Kadang ada beberapa di dunia ini yang lebih baik terlambat untuk diselesaikan daripada tidak samasekali. Seperti sekarang, Sohye tengah menunggu seseorang di sebuah cafè sementara Mingyu dia suruh untuk ke Jeju untuk membelikan mangga muda.
Kalau mangga muda saja mungkin Mingyu bisa saja beralasan meminta pihak perkebunan mangga untuk mengirimkan. Tapi Sohye berbohong dengan alasan ngidam dan juga dia maunya mangga dipetik masih ada tangkai dan daun yang terikut membuat lelaki itu mau tidak mau berangkat juga ke Jeju.
"Kim Sohye, awas saja kalau berani keluar dari rumah tanpa sepengetahuanku! Kamu tahu akibatnya apa bukan?"
Tapi nyatanya ancaman itu tidaklah berarti untuk Sohye. Karena dia dengan nekadnya pergi ke cafè dengan naik mobil sendiri--Sohye kangen menyetir mobil dan selama ini Mingyu berubah nenyebalkan dengan alasan sedang hamil--dan menemui mantan pacar Mingyu.Mungkin orang lain akan menganggapnya gila, tapi Sohye sadar diri kalau keadaan sekarang terjadi bukan karena keinginannya.
Ada yang tersakiti dan setidaknya Sohye harus berusaha menyelesaikan semuanya.
"Maaf aku terlambat. Ada meeting bulanan," suara berat itu membuat Sohye mengangkat kepalanya dan menatap lelaki yang dulu sering dia katain emo di belakang--Mingyu tahu hal ini dan malah mendukung ucapannya--yang membuatnya mencoba untuk tidak canggung.
Tapi tetap saja rasanya canggung.
Bunyi kursi ditarik dan lelaki itu duduk di depannya. Memanggil pelayan dan memesan teh serta meminta diantarkan balok gula bersama dengan tehnya. Sohye tahu kalau lelaki ini benci tehnya ada rasa manis. Tapi entahlah, selera orang mudah berubau-ubah sesuai dengan keadaan.
"Emerald eonnie bagaimana kabarnya?"
"Kacau," jawabnya tidak peduli dan membuat Sohye kehabisan topik.
Emerald eonnie satu-satunya orang yang bisa Sohye jadikan sebagai topik karena lelaki itu adalah pacarnya. Entah pacaran secara literal atau hanya sebagai status, Sohye merasa tidak punya hak untuk mempertanyakan.
Serta Sohye memang mengenal Emerald karena dulu perempuan itu penulis favoritnya. Tapi semenjak kejadian itu, Emerald memutuskan untuk berhenti menulis apapun dan hidup sebagai engineer yang sering gonta-ganti patner seks.
"Wonwoo-ssi," akhirnya setelah Sohye merasa cukup mengumpulkan keberaniannya, dia memanggil nama lelaki itu. "Sudah sebulan kita tidak bertemu."
Hanya perlu mengatakan itu dan percakapan mengalir begitu saja. Seolah kecanggungan mereka tadi sirna begitu saja. Tapi meskipun begitu, tatapan mata lelaki itu tidak bisa berbohong. Tampak terluka dan sebenarnya Sohye ingin mengatakan untuk menjaga Mingyu jika terjadi sesuatu kepadanya.
"Tolong jaga Mingyu. Kamu tahu betapa emosinya mudah tersulut karena hal remeh, dia yang akan menjadi orang yang nyaris gila kalau mendengarmu kenapa-kenapa dan aku yakin kamu lebih tahu detilnya karena kalian lebih lama bersama daripada aku." ada jeda sejenak sebelum lelaki itu kembali melanjutkan perkataanya. "Intinya, tolong jaga dan jangan tinggalkan dia sendirian."
Sohye pada akhirnya memberikan gambaran umum tentang apa yang terjadi pada hidupnya. Tapi lelaki itu malah tampak bersikeras untuk membuatnya mau mengatakan hal itu, bahwa Sohye akan tetap bersama Mingyu sampai kapanpun.
"Wonwoo-ssi," Sohye sengaja memanggil lelaki itu dan membuat langkahnya yang hendak meninggalkan meja terhenti. Mereka berdua saling bertatapan dan Sohye berharap ada binar kebencian yang ditunjukkan kepadanya.
Tapi kenapa tidak ada? Hanya ada tatapan lelah karena kurang tidur yang di dapatkan Sohye dan bukan kilat kebencian yanh ditujukan untuknya.
"Ada apa? Aku harus segera kembali ke kantor atau Em akan mulai membuat masalah dengan secara tidak sengaja menggoda lelaki lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Into You | Mingyu & Sohye
Fanfiction"Aku hamil." dan dunia seorang Kim Mingyu berubah 180 derajat. ◾ Seulite Series #1 ◾ Alternative Universe ◾ Tagline mature for plot start: 14 Januari 2017 end: -