Tinggal hitungan menit lagi untuk ia menikah. Tapi rasanya sekarang ia ingin kabur dan mencoba melupakan semuanya. Ia ingin benar-benar menjadi bajingan yang tidak punya perasaan, meninggalkan pengantinnya di hari pernikahan yang ia paksakan terlaksana.
"Lalu setelah kita menikah apa? Kamu berbeda dari kebanyakan orang, apa bisa kamu menahannya selama sisa hidupmu?"
Mingyu mengerang kesal dan menjambak rambutnya frustasi. Jika saja malam itu ia tidak mabuk dan meminta diantarkan ke apartemen Sohye. Jika saja ia mengerti kalau Wonwoo memang hanya berteman dengan Emerald dalam tahap yang terlalu intim seperti ia dengan Sohye, tidak mungkin sahabatnya akan terjebak seumur hidupnya dengan pendosa sepertinya.
Atu.
Mingyu sebenarnya tidak ingin melihat handphone-nya, tapi tangannya malah bergerak sendiri dan menampilkan notifikasi chat dari Sohye.
Sohye: Lari
Sohye: Aku bisa mengurus anak ini sendirian
Sohye: Waktu itu, meneleponmu adalah sebuah kesalahan terbesarku
Read
Kalau Sohye sekarang ada bersamanya, ia akan berteriak dan mengamuk seperti orang gila. Mingyu sudah lelah berapa kali ia harus menangkap Sohye yang mencoba untuk terlepas darinya. Mulai dari mencoba kabur ke luar negeri, kabur ke tempat Emerald dan puncaknya saat Sohye mencoba membunuh dirinya sendiri dengan menjatuhkan dirinya dari tangga darurat di apartemennya.
Mingyu: Dengar baik-baik
Mingyu: Ralat, baca ini baik-baik
Mingyu: Kamu boleh membenciku dan melakukan apapun untuk membuatku menderita seumur hidupku karena menghancurkan masa depanmu
Mingyu: Tapi anak itu tidak pantas untuk tidak memiliki Ayah selama aku masih hidup!
Read
Panggilan dari Ibunya bahwa sekarang waktunya ia berjalan menuju altar pernikahan membuatnya mengantongi handphone dan menghela napas panjang. Ini mungkin bukan jalan hidup yang direncanakannya, tapi anak yang ada di perut Sohye--anak mereka berdua--tidak boleh merasakan hidup sepertinya. Menjadi anak yang tidak diinginkan oleh seseorang yang seharusnya ia panggil sebagai Ayah.
"Kamu tidak apa-apa?" Sohye berjongkok di depan Mingyu yang terduduk di pinggir ranjang hotel dan menyangga kepalanya dengan kedua tangannya. Tatapan perempuan itu khawatir dan bersalah membuat Mingyu menggeleng dan menarik Sohye untuk berdiri lalu ditariknya dalam pelukannya.
"Tolong janji padaku, Sohye. Kamu tidak akan meninggalkanku meskipun aku sebrengsek apapun di masa depan nanti."
"Kamu sahabatku, aku tidak akan pergi meninggalkanmu," ucapan lirihnya dan wangi vanilla yang membanjiri indera penciuman Mingyu bisa membuatnya sedikit lebih tenang setelah melihat apa yang terjadi tadi siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Into You | Mingyu & Sohye
Fanfiction"Aku hamil." dan dunia seorang Kim Mingyu berubah 180 derajat. ◾ Seulite Series #1 ◾ Alternative Universe ◾ Tagline mature for plot start: 14 Januari 2017 end: -