"Gyu, kerjaan kamu itu sebenarnya ngapain sih?" sumpah ini pertanyaan paling random yang pernah didengar Mingyu saat baru bangun tidur.
"Kenapa Hye? Heran ya tampang aku malas-malasan gini bisa digaji dollar?"
"Ya gak ngerti aja sebenernya kamu itu kerjanya apaan. Kuliah Teknik Perminyakan, tapi kerjanya malah bagian ekonomi."
Mingyu mendengarnya hanya tertawa pelan dan menatap Sohye dari samping. "Pekerjaanku gak aneh ataupun gak nyambung sama jurusanku. Lebih spesifiknya aku ini bagian perencanaan pembiayaan lapangan migas. Aku gak bakalan jelasin bahasa tekniknya gimana, intinya aku ngitung duit yang perlu dipakai suatu lapangan migas."
"Gak heran sih kamu masuk bagian itu. Kamu dari dulu suka matematika."
"Tapi aku lebih suka ngobrol sama kamu."
"Mulai recehnya, mulai."
Mingyu mendengarnya hanya nyengir dan Sohye tanpa sadar tersenyum.
"Sohye, kamu cantik kalau senyum."
"Kamu ganteng kalau minus suka ngajak orang berkelahi."
"Hye, itu sudah lama berlalu. Masa jahiliah juga."
"Masa jahiliah yang membuat kamu hampir tiap minggu lari ke UGD kayak orang gila."
Mingyu hanya bisa meringis mendengarnya dan Sohye entah kenapa malah bawaanya mau mukulin punggung lelaki itu. Akhirnya pagi itu Mingyu teriak-teriak minta ampun dan Sohye malah makin semangat mukul.
Sumpah, ini bukan keinginannya Sohye. Tapi kayak ada dorongan buat mukulin Mingyu begitu saja.
"Bener kata Nayoung noona, karma memang selalu datang," Mingyu sudah melarikan diri dari ranjang dan punggungnya sakit banget abis digebukin oleh Sohye. "Anakku nanti gak bakalan aku ajarin berkelahi."
"Tapi biasanya sifat Ayahnya pasti menurun ke anaknya."
"Shit! Jangan sampai kejadian! Masih belum lahir aja jiwa spartannya sudah muncul."
Sohye mendengarnya hanya tertawa dan Mingyu merengut kesal. Untung sahabat dan lagi hamil, makanya lelaki itu ikhlas dipukulin tanpa sebab.
Kalau dulu Sohye main mukul Mingyu, perempuan itu sudah habis diseretnya ke atas ranjang buat digelitikin sampai kram karena ketawa.
🍃🍃🍃
Mingyu sedang menyesap kopinya saat menyadari ada surat di atas meja. Warnanya biru muda dan tidak ada pengirimnya. Mau membaca, tapi harus nunggu Sohye dulu karena pernah sekali ia membuka barangnya Sohye tanpa izin saat SMA kelas 3 dan perempuan itu mendiamkannya 2 hari.
Sumpah itu bagi Mingyu seperti dirinya berada di limbo. Antara merasa nyata atau tidak saat didiamkan oleh sahabatnya yang menurutnya aneh tapi yang paling disayanginya lebih dari menyayangi diri sendiri.
"Hye, ini apaan?" tanya Mingyu saat Sohye datang dengan sebuah buku sastra klasik yang ditebaknya berbahasa Inggris.
Heran kenapa Sohye suka banget baca buku bahasa Inggris belakangan ini.
"Surat."
"Aku tahu. Maksudku surat apaan?"
"Katanya sih surat cinta."
Mingyu tersedak dan Sohye dengan cueknya membuka halaman buku. Tidak tahu kalau ekspresi lelaki yang duduk di sampingnya tidak bersahabat.
"Siapa yang ngasih ini ke kamu? Gak tahu apa kamu sudah nikah dan jelas hamil kayak begini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Into You | Mingyu & Sohye
Fanfiction"Aku hamil." dan dunia seorang Kim Mingyu berubah 180 derajat. ◾ Seulite Series #1 ◾ Alternative Universe ◾ Tagline mature for plot start: 14 Januari 2017 end: -