Pahami :)

129 4 0
                                    

Pagi ini Dravin dan Prema Berangkat sekolah bersama lagi. Mereka melakukan aktifitas mereka masing-masing Dari mandi makan dan lain-lain lagi. Setelah itu mereka Berangkat sekolah dengan Mobil Dravin, di Dalam Mobil mereka hanya diam tidak ada yang berbicara. Sekitar 20-15 menit mereka Sudah sampai di sekolah. Saat Mobil Sudah terparkir MaSih Saja mereka tidak ada yang berbicara. Dravin memberanikan dirinya untuk bertanya.

"Lo kenapa ma, kok lo gak kayak biasanya?" Tanya Dravin

"Gue gak ada kenapa, cuma Gue lagi gak enak badan aja" jawabnya dengan jutek. Belum sempat di balas oleh Dravin, Prema Sudah berbicara lagi "makasi yaa atas tumpangannya, Gue ke kelas duluan, bye"

Dharma POV

Aku menuju kelas ku dengan gelisah.

"Apa yang tengah terjadi padanya, Gue Cinta  sama lo sejak lama rema, sejak lo marah-marah ke gue, sejak lo nolong gue saat mos dulu, lo cantik, sangat cantik menurut gue" batin ku

Gara-gara melamun aku nabrak seorang wanita yang tidak lain adalah Calon tunangan ku sendiri yaitu kiana.

"Lo ngelamunin apa sepagi ini?" Tanya Kiana pada ku

"Kepo aja lo ckck" aku terkekeh. Kiana adalah sahabat ku Dari kecil, aku sempat suka padanya waktu smp dulu Tapi rasa itu hanya Cinta monyet, Tapi tiba-tiba ayah ku menjodohkan aku dengan Kiana. Tidak ingin membuat kedua keluarga yang Sudah akrab sejak dulu terpecah Belah karena tindakan ku ini jadi aku terima pertungan ku dengan kiana, walaupun aku mencintai seseorang.

"Nihhh gue bawain lo sarapan, inget dimakan... gue capek-capek buat demi lo" Kiana menyerahkan kotak makan berwarna merah

"Tumben kesambet apaan lo, bawain gue sarapan?" Tanya ku pada kiana sambil memegang keningnya

" apaan sih lo, lo kira gue sakit. Gue cuma mau bersikap baik Sama Calon tunangan gue ckckck" Kiana terkekeh mengucapkan Calon tunangan kepada Dravin

"Oke Calon tunangan ku, aku mau Ke kelas dulu, udah mau bel soalnya" sambil memegang pipi kiana

"Dasar lo, udah sana sana masuk kelas" Kiana berjalan menuju kelasnya, senyum di wajahnya merekah

Aku berjalan menuju kelas, aku bingung bagaimana bersikap kepada Kiana jika ada Rema. Aku bingung dengan semua ini. Aku takut melukai Kiana Tapi Aku mencintai Rema. Dan aku takut melukai mereka berdua. Aku mengacak-acak rambutku kesal.

Author POV

"Ngapain lo senyum-senyum gitu pagi-pagi?" Tanya Prema pada Kiana

"Biasa yang mau tunangan, pagi-pagi udah berduan aja tadi" sambung vivi

"Aduhh enak yaa yang mau tunangan, siapa sih lupa gue namanya" Raskhi ikut nimbrug

"Namanya Dravin" sahut Kiana

Deg

Nama itu membuat Prema memudarkan senyumnya.

Prema merasa gelisah dan bingung. Prema tidak tau apa yang sedang dirasakan hatinya sekarang.

"Gak mungkin gue suka sama anak kecil itu, apalagi dia adalah tunangan sahabat gue sendiri, tidak mungkin gue mengkhianati Kiana, gue harus menjauhi Dravin, jika tidak gue akan selalu gelisah dan merasa tidak tenang seperti sekarang ini" batin Prema

"Lo mikirin apa ma?" Tanya kiana

Prema hanya menggeleng pelan

"Lo punya masalah?" Tanya vivi

"Gue EnggAk kenapa-kenapa, gue galau aja nih, semua pada bahagia lah gue yang baru putus bisa apa" tutur Prema

"Lo mau gue kenalin gak sama temen gue anak bahasa nihh" tiba-tiba Andriana datang

"Dateng-dateng malah ikut nimbrug, btw orangnya gimana?" Tanya Raskhi

"Orangnya ganteng, putih, tajir uhhh pokoknya gak kalah sama pratam deh namanya Alam kelas 11-BHS-1"

"Cobak aja dulu ma, siapa tau cocok lo sama dia" Kiana berusaha membujuk Prema

Prema menatap teman-temannya Dan tidak Ingin membuat mereka Sedih akhirnya Prema menyetujuin tawaran tersebut.

"IyaaA gue coba" Prema tersenyum

"Nanti kita kesana pas jam istirahat yaaa gengs" ajak Andriana

》Skip Pelajaran 1

Di jam istirahat ini mereka langsung menuju ke gedung Bahasa, berhubung guru-guru sedang rapat tentang ujian anak kelas 12, mereka bebas kemana pun saat ini. Mereka Sudah sampai di gedung Bahasa, orang-orang disana terpana melihat mereka, karena mereka famous, cantik dan tajir. Tapi mereka tidak sombong, selalu tersenyum kepada orang yang mereka lewati. Sampai tepat berada di depan kelas Dravin. Kiana yang memimpin paling depan berhenti.

Mata Dravin Dan Prema bertemu.

Kiana menghampiri Dravin

"Woi lo udah habisin Belum makanan yang gue kasik?"

"Udah kok, itu ada di Dalam kotaknya, lo mau ambil sekarang?"

"Boleh-boleh, gue sekalian main kesini juga, mau nyariin pacar buat Prema" Kiana tertawa.

Prema yang mendengarnya langsung angkat bicara "gak usah di sebar-sebar juga ana, itu orang-orang pada liatin gue ahh Gak enak banget"

"Udahlah Santai aja, kan ada kita Kalo lo di ganggu disini, untung bukan gedung ips" vivi menepuk pundak Prema dan tersenyum

"Semua inj gara-gara Pratam si manusia biadab tu buat temen kita tersayang Sedih sekarang huft" Raskhi menghela napasnya sambil melihat ke Arah Prema

"Udah ahh gak usah bahas-bahas pratam,gak penting banget" sahut Prema

Dravin yang mendengar hanya sekilas dibagian pratam, seketika Dravin langsung tau apa yang sedang di maksud

"Nih kotak nasi lo" Dravin langsung menyerahkan kotak itu pada Kiana

"Udah yaa, gue mau ke kelas 11 dulu nyarik seseorang, bye"

"Bye juga" balas Dravin sambil mencubit pipi dan mengacak-ngacak rambut Kiana

"Dasar bocah tengik, rambut gue berantakan ini" Kiana mencubit pinggang Dravin

"Iyaaa Iyaa sakit ini sakit, ya udah pergi sana ahhh" Dravin tersenyum kepada Kiana

"Gengss inget yaaa disini MaSih ada orang, jadi Jangan buat kita dongkol dong, Jahat lu berdua" Andriana memecah suasana mereka berdua

"IyaaA nihh, hargai perasaan orang disini dong" Raskhi langsung menyambung

"Yaaa udah yuk, biar cepet. Tiba-tiba guru udah selesai rapat lagi" sahut Prema, karena Sudah hatinya sudah tidak haruan

"Cieee yang mau cepet-cepet ketemu, yaaa udah yuk an" Raskhi menyeret Kiana Dari hadapan Dravin.

Mereka mulai berjalan lagi, Prema yang berada paling belakang dengan gaya memasukkan tangannya pada kedua kantong roknya, tiba-tiba tangan itu ada yang menariknya ke lorong kamar mandi.

Prema terkejut apa yang tengah terjadi tadi.

"Ngapain lo narik tangan gue?" Tanya Prema pada Dravin

"Gue cuma mau nanyak, lo kenapa kayak marah sama gue, lo joules gue mau tunangan?"

"Idih EnggAk lah, siapa yang marah sih, gue biasa aja"

"Oh... Yaaa udah Kalo lo emang gak marah"

"Ohh Iyaa gue mau ngasik tau lo, mulai sekarang Jangan pernah berusaha deketin gue lagi"

Dravin menghela napasnya "jatuh cinta emang Gak bisa di tebak ya? Entah itu sama orang terdekat atau orang yang gak kita kenal sama sekali, jadi pahami isi hati lo sendiri yaa ma" setelah mengatakan Kata itu Dravin langsung pergi meninggalkan Prema.

Prema yang mendengarnya rasanya sulit untuk memahami kata itu. Prema menghela napas panjang dan segera menyusul sahabat-sahabatnya ke 11-BHS-1.

Di vote yaa gengs....

Bingung gak Sih sama ceritanya???

Hehehe Maafkan authornya Yaaa....

Hati" typo ada dimana-mana.

Love's?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang