[김] eleven

7.6K 928 68
                                    

anak futsal sedang latihan seperti biasa. mereka semakin gigih berlatih sejak kalah dari SMA swasta di ajang pertandingan futsal tingkat sekolah. tidak masuk futsal bukan berarti mereka putus asa begitu aja. justru itu membuat mereka bertambah semangat dan bekerja keras saat latihan.

team cheer juga latihan seperti biasa. mereka akan tampil pada pertandingan basket yang diadakan 2 tahun sekali. sangat sayang bila sekolah ini gak ikut berpatisipasi.

Momo dan teman-temannya beristirahat  beberapa menit. Momo memimun orange juice yang dia beli diluar sekolah. di dalam plastik belanjaannya, ada sebotol minuman esotonik yang sengaja dia beli untuk Yuta. tapi ia bingung bagaimana dia memberikannya.

kejadian pertengkaran Doyoung dan Yerin yang berakhir break, membuat Momo agak canggung dekat-dekat dengan Yuta. belum pernah ia seperti ini. biasanya ia menyapa Yuta meskipun diacuhkan. namun hari ini terasa berbeda.

karena Momo tau suatu hal.








"Yuta?" ujar Momo begitu menghampiri Yuta dengan sebotol minuman isotonik ia sembunyikan dibelakangnya.

Yuta menoleh ke arah Momo sebentar, kemudian menunduk lagi. ia memainkan jarinya sambil mengatur nafas. Momo duduk disamping Yuta──yang diberi beberapa jarak.

Momo menggenggam botol isotonik itu sangat erat di atas pahanya. kepalanya menengok ke arah Yuta yang masih tertunduk. Momo ikutan menundukkan kepala.

"ngomong aja," Yuta buka suara. spontan mata Momo melirik Yuta.

Momo berdehem cukup keras. ia gak tau harus mulai darimana. masalahnya ini semua berkaitan dengan hubungannya dengan Yuta dulu.

"gua dengerin kok."

"eeeee, beneran?" Momo ragu.

Yuta mengangguk sambil tersenyum tipis. "pasti mau ngomong kenapa gua mau pacaran sama lo?"

Momo menyimpulkan senyuman tipis setelah mendengar tebakan Yuta.

"maaf Mo, waktu itu gua gak tau kenapa gua bisa ngelakuin itu. dengan terpaksa nembak lo buat balas dendam ke Yerin sama Doyoung. gua berpikir Yerin bakal cemburu kalo gua jadian sama temennya sendiri. juga Doyoung yang bakal cemburu karena sahabatnya gua pacarin. ternyata itu semua cuma pikiran kekanakan gua," Yuta tertawa merasa malu dengan dirinya di masa lalu.

Momo mendengarkan cerita Yuta dengan saksama.

"dan setelah kita jadian, gua gak nyangka kita jadi terkenal di sekolah. bahkan di luar sekolah. yang mereka bilang pasangan bintang futsal dan putri cheer. gua gak nyangka sampai begitu," tambah Yuta bernostalgia bagaimana dulu sekolah sangat ramai membicarakan dia dengan Momo. bahkan semua guru mengetahuinya.

"sampai gua sadar, gua udah nyakitin lo tanpa sepengetahuan lo, Mo. semua itu cuma perasaan bohongan. gua gak ada rasa sama lo, Mo."

hati Momo tersayat. mendengar kejujuran Yuta yang ia tunggu selama ini, Momo gak nyangka bakal sesakit ini.

"inget gak? dulu sebulan lebih sekolah gak ada habis-habisnya nanya ke kita beneran putus apa gak. sampai pelatih kita masing-masing gak nyangka kita bakal putus," Yuta menyandarkan punggungnya di kursi. dia gak ada hentinya tertawa mengingat kenangannya.

"tapi setelah itu gua sadar, Mo. gua sayang sama lo. kenapa gua sadarnya pas habis putus sih?" Yuta menekan jidatnya dengan jari telunjuk. Momo mengubah posisi duduknya menghadap Yuta.

kenapa Yuta membuatnya merasakan sakit dan senang dalam waktu yang bersamaan.

"tetep aja gua nyangkal kalo gua sayang sama lo. otak gua selalu bilang Yerin dan Yerin. tapi hati gak selamanya sejalan dengan otak. disini," Yuta menunjuk dadanya. "disini berkata Momo."

boyfriend ─ doyoung × yerin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang