"Doy, Doy, Doy," panggil Taehyung berulang kali. Taehyung tekan-tekan lengan Doyoung pakai pulpennya.
"Gua denger, Tae. Kaga usah toel-toel juga," balas Doyoung menyingkarkan tangan Taehyung.
Taehyung lihatin Doyoung dari jam pelajaran tadi. Raut wajahnya beda hari ini nggak kaya biasanya. Muka-muka orang lagi bingung sama banyak pikiran.
Taehyung mau nanya ke Doyoung dia kenapa tapi takut salah. Alhasil cuma manggil sama toel-toelin nggak jelas.
Taeyong dan Kai nggak mau urusin Doyoung kenapa hari ini. Soalnya si Doyoung memang nggak jelas orangnya. Nggak pernah bener tiap ngelakuin apa-apa. Di mata Taeyong dan Kai, Doyoung itu hidupnya cuma diisi bercanda aja. Nggak pernah serius. Doyoung nembak Yerin aja mereka berdua kaget, nggak nyangka sobatnya bisa suka sama cewek apalagi nembak dan pacaran sampai sekarang!
Taeyong udah berhenti main Line Play gara-gara nge-lag tiap kali dia main. Sekarang beralih main piano tiles. Matanya makin belo waktu fokus lihatin tuts-tuts hitam. Lihai gitu jarinya. Kai yang disebelahnya cuma bengong tanpa mingkem.
Doyoung memeriksa chat di Line. Chat Yerin palinh atas, iyalah dia jadiin favorit. Jadi nggak perlu scroll sampai bawah untuk melihat chat dari Yerin.
"Doyoung!"
Doyoung dikejutkan Yuta yang tiba-tiba udah ada di kelasnya sambil gendong tas di salah satu bahu. Sambil cengengesan, Doyoung cuma diam natap Yuta.
"Pulang nggak? Main dulu mampir rumah Kai. Dia janji mau beliin martabak," ajak Yuta membuat Kai spontan menoleh ke belakang.
"Siapa bilang woy!" seru Kai, matanya membulat.
"Mampir tahu bulat di tikungan ayo?" tawar Taeyong menenteng tasnya dengan malas. Tasnya kempes banget kaya nggak diisi buku, padahal sih ya ada buku sesuai pelajaran dan lengkap bawaannya.
"Gimana? Mau ikut nggak lo?" tanya Yuta memastikan.
Doyoung cuma diam sambil menatap Yuta. Ia menghela nafas panjang. Merangkul tasnya di pundak dan bangkit dari kursi.
"Sorry gua mau balik," jawab Doyoung, berjalan meninggalkan ke-4 kawannya.
"Gua ikut pulang bareng lo, Young!" seru Taehyung hendak menyusul Doyoung.
"Udah lo ikut mereka main aja. Emang enak naik motor nggak ada boncengannya?" Doyoung membalikkan badan.
"Ya lo juga sama aja pulang nggak ada boncengannya. Mending gua pulang bareng lo ada temen ngobrol, ye kaga?" kata Taehyung jarinya bolak-balik menunjuk ke arahnya lalu ke arah Doyoung.
Doyoung memikirkan perkataan Taehyung.
"Kai juga udah kaga jomblo. Biasanya dia yang kaga ada boncengannya." Kai menjitak kepala Taehyung lumayan keras.
"Gimana, Young? Keputusan ada di lo. Mau pulang sambil anterin ini curut," Taeyong menunjuk Taehyung dengan dagunya. "Atau main ke rumah Kai makan martabak sama tahu bulat?"
"Woy lo pada ngarang!" seru Kai menolak pernyataan Yuta dan Taeyong.
"Udah lo pulang bareng gua aja. Berangkat juga bareng kaga enak kalau lo kaga gua tebengin."
Taehyung langsung ngacir ke Doyoung.
"Main rumah lo ya? Mau ketemu Dahyun," kata Taehyung.
"Pergi ke laut sono lu!"
"Loh kakak pulang bawa kemoceng?" kata Dahyun, adik-pertama Doyoung.
"Sembarangan nih adek cantik," goda Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfriend ─ doyoung × yerin ✔
Fanfictionpunya pacar rasa nggak punya pacar ©2016, markchalatte