[ 김 ] six

7.5K 914 23
                                    

Seperti biasa Yerin jongkok di depan sekolah nunggu di jemput. Sendirian seperti biasa. Padahal Mamanya udah pesan untuk pulang bareng Doyoung. Tapi you know-lah Doyoung kaya gimana.

pacarQ

kamu bisa anterin
aku pulang yang?

maaf ga bisa
udh pulang

kan aku udh blg
tadi pagi

ini siapa ?

Yerin bete abis tau pacarnya kaya gini. Padahal kemaren udah dibilang untuk rename tapi tetep aja ngga dilakuin. Doyoung tipe orang yang ngga suka di suruh sama hal yang menyimpang dari keinginannya.

Nasib anak ngga ikut ekskul apa-apa ya kaya gini. Nunggu di jemput tapi ngga tau kapan pastinya.

Yerin memang ngga ikut ekskul apa-apa. Pertama dia ikut ekskul dance, terus keluar. Ekskul ECC, English Conversation Club juga keluar. Ngga betahan Yerin orangnya.

Doyoung juga sama aja ngga ikut ekskul apa-apa. Dari awal dia udah niat mau join ekskul padus. Karena laki-laki padus cuma ada 3 termasuk Doyoung-dan satu persatu anggota laki-laki keluar, tinggal Doyoung deh yang terakhir keluar. Ini sih namanya bukan niat ya?

"Yerin, kok disini? Mana Doyoung?" tanya seorang gadis berambut panjang, pipi sedikit cubby dengan postur tubuh yang bisa dibilang m o n t o k.

"Oh, Mo. Iya nih nunggu jemputan," jawab Yerin sedikit tertawa.

Gadis bernama Momo, mantan pacar Yuta mengangguk mengerti. Kertas-kertas yang dibawa Momo membuat Yerin salah fokus.

"Kertas apaan tuh?" tanya Yerin.

"Oh ini?" Momo mengangkat kertas-kertas tersebut. "Fotokopian soal kimia."

Mulut Yerin membentuk huruf o.

"Ngga latihan, Mo?"

"Ini mau latihan habis naruh fotokopian di tas. Futsal sama basket latihan rutin persiapan festival olahraga di SMA 12. Anak cheerleader mau ngga mau dateng deh buat support, hehe." Momo menjelaskan panjang lebar.

"Bagus deh, moga menang sekolah kita," kata Yerin sambil tersenyum.

"Yerin ngga mau dateng?" Momo berjalan mendekati Yerin yang berjongkok.

Yerin menggeleng. "Doyoung pasti ngga mau."

"Sayang banget, ya? Padahal sekolah kita bakal lawan SMA 3 pasti seru," Momo membayangkan sekolah mereka melawan SMA 3 di pertandingan futsal.

"Pasti yang di maksud Yuta kan?" tebak Yerin menyenggol lengan Momo.

"Ha? Ngg ... Ngga kok," Momo salting. Yerin semakin menyenggol Momo hingga jatuh.

"Belum bisa moveon ya? Iya juga sih udah jalan 1 setengah tahun gimana ngga gamon," tutur Yerin menyandarkan kepala di pohon.

"Yerin sering jalan bareng Yuta ngga?" tanya Momo menatap Yerin dengan tatapan serius.

"Maksud lo apaan, Mo?"

"Mmm, gimana ya. Maksud aku pulang bareng gitu," jelas Momo mengangkat kedua bahunya.

Yerin memejamkan mata mengingat-ingat.

"Ngga begitu sering sih," jawab Yerin.

"Serius?"

Yerin mengangguk mantap.

"Jangan ulangi lagi. Aku ingetin jangan ulangi lagi," tatapan Momo semakin tajam. Yerin menelan ludah. Apa yang di maksud Momo?

"Maksudnya apaan sih?" Yerin menaikkan sebelah alisnya.

"Pokoknya jangan." Momo bangkit dari duduk. Ia mengibaskan roknya membersihkannya dari debu.

"Ih kenapa sih?" desak Yerin karena kepo abis.

"Udah ya ditunggu anak cheer nih," Momo bergegas masuk sekolah sambil berlari.

Ingin Yerin menyeret kaki Momo tapi itu ngga mungkin. Ntar wajahnya ke gesek aspal bisa-bisa gagal dateng acara pesta olahraga buat support.

👣














update setiap Senin

boyfriend ─ doyoung × yerin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang