Bagian 1 (Dia?)

98 17 3
                                    

Tidak usah kembali aku sudah tidak menanti

***

"Belvaa...... " teriakan itu terdengar sangat keras membuat beberapa siswa yang berada di depan gerbang menoleh ke arah teriakan itu.
"Apaan si lo, gausah teriak teriak juga gue denger" dijawabnya dengan mimik wajah yang malas.
"Elo gue panggil panggil dari tadi ga nengok nengok, sekarang lo larang gue supaya ga teriak.. gimana sih lo" dengan jengkel dan nada tinggi menjawabnya.

Teng... Teng... Semua siswa memasuki kelas nya masing masing, begitupun dengan Belva dan Filia.
"Bel lo kemaren jadi ketemu sama dia?"
"Hmm, jadi"
"Terus gimana? Jangan bilang lo.... " mendekatkan wajahnya pada Belva.
"Apaan sih engga, gue cuma ngobrol doang sama dia Karin..."

Mereka bersekolah di SMA Tunas Bangsa. Sekolah swasta yang dimana siswa dan siswi nya cukup berprestasi dalam bidang akademik maupun non-akademik. Sekolah ini memiliki 3 jurusan yakni Ipa, Ips, dan Bahasa. Belva duduk dikelas 11 Bahasa. Dia lebih senang mendalami yang berkaitan dengan bahasa dibanding jurusan yang lainnya.

Belva dikenal sebagai orang yang jahil, kadang asik kadang jutek, ceria, dan kadang suka lemot jika teman temannya sedang berbicara dengannya, tetapi ada sifat yang tidak disukai oleh teman temannya yaitu Belva suka memendam perasaan ataupun masalahnya sendirian, dan yang sering di katakan oleh Filia & Karin "so tegar, so strong, lo masih punya kita kita, lo ga sendirian!"
Ponsel Belva berbunyi..

Aksel aldentara

"Gue udah di sebrang gerbang sekolah lo, gue tunggu ya"

Belva Dinara

"Kemaren gue udah bilang, gausah jemput gue lagi"

Aksel Aldentara

"Masih banyak yang pingin gue omongin sama lo bel, please kasih gue kesempatan lagi buat ngobrol sama lo"

Bel pulang sekolah pun berbunyi, Belva segera membereskan buku buku yang ada di atas meja dan dimasukan kedalam tasnya.
"Lo tumben buru-buru gitu, mau kemana?"
"Gue udah di tungguin"
"Sama siapa? Jangan bilang Aksel?"
Belva menatap Filia yang sedang menatap Belva dengan penuh tanda tanya.
"Liat aja nanti depan sekolah, wlee" Belva pun menjulurkan lidahnya dengan wajah yang mengesalkan.
"Ihh gitu banget sih lo Bel, gue ikutin lo sampe depan gerbang!"
"Yaudah, gue duluan ya Fil, Kar. Semuanya gue duluan ya, dahh" Belva pun memakai tas nya lalu melambaikan tangan pada teman temannya dan bergegas keluar dari kelas.
"belva.. Kita ikutt" Filia dan Karin pun keluar dari kelas mengikuti langkah Belva.

***

Haii. Maaf ya kalo penyusunan kata nya kurang tepat dan masih ada kesalahan penulisan, maklum ini pengalaman pertama ku 。^‿^。

Bantu vote dan komennya ya teman teman, terimakasih ^_^

Happy reading ヽ(^。^)ノ

Ex BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang