CHAPTER 6 (ANATHA POV)

3.6K 181 5
                                    

Jadilah pembaca yang baik:)

Pada saat setelah Angga di jemput oleh ibu nya dan aku antar Angga hingga rumahnya. Karena ibu nya menyuruhku untuk mengantarnya.

Sekarang aku berada di dalam ruangan yang luas, yang dulu sering aku Kagumi karena suasana di dalam ruangan ini sangat bahagia.

Namun, pada saat teman kecilku pergi, orang tua ku mengurusi pekerjaannya. Kamar ini juga yang menjadi saksi kesepian ku.

Aku termenung mengingat masa lalu ku. Masa lalu yang indah, masa llau yang sekarang ingin aku ulangi. Masa lalu dengan penuh rasa bahagia, penuh canda tawa.

Tapi sekarang itu hanyalah sebuah masa lalu yang sangat indah. Aku selalu berdoa agar aku mendapatkan kebahagiaan seperti dulu.

Tapi tidak bisa, sekarang aku hanya lah seorang perempuan yang tidak memiliki siapapun kecuali satu.

Ya, Angga dia temanku sekarang. Entah lah, aku hanya menganggapnya teman dan sepertinya dia pun menganggap ku teman. Tapi entah mengapa setiap kali aku di dekatnya, selalu nyaman.

Seperti tidak ingin kehilangan lagi. Semoga saja aku tidak akan kehilangan lagi.

Tapi harapan ku pupus. Seketika aku mengingat kembali apa yang Angga alami hari ini. Ini cukup membuat ku takut akan kehilangan lagi.

Tapi aku berusaha untuk membuang pemikiran itu. Aku harus mencoba bangkit dari semua keterpurukan ini.

~~~

Keesokan harinya saat aku sedang berjalan di koridor sekolah. Aku melihat Angga sedang berjalan. Sepertinya Angga sedang berjalan kepadaku.

"Hai" sapa Angga.

Aku hanya tersenyum kepadanya. Ia pun tersenyum kembali kepadaku.

"Em.. buat yang kemarin. Makasih yah.." ucap Angga sambil tersenyum kepadaku.

"Iya sama sama.." balas ku sambil tersenyum kepadanya.

"Oh iya. Ini ada titipan dari Mama ku buat kamu" ucap Angga sambil memberikan aku sebuah hand bag. Yang entah apa yang ada di dalamnya.

Aku pun mengambil hand bag tersebut dan tersenyum kepadanya Angga.

"Terima kasih" ucap ku berterima kasih kepada Angga.

"Sama sama" balasnya sambil tersenyum.

Aku selalu senang saat dia sudah tersenyum kepadaku. Walaupun aku tahu bahwa dia juga mempunyai beban hidup sepertiku. Seperti mempunyai penyakit yang aku pun tidak tahu.

"Memangnya ini apa isinya?" Tanya ku kepada Angga.

"Kamu sendiri aja yang liat. Tapi liatnya nanti di rumah. Intinya jangan dibuka sekarang." Ucap Angga.

Aku pun mengangguk sambil tersenyum kepadanya. Angga pun membalas senyuman ku.

"Semoga suka ya" ucap nya.

Aku hanya tersenyum dan mengangguk kepadanya.

"Ya udah aku ke kelas dulu ya nanti telat. Soalnya kan sebentar lagi bel masuk bunyi." Ucap nya kepadaku.

ALONE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang