Mengakhiri

476 12 1
                                    

Hari ini adalah hari sabtu, untuk Sebagian orang hari ini, hari yang sangat cocok untuk refreshing dan menghabiskan malam bersama dengan kekasih tapi lain halnya dengan Mereka. Prema, Kian, Vivi, Andriana dan Raskhi. Mereka malah sibuk dengan usaha Mereka masing-masing. Saat malam sabtu tiba Mereka berkumpul di cafe Chocolate Candy milik Prema atau di restaurant Flamingos milik Raskhi. Ini sudah menjadi sebuah peraturan 1 tahun yang lalu saat mereka sepakat membuat usaha. 

Untuk hari sabtu Saja Mereka bisa ke toko tempat usaha Mereka, senin sampai jum'at Mereka full sekolah dan untuk hari minggu Mereka habiskan untuk kumpul dengan keluarga atau menghabiskan waktu dengan kekasih Mereka.

"Wah Makin hari makin rame aja ni tempat ma" Andriana memulai pembicaraan

"Hmm Cuma malam minggu aja yang rame kayak Gini, malam-malam biasa, biasa aja" jawab Prema dengan Malas

"Lo Kenapa ma, sakit?" Tanya Kian yang menyadari wajah kecut Prema

"Lo sakit ma, kalo sakit pulang aja gih" Suruh Raskhi dengan wajah khawatir. Prema menggeleng tanda tak Mau

"Ma Gue tau lo Kenapa, karna ini kan?" Vivi memperlihatkan ponselnya ke depan Prema. Prema Hanya mengangguk. ponsel itu segera di ambil oleh Kian. Kian, Andriana dan Raskhi terkejut melihat foto yang di unggah Yeri  teman seangkatan mereka di instagram pribadinya, foto ini memperlihatkan kemesraan Yeri dengan Pratam kekasih Prema.

Prema menangis di bahu Raskhi, Mereka yang melihat sahabatnya menangis merasa sangat marah dan benci kepada orang yang telah membuatnya menangis. Karna Prema yang paling cengeng disini, dialah yang paling gampang nangis.

Yeri adalah teman seangkatan Mereka tetapi beda kelas, Prema, Kian, Vivi, Andriana dan Raskhi mendapat kelas 11-IPA 1 Sedangkan Yeri mendapat kelas 11-IPA 3 dan Pratam adalah kekasih Prema, Mereka sudah menjalani hubungan memasuki 8 bulan saat tanggal 28 September minggu Depan. Pratam adalah kakak kelas Prema, Pratam yang berada di kelas 12-IPS 3 terkenal bad boy, tapi setelah 6 bulan berpacaran dengan Prema badboynya hilang begitu Saja saat memasuki 7 bulan mulai lagi sifatnya yang dulu kembali sampai sekarang.

"Ma gak usah di pikiran  cowok kayak gitu, masih banyak cowok yang Mau sama lo, dia bakal nyesel nyakitin lo" Andriana berusaha membangkitkan keceriaan Prema

"Lo gak boleh terpuruk kayak Gini ma, masih banyak yang suka sama lo contohnya Ryan?" Sambung Kian

"Mulai sekarang lo Lupain aja tentang Pratam, Dan mulai lagi dari awal" tambah Vivi

"Kalian bener, Makasi yaaa kalian emang bener-bener sahabat gue" Prema memeluk sahabatnya dan tersenyum.

"Sama-sama Ema" jawab Mereka bersamaan dan Mereka melepaskan pelukan Mereka.

"Sekarang Gue laper, pesen makanan yuk" Raskhi tersenyum dan memperlihatkan pipinya yang chubby.

"Dipikiran lo Hanya makanan Saja, pantas pipi lo ini chubby" Kian mencubit pipi Raskhi yang chubby

"Baiklah-baiklah kalian Mau pesan apa, biar gue yang layanin kalian" Tanya Prema dan tersenyum kembali.

"Kami seperti biasa Saja, 2 Spaghetti dan 2 steak, 1 candy Bubble dan 3 chocolate Panas" Kian menyebutkan pesanan mereka dengan baik.

Prema segera berjalan ke table reservations untuk memesan dan segera kembali ke meja Mereka.

Sambil Menunggu pesanan Mereka, Mereka habiskan dengan curhat dan saling berbagi cerita.

20 menit sudah berlalu, pesanan Mereka datang dan segera menyantapnya.

Untuk hari ini Raskhi yang traktir, tiap minggu semua akan dapat jatah traktiran dari orang yang berbeda-beda. Dan setelah itu mereka segera kembali ke rumah masing-masing atau kembali ke toko Mereka. Sekarang jam menunjukkan  pukul 10 malam. Cafe Prema masih Saja ramai, karna jam 1 Mereka aka tutup, masih ada waktu 3 jam lagi untuk berada disini. Prema sedang berada Di ruangannya menatap indahnya malam dari balik kaca ruangannya.

Ting....

Terdengar bunyi Pintu di buka, nampak seorang lelaki yang berparas tampan dan berwibawa.

Ia segera ke meja kasir dan menanyakan keberadaan Prema.

"Permisi, Apa Nona Prema ada di ruangannya?" Tanya lelaki itu

"Ada, silakan masuk" jawab pelayan itu

"Terimakasih"

Lelaki itu segera menuju ke ruangan Prema dan pintu itu di buka. Prema yang menyadari ada yang memasuki ruangannya segera menoleh dan menampakkan sesorang yang di Cintanya.

"Pratam..."

"Iyaa ini aku ma"

"Kok tumben ke sini?" Tanya Prema seolah-Olah tidak ada masalah

"Aku Kangen sama Kamu ma"

"Kangen? Setelah lo puas Bermain dengan wanita jalang itu tadi sore lo kembali lagi ke gue, gak tau malu?"

"Jangan pernah sebut dia wanita jalang!!" bentak Pratam

"Lo membentak gue, Hanya untuk bela dia?" Tanya prema

"Bukan maksudku begitu ma, aku mencintai mu, maafkan aku" Pratam memeluk Prema dengan erat. Prema membalas pelukan itu dan melepaskannya, Dan menatap manik Mata yang sangat di Cintainya ini.

"Gak ada cinta-Cinta lagi, gue muak Sama lo"

"Maafin aku ma, Jangan marah, aku gak ada maksud sama dia. Kita Cuma temenan"

"Ahhh Dasar banci lo, besok juga lo jadian sama dia, yakin gue"

Mungkin ini saatnya. Batin Prema

Pratam mendekatkan wajahnya ke wajah prema, Bibir mereka sudah menyatu. Pratam melumat Bibir Prema dengan kasar dan Prema membalasnya dengan ciuman yang kasar juga, tangan Pratam mulai meraba bagian payudara Prema. Prema tersentak dan menyudahi ciuman itu dan prema memeluk pratam dengan erat.

"Pratam, mungkin ini akan menjadi ciuman dan pelukan terakhir dari gue. terima kasih untuk 7 bulan ini, makasi lo udah ngasik akhir yang pahit" Prema melepaskan pelukannya dan  meninggalkan Pratam disana.

//////////

Thank to read dear :*

Votenya juga di tunggu yaaa....

Love's?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang