Pagi hari ini cuaca terlihat cerah. Namun, hati gadis ini tidak secerah cuaca di pagi hari ini. Ya, seperti biasa nya Natha merasakan bahwa dunia hanya ditempati oleh dirinya seorang.
Natha menuruni ranjang nya. Lalu ia menghadapkan dirinya ke cermin. Di cermin ia melihat dirinya yang tidak ada pancaran kebahagiaan seperti tidak ada semangat untuk menjalani hidup nya.
Natha memulai rutinitas pagi nya. Ia bergegas untuk memasuki kamar mandi agar ia tidak telat untuk pergi ke sekolah nya.
Selesai mandi, Natha memakai seragam sekolahnya, dan menuruni tangga untuk sarapan.
Gadis itu tampak sedih karena orang tua nya yang pergi meninggal kan nya beberapa hari yang lalu karena ada pekerjaan di luar kota.
Ya, orang tua nya selalu memikirkan pekerjaan nya. Bahkan Natha tidak pernah melihat orang tua nya untuk peduli pada nya.
Orang tua nya hanya memikirkan kebutuhan Natha dalam hal materi. Padahal, tidak hanya itu saja yang Natha butuhkan.
***
Saat ini Natha sedang berjalan di koridor sekolah nya. Ia memandangi setiap orang sedang tertawa dengan teman nya bahkan mungkin kekasih nya.
Apa aku bisa seperti mereka?! Batin Natha.
Saat itu, tanpa Natha sadari bahwa air matanya kini sudah terjatuh karena ia merindukan saat saat seperti mereka.
"Hai, sendiri aja?"
Ucap seseorang mengejutkanku. Dengan segera aku mengusap mataku yang basah. Saat aku melirik nya, kalau tidak salah dia itu ketua osis. Dan, aku tidak tahu namanya .
Aku hanya membalas nya dengan anggukan dan senyum tipis.
" Emm, kamu Anatha kan?"
Dia bertanya kembali padaku. Dan lagi lagi aku hanya membalasnya dengan anggukan.
"Okay, Aku Angga. Salam kenal ya?" Angga mengulurkan tangan nya.
Anatha menatap bingung pada Angga. Dan Akhirnya ia membalasnya uluran tangan Angga.
"Iya." Jawab Natha sambil tersenyum kecil.
***
Bel pulang pun berbunyi yang menandakan bahwa para siswa dan siswi di perbolehkan untuk pulang. Namun, Natha gadis ini masih diam sambil melamun di kelas nya tanpa ingin melangkah untuk keluar kelas. Pada saat Natha terdiam, terdengar suara langkah seseorang.
TAP TAP TAP
Sepertinya suara langkah itu semakin dekat hingga akhir nya tidak ada lagi suara langkah kaki itu. Namun, Natha tetap saja tidak ingin melihat siapa yang datang.
Pada saat Natha terdiam tiba tiba saja seperti ada yang menyentuh bahu nya, dengan perasaan yang kaget dan kesal akhirnya Natha melihat siapa yang datang. Saat itu lah Natha kembali terdiam"Hai. Kamu gk pulang??? Bel pulang sudah 10 menit yang lalu loh." Ucap lelaki itu sambil tersenyum membuyarkan lamunan gadis ini.
Ya, lelaki ini adalah Angga. Yaitu lelaki yang Tadi sempat bercengkrama dengan Natha.
"Iya, aku sudah mendengarnya nya tadi. Ada apa?" Jawab Natha sambil tersenyum kaku.
"Emm tidak. Kenapa kamu belum pulang? Mau pulang dengan ku?" Tanya Angga kembali.
" Ah tidak perlu. Sepertinya supir ku sudah menjemput. Aku duluan ya?" Jawab ku seraya melangkah pergi ke luar kelas untuk menghampiri supir ku.
***
Kini aku sedang duduk santai di balkon kamar. Aku menatap ke depan dengan pandangan kosong. Tidak jarang aku merindukan masa masa kecil ku, dimana pada saat itu aku bisa tertawa lepas. Dan bermain bersama kedua orang tua ku. Tidak seperti saat ini.
Seems like It was yesterday
When i saw your face
You told me how proud you
Were but i walked away
If only i knew what i know today.Lantunan musik terdengar dari Handphone milik Natha. Segera Natha mengambil Handphone nya itu.
'Mama Is calling'
Segera Natha mengangkat telfon dari Mama nya.
" Halo Mama?"
" Halo sayang. Kamu lagi apa?"
"Aku lagi diam di kamar. Kenapa?"
" Tidak apa apa. Oh ya, uang bulanan kamu udah mama transfer. Kamu lagi butuh apa sekarang?"
Aku butuh pelukanmu
Haiiii.....
Gimana sama cerita nya? Hehe
Chapter ini memang pendek . Semoga aja chapter selanjut nya gak sependek ini 😄
Jangan lupa vote dan comment nya.
Makasi
- shyshy
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE [END]
Teen Fiction"Sendiri... Itu lah kehidupan ku. Hanya kesepian yang menemaniku. Tidak ada seseorang yang terkait dalam hidup ku. Dan aku sudah biasa seperti itu." Orang tua ku? Ya, mereka ada. Namun, tidak selalu ada bagiku. Teman? Aku punya teman. Tapi tidak ada...