HUM

8 1 0
                                    


TOK TOK TOK

Prema terkejut mendengar ada yang mengetuk pintu malam-malam begini membuatnya sedikit takut tapi kalau tidak dibuka akan mengganggu tentangga apartementnya yang lain.

TOK TOK TOK

Prema tidak beranjak dari kasurnya sama sekali, ia masih berpikir untuk membukanya tau tidak.

TOK TOK TOK

Ketukan yang ketiga ini diketuk dengan sangat keras dan seketika ia turun dari kasurnya, dan membuka pintu apartementnya dan Prema terkejut apa yang telah dilihatnya.

ada seseorang lelaki bertanya padanya "Prema ya?"

"iyaaa, dan kenapa Dravin dibawa kesini"

salah satu dari mereka yang tidak memegang dravin pun menjawab "Dravin meminta kami mengantarnya kesini"

"aduhhh  bawa aja masuk"

ketiga laki-laki teman Dravin membawa Dravin yang sudah tepar itu masuk ke dalam apartemen prema dan menidurkannya di kamar prema setelah itu mereka keluar dan berbicara pada prema.

"kenapa dia bisa mabuk dan malah kesini?"

Redro menjelaskan semuanya "katanya, dia telah mencium seorang wanita yang dicintainya lalu wanita itu menamparnya dan memarahinya, makanya dia mabuk, lalu soal dia datang kesini gue ga tau"

"apa lo cewek yang dicium sama dravin?"tanya tufa

"iya tapi kan...." perkataan prema langsung di potong oleh vero

"udah gue ngerti, sekarang lo urus aja dia, gue ga tega liat dia kaya gitu, galau karna lo, dia minum terlalu banyak "

"em....emm.... tapi...."

"kalo ada apa-apa telfon gue" Redro mengambil kartu nama yang ada di saku jas miliknya dan menyodorkan kepada Prema

"oke, makasi ya"

"gue balik yaaa prema jaga dia dan urus dia" nasehat tufa

tufa dan vero berjalan lebih dulu keluar dari apartement Prema, sedangkan redro berjalan paling akhir

"bener apa yang dikatakan Dravin, lo seksi, mempesona bagi semua cowok, pantes aja dravin nyium lo, bukan sepenuhnya salah dravin, dravin hanya menikmati ciptaan tuhan paling sempurna bagi dia, jadi jangan terlalu diambil pusing masalah kaya gini, jaman sekarang ciuman udah biasa, lo bukan cewek munafik gue tau itu. tolong urus dia, dia udah gue anggap adik gue sendiri" setelah itu Redro melangkah pergi meninggalkan prema yang mematung mendengar perkataan Redro barusan ada perasaan terkejut dan bersalah. dalam pikirnya sekarang, ia harus menebusnya.

prema berjalan kearah kasurnya dan melihat Dravin tertidur begitu pulas, membuat hatinya bergetar begitu kencang. Tiba-tiba saat prema hendak pergi dari kamarnya. tangan prema ditarik dan akhirnya prema terduduk di kasurnya.

"disini diem sama gue ma,sumpah gue bener-bener minta maaf sama lo soal kejadian tadi sore"

prema terdiam mendengar Dravin seperti ini, masih dalam keadaan terkejut. Tiba-tiba Dravin bangun dari tidurnya dan berlari kekamar mandi memuntahkan semua isi perutnya. Prema menyusulnya kesana.

"ahhh lo nyusahin banget sumpah, kan kan bauknya jelek banget, ahhh nyusain lo" prema mengomel sendiri melihat Dravin memuntahkan semuanya tanpa sisa, setelah semua isi diperutnya keluar dan menyiram muntahannya itu Dravin menjawab perkataan Prema.

"yang penting gue cinta sama lo"

"gue engga"

"yah ditolak dong"

"lo mabuk apa engga sih, mabuk engga mabuh sama aja ngaco mulu ngomongnya"

"gue engga mabuk ni, udah keluar semua minuman gue" sambil berjalan keluar kamar mandi

"ya udah sekarang lo istirahat gue mau buatin bubur buat lo, kasian juga kalo lo tidur dengan perut kosong kaya gini"

"uhhhh gilaaaa perhatian banget sih lo"

"gue gini karena dititipin pesen sama sahabat-sahabat lo barusan"

"iyain aja kenapa, biar gue seneng"

"Y" jawab prema yang langsung meninggalkan Dravin

Sekitar 10 menit bubur instan yang Prema buat sudah siap di makan dengan 1 gelas teh hangat. prema masuk kekamarnya dan tidak melihat Dravin disana. ternyata Dravin mandi agar mengurangi sisa efek alkoholnya.

"woee cepetan mandi, buburnya keburu dingin"

"iyaa sabar napa, lagi bentar nihh"

Prema tidak membalasnya, prema berjalan kekasurnya dan berselonjor ria sambil membuka ponselnya. sekitar 5 menit Dravin keluar dari kamar mandi dengan telanjang dada yang membuat Prema kaget.

"waduhhh lo di kamar mandi napa makek bajunya" sambil memalingkang wajahnya agar tidak melihat dravin telanjang dada seperti itu

"lah emangnya kenapa, jangan bilang lo sange liat badan gue yang bagus gini"

"idihhhh pede gileee"

"oh iya ma, baju gue kena muntah ni jadi gue ga ada baju gue ga usah makek baju ya"

"serah lo"

"celana gue juga basah, gue ga usah makek celana ya?"

"serah lo.. ehh lo ga makek celana?" langsung melihat kearah Dravin saking terkejutnya atas apa yang dikatakan Dravin barusan

dravin tertawa puas sudah dapat mengerjai Prema "iyaa ga lah, gue makek boxer, iya kali gue ga makek celana bisa masuk angin nih burung gue"

"isss gue ga peduli"

"angetin ya maa"

"apaan sih vin, absurd banget bahasanya"

"ihhh gue bilang buburnya, angetin"

mendengar itu Prema langsung menyodorkan bubur dan teh hangat kepada Dravin.

"nih lo makan dan minum, HABISIN"

"SIAPP RATU"

tidak ada 10 menit bubur dan teh hangatnya sudah habis di makan.

"cepet amat makannya"

"cepetlah, gue ga lama kaya lo"

"serah lo, sekarang lo tidur di kasur, gue tidur di ruang tamu"

"ehhh engga-engga, gue ga mau lo tidur di sofa"

"terus lo suruh gue tidur dimana?"

"tidur disamping gue kaya kemarin-kemarin"

"engga vin gue engga bisa" Prema segera berjalan keluar sebelum pintu kamar dibuka, Dravin sudah lebih dulu mencegahnya. Dravin memegang tangan Prema mendekatkan dirinya pada tubuh Prema yang kurang lebih 5 cm lebih pendek darinya, Dravin menatap manik mata Prema membuat prema terkejut bukan main malah terkunci oleh manik mata dravin yang menatapnya begitu dalam, dravin menunduk sedikit dan mendekatkan bibirnya pada bibir prema, 1 detik 2 detik 3 detik sampai 5 detik tidak ada penolakan dari prema. Dravin menciumnya dengan lembut dengan ritme yang santai, menikmati setiap kecupannya, prema pun tidak bisa memungkiri bahwa ia juga menginginkan hal ini. tangan Dravin beralih memelih pinggang Prema agak lebih dekat dengannya, prema mengalungkan tangannya pada tleher Dravin. Dravin menggiringnya ke atas kasur milih Prema, dijatuhkannya prema keatas kasur itu dengan lembuh dan menyudahi ciuman mereka. prema tidak menolak sedikit pun, ia menyukai setiap hal yang dilakukan Dravin.

to be continue :*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love's?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang