pertama di musim dingin.

Artinya sebentar lagi akan menjadi peringatan tiga tahun kepergian Uzumaki Hinata dari dunia.

Tiga tahun sejak Naruto berubah; keceriaan menjadi kemurungan; ketidakpalsuan berubah menjadi topeng kebohongan; Naruto sahabat kecilnya menjadi Naruto si orang asing.

...

...

...

...

...

'Naruto, apa kau masih tidak bisa merelakan kepergian wanita itu? Apa kehilangan Hinata menjadi akhir akan arti hidupmu yang berharga? Tidak bisakah kau bersyukur dengan adanya kedua buah hatimu? Tidak bisakah kau bahagia karena aku ada di sisimu? Kumohon, jangan buat kami khawatir lebih lagi.'

(Aku ketakutan akan kemungkinan kau pergi tanpa pernah kembali lagi.)

Mendung MemoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang