Kacau

15 1 0
                                    

Setelah mereka selesai menceritakan usaha mereka tersebut tiba-tiba vivi mengajak mereka liburan

"2 bulan lagi kan udah libur kenaikan kelas ni, gimana Kalo kita liburan?" Ajak vivi

"Wah bener banget tu, Kemana ya?" Tanyak Prema

"Heum... gimana Kalo Singapore, london, paris?" Kiana mengusulkan pendapatnya

"Wah boleh tu, yang ngurus keberangkatan kita nanti gue sama om gue gimana?" Usul Prema lagi

"Boleh-boleh tu siapa tau dikasik gratis" Raskhi langsung seru mendengar Usul Prema

"Ehhh btw siapa aja yang ikut ni?" Tanya Andriana

"Gue sama Dravin, vivi sama vabyan, Andriana sama indra, Raskhi sama genta, Prema sama alam. Udah gitu aja"

"Usul yang bagus" vivi tersenyum

"kayanya gue ga sama genta deh"

"kok gitu ras?" tanya prema

"iyaaa engga aja ma"

"Btw udah sore ni, pulang kuy" ajak Vivi

"IyaaA udah sore ini" Sambung Andriana

"Ya udah pulang aja yuk"

Akhirnya mereka pulang ke rumah masing-masing. Tapi tidak dengan Prema. Prema menyuruh Andriana mengantarnya ke kafenya.

Sampai di kafe milik Prema, Andriana langsung pulang ke rumahnya.
Prema mengganti Baju di ruangannya, dengan menggunakan celana jeans panjang warna dark dan baju kaos transparan berwarna Hitam.
Prema langsung menuju ke perpustakaan di sebrang jalan sana dengan membawa tas kecil di bahunya.

Tak lama kemudian, Prema mengambil sebuah buku, novel Lebih tepatnya. Prema duduk di kursi favoritnya dengan kaca yang berada di depannya. Kaca yg berembun karna di luar sedang hujan. Titik titik hujan tersebut membuat kaca transparan itu indah baginya. Kesunyian perpustakaan ini membuatnya semakin hanyut dengan novel yang Prema Baca.

Sampai-sampai Prema mendengar deheman seorang pria di sampingnya.

"Ekhem..."

"L..lo.. ngapain lo disini?" Tanya Prema sedikit gugup

"Gue mau liat Calon pacar gue yang serius baca buku"

"Aishh... mending lo pergi" Prema terkejut dan Prema mengusirnya secara terang-terangan "Lo udah punya tunangan Ravin, berhenti bersikap kayak gini ke gue"

"Joules? Sorry ya rema gue buat lo gak nyaman"

"Ahhh?"

"Gue cinta lo" gumam Dravin kecil yg MaSih bisa di dengar Oleh Prema

Deg

Wajah Prema bersemu merah, entah apa yang harus ia lakukan, harus marah? Senang? Bahagia?

"Emmm Ravin, gue mau balik, kayaknya udah mau malem" Prema mengambil tas kecil yang berada di atas meja dan pergi menaruh novel di tempat semula.

Saat prema ingin pergi dari rak-raj buku yang ada di samping kanan kiri dan belakangnya tiba-tiba Dravin menarik tangannya menuju rak buku yang sangat sempit dengan penerangan yang begitu redup.

"Lo mau ngapain ngajak gue kesini?" tanya prema dengan wajah yang marah

"Gue cuma mau ngomong sama lo rema, jadi dengerin gue"

"gue gak ada waktu Ravin, jadi biarin gue pergi"

"oke-oke kasik gue waktu 10 menit"

"mau ngomong apaan 10 menit, kelamaan 5 menit deh"

Love's?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang