Bagian 8 (Murid Baru)

32 5 3
                                    

"Anak-anak jangan lupa besok kumpulkan tugas nya, tidak ada alasan lagi untuk tidak mengumpulkan!"

"Baik bu" serentak murid dikelas menjawabnya

Teng...teng...

Belva, Filia, dan Karin pergi ke kantin. Mereka duduk di kursi kantin dan langsung menyantap makanan yang sudah mereka pesan.

"Gengs, kalian tau ga? Katanya disekolah kita ada murid baru loh" Filia memulai percakapan. Filia memang paling tau tentang kabar hangat yang ada disekolah.

"Kelas berapa? Lo tau dari mana? Cewek atau cowok?"
Dina teman sekelas Belva, Filia, dan Karin yang sedang berjalan melewati mereka mendengar percakapan hangat tersebut dan langsung menghampiri mereka.

"Dasar lo denger aja Dina" balas Karin

"Ya kan gue juga mau tau" Dina langsung duduk di sebelah Filia.

"Katanya sih cowok, dan banyak yang bilang kalo anak baru itu idaman cewek cewek disini, wajahnya tampan, tingginya semampai, badannya tegap, hidungnya kaya perosotan TK, duhh bayangin aja deh sama kalian, gimana cewek cewek disini pada gasuka"

"Gaada yang sempurna kali Fil di dunia, pasti tuh cowok punya kekurangan juga"

"Yeee karin, siapa yang bilang dia sempurna gue cuma nyebutin ciri ciri tuh cowok"

"Apaaa cowok yang dimaksud itu...." Belva menatap Filia, Karin, dan Dina.

"Kenapa??" serentak Filia, Karin dan Dina langsung menatap Belva.

"Engga" Belva kembali menyantap makanan yang dipesannya.

"Ihhh dasar lo kalo ngomong suka setengah setengah bikin penasaran doang" Dina menyahut.

"Tau dah udah keburu kesel gue sama lo Bel" Karin pun langsung menyantap makanan yang dipesannya.

"Ihhhh apa Belva, gue penasaran nihh"

"Gue lupa Filia, nanti kalo gue udah inget gue kasih tau"

***

Setelah selesai menyantap makanan dikantin mereka pun balik ke kelas. Di perjalan menuju kelas mereka melihat beberapa murid perempuan menghampiri murid lelaki yang sedang duduk di Taman sekolah sambil memakai earphone nya dan menghiraukan murid murid perempuan tersebut.

"Eh yang tadi itu?" Filia berpikir keras. "Iya yang tadi itu apa murid baru nya ya"

"Iya kali Fil, gue ga begitu liat"

"Kalo cowok yang tadi sih gue pernah ga sengaja tubrukan pas di koridor sekolah"

"Hah? Serius lo Bel?" Karin dan Filia langsung menatap Belva.

"Gatau juga sih gue lupa"

"Aishhh" Filia dan Karin hanya menglengkan kepala.

***

Teng.. Teng.. Teng...
Bel pulang sekolah pun berbunyi siswa dan siswi pun bergegas untuk pulang. Belva masih duduk dikelasnya begitu pun dengan Filia dan Karin, entah apa yang mereka tunggu. Belva mengirimkan pesan singkat kepada Aksel. Ponsel Aksel pun berbunyi.

Belva Dinara

"Lo gausah jemput gue lagi!"

Aksel Aldentara

"Tapi gue udah nunggu di depan gerbang sekolah lo, dan tadi gue juga mampir dulu ke rumah lo dan bilang sama camer kalo gue mau jemput lo, jadi lo harus pulang bareng gue, gue tunggu."

"Ishhh" Belva merasa kesal jika Aksel terus begini, Belva tidak mau menaruh hati pada orang yang sama lagi dan apalagi sudah tau endingnya bagaimana, ibarat kata dia tidak mau jatuh ke lubang yang sama. Belva langsung memakai tas nya dan berjalan menuju gerbang sekolah bersama dengan Filia dan Karin.

***

Haii. Maaf ya kalo penyusunan kata nya kurang tepat dan masih ada kesalahan penulisan, maklum ini pengalaman pertama ku 。^‿^。

Bantu vote dan komennya ya teman teman, terimakasih ^_^

Happy reading ヽ(^。^)ノ

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ex BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang