Hari ini aku sedang berada di dalam kelas mendengarkan materi yang sedang di sampaikan oleh guruku.
Tapi, saat aku menoleh ke samping teman sebangku ku sedang tertidur pulas. Sebenarnya tidak da satu materi pun yang masuk ke dalam telingaku karena aku tidak mengerti sama sekali.
Tapi aku paksakan agar aku tidak tertidur di dalam kelas. Karena sebentar lagi ada Ujian Nasional. Maka dari itu aku harus mencatat dan mendengarkan materi yang di berikan oleh guruku walaupun tidak ada yang kumengerti satu pun.
Tapi setidaknya aku sudah menulis beberapa materi yang dijelaskan dan sedikit paham materi tersebut.
KRING!
KRING!
KRING!Bel pertanda pelajaran selesai pun berbunyi. Siswa siswi yang ada di kelas ku berhamburan keluar. Ada yang sebagian keluar ada juga yang diam di kelas.
Aku berada di kelas sendirian, karena cuaca yang sangat panas jadi malas untuk pergi ke kantin. Aku menenggelamkan wajahku di lipatan tanganku di atas meja.
Namun, saat aku sedang menenggelamkan wajahku, tiba tiba saja ada yang menyentuhku. Aku pun mengangkat kepalaku dan ternyata Angga sudah berada di sampingku dengan senyumnya.
Aku pun membalas senyumannya. Jujur saja, aku sangat menyukai senyuman itu. Menurutku senyuman itu membuatku nyaman dan damai.
"Kamu kenapa enggak ke kantin?" Tanya Angga.
"Em. Diluar sangat panas. Jadi, aku tidak pergi ke kantin" jawabku sambil tersenyum.
"Oh. Ya sudah. Tapi kamu sudah makan?" Tanya Angga kembali.
Aku pun menggeleng, karena memang dari Tadi pagi aku belum makan. Aku hanya meminum susu saja tadi pagi.
"Berarti kamu harus pergi ke kantin karena kamu pasti lapar" ucap Angga.
"Ah, tidak usah. Kamu saja, aku masih ingin disini" ucap ku kepada Angga.
"Tidak. Kamu harus pergi ke kantin, karena perut kamu pasti sudah lapar" ucap Angga.
"Tidak Angga. Kamu saja, aku masih ingin disini" jawabku.
"Tidak Natha. Kamu harus pergi ke kantin sekarang kalau tidak kamu pasti sakit, ayo aku antar" ucap Angga sambil menggenggam tanganku.
Aku pun berdiri dari bangku ku dan mengikuti Angga dari belakang. Banyak siswa siswi menatapku di sepanjang koridor.
~~~
Akhirnya kita pun sampai di kantin dan Angga pergi untuk memesan makanan untukku dan untuknya.Saat aku sedang menunggu Angga di meja yang berada di kantin. Tiba tiba saja ada yang memukul mejaku dengan keras. Bahkan meja kami pun menjadi pusat perhatian.
"Heh. Gue bilangin ya. Jangan pernah deketin Angga. Angga itu milik gue, kalaupun gue gak bisa milikin Angga. Berarti gak boleh ada siapapun yang milikin Angga juga." Ucap perempuan tersebut.
Aku hanya menunduk karena takut. Aku tidak tahu siapa namanya, tapi sepertinya aku pernah melihatnya. Tapi aku tidak mengingatnya.
"Heh. Liat sini, jangan nunduk aja." Ucap nya kembali sambil mencengkram rahangku.
Aku pun mendongak karena rahangku sangat sakit. Bahkan sekarang mejaku penuh dengan siswa siswi yang ingin tahu. Ada yang melihatku dengan iba, bahkan ada juga yang melihatku dengan senyum liciknya.
'Tuhan bantu aku' Batin ku.
Tak lama Angga pun datang sambil membawa nampan berisikan makanan yang dia pesan.
"Alyn. Lepaskan Natha. Jangan sentuh Natha. Apa mau kamu?" Ucap Angga sambil mencoba melepaskan cengkraman perempuan tersebut.
Jadi, namanya Alyn. Tapi, siapa dia? Apa urusannya dengan Angga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE [END]
Teen Fiction"Sendiri... Itu lah kehidupan ku. Hanya kesepian yang menemaniku. Tidak ada seseorang yang terkait dalam hidup ku. Dan aku sudah biasa seperti itu." Orang tua ku? Ya, mereka ada. Namun, tidak selalu ada bagiku. Teman? Aku punya teman. Tapi tidak ada...