Lalu,siapa?

958 27 0
                                    

***
Author POV

Beberapa hari setelah Ija menyatakan perasaannya kepada Fira,hubungan mereka sedikit merenggang. Dengan Fira yang memperhatikan dari jauh karena gengsi dan Ija yang menjaga jarak karena menjadi risih.

Kini Fira berlari kecil menuju sebuah taman. Tempat ia akan bertemu seseorang disana. Dan ia sangat benci kalau ia terlambat,jadi diputuskan untuk berlari kecil.

"Maaf gue telat,"ucap Fira sembari membenarkan penampilannya.

Gadis itupun bingung kenapa ia jadi peduli dengan penampilannya? Bahkan ia seperti tak rela jika ada bagian yang lecek sedikitpun.

Sedangkan lawan bicaranya malah melongo memandanginya. Entah apa yang membuat Fira kembali ke sikap awalnya yang judes itu.

"Jangan ileran ngeliatin gue dodol!"bentak Fira kepada lelaki dihadapannya ini. Tak lupa ia juga menggetok kepala lelaki itu dengan handphone yang sedari tadi ia genggam.

"Idih siapa juga yang ileran. Emang gue anjing apa?"balas lelaki itu.

Siapa sangka jika lelaki di hadapan Fira ini adalah Faqih. Bodohnya,ia tidak bisa mengontrol degup jantungnya sendiri. Ia merutuki,bahkan dengan mantan ketua OSIS pun ia tidak merasakan seperti ini.

Jika benar ia jatuh cinta,pertanyaan di benaknya hanya satu. 'Mengapa ia ditakdirkan jatuh cinta sama si brengsek ini?'

"To the point. Apa mau lo?"tanya Fira sinis.

Siapa yang tau bahwa sejujurnya itu hanya alibi gadis itu untuk menyemnunyikan segala kegugupannya sekarang. Double shit,Fira bahkan menjadi lebih feminim saat ini walaupun ia dalam keadaan sadar dan tidak amnesia lagi.

Tapi berbeda dengan Faqih. Laki-laki itu tau bahwa akan banyak gadis yang akan terpikat olehnya. Dan benar saja,salah satunya Fira. Bahkan ia sudah merasa bisa menaklukan Fira,gadis yang dikenal dengan predikat juteknya itu.

Bodohnya,Faqih juga terperangkap dalam jebakannya sendiri. Dan ia rasa justru ia yang lebih jatuh cinta terlalu dalam kepada Fira dibandingkan bagaimana cara Fira memandangnya.

"Itu... Hmm..."

"Lo gagu ya? Miris banget gue punya kakak kelas udah gak berfungsi mulutnya."

Faqih sendiri merutuki dirinya di dalam hati. Setaunya dia tidak pernah gugup di hadapan perempuan. Tapi kenapa bisa ia gugup di depan seorang gadis yang notabene nya adalah adik kelasnya?

"Gue mau balikan sama lo,"ucap Faqih cepat bahkan lebih cepat daripada kecepatan cahaya sekalipun.

"Cuma itu?" Fira memandang Faqih remeh.

Walaupun Fira sudah menyatakan dirinya positif terkena penyakit jantung jika di dekat Faqih. Tapi tentu saja gadis itu akan stay cool seperti yang seharusnya.

Fira hanya ingin menjaga harga dirinya dengan baik. Itu saja. Apalagi dia tau siapa pria di hadapannya sekarang ini.

"Percaya sama gue,bukan cuma itu. Bahkan gue tersiksa. Dan lo mesti tanggung jawab karena lo bikin gue jatuh terlalu dalam sama lo,"lirih Faqih.

Sekelebat rasa simpati hinggap di hati Fira. Namun segera Fira enyahkan karena gadis itu tidak ingin tertipu lagi untuk kedua kalinya dengan pria sialan itu.

Bukannya belum bisa memaafkan Faqih. Tapi Fira hanya trauma saja jika dirinya diharuskan berdekatan lagi dengan Faqih. Ia tidak siap untuk celaka lagi dengan orang yang sama.

"Bakal gue pikirin. Gue pamit. Waktu gue gak banyak."

Faqih merengkuh Fira kedalam pelukannya. Menghirup dalam aroma yang menguar dari gadis itu. Ternyata benar apa yang Faqih pikirkan,gadisnya itu tidak berubah. Tetap menjadi gadis jutek dan galak.

"Biarin kayak gini. Gue nyaman. Oh iya,makasih udah mau mikirin soal gue."

Fira mendorong Faqih. Lalu mendongak untuk menatap manik matanya Faqih. Menatapnya dengan tatapan setajam elang. Lalu ia berkata,"gue gak mikirin lo. Gue. Cuma. Kasian!"

***
Fira POV

Jujur posisiku sekarang persis seperti setrikaan yang mondar mandir saja. Atau aku lebih pantas disebut seperti ingus yang sedari tadi hanya maju mundur tanpa arah terus?

Oh ayolah aku bahkan terlalu lelah dengan orang disekitarku beberapa hari belakangan ini. Dari pengkhianatan yang dilakukan Bila. Lalu Ija yang jatuh cinta kepada sahabatnya sendiri. Dan Faqih yang mengajakku balikan.

Perihal Ija dan Faqih. Lalu harus siapa yang aku pilih?

Cewek Tomboy vs Cowok PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang