3. sekeping kenangan yang tersirat dalam surat

15 8 0
                                    

Surat untuk kian .

Halo kian . Aku harap kamu tak bosan dengan sapaan ku .

Oh iyah ini hari pertama kuliah mu kan ? Semangat ya :) Jangan kaget seperti itu . Tenang saja aku bukan penguntit ko . Tak usah takut . hanya saja mungkin dunia sedang berbaik hati padaku . Tiba tiba saja ada seseorang yang mengatakan bahwa kamu kuliah disana . dan aku menitipkan surat ini padanya dan menyuruh nya menyimpan surat di tempat biasa aku taruh . ya.. anggap saja begitu .

sebenarnya aku hanya ingin bilang bahwa aku merindukan mu . Itu saja . :)

Dari ,
- K 

---------------

25 maret 2015

"Ris lo kenapa sih ?"

Aku yang sedang melamun sambil mengaduk ngaduk jus mangga ku menoleh pada sumber suara .

"Kenapa apanya ? Gue baik baik aja ko"

"Ngga , lo ga baik baik aja"

Aku menunduk . Memang sebenar nya setelah acara kelulusan kelas tiga bulan lalu aku merasa seperti... apa ya ? kosong . Seperti ada kepingan dari ku yang hilang saat melihat acara perpisahan tahun ini . ini bukan hanya sekedar perpisahan antar adik kelas dan kakak kelas saja . Tapi ini juga perpisahan antara aku dan kian . Ya secara tidak langsung . Tapi , jujur saja aku sangat sedih .

"yehh dia malah ngelamun lagi" ucap tasya . Lalu ia diam sesaat . "Kian lagi ? Mau sampe kapan ? Udah lah ris , kalo menurut gue ya , sebagai teman lo yang baik , gue saranin mendingan lo move on"

"Udah yah tas . Gue ga mau bahas itu lagi" putus ku lalu meminum jus ku hingga tandas kemudian pulang .

*

Sore itu adalah sore yang tenang untuk ku . Tanpa tugas , tanpa kerja kelompok , dan juga tanpa celotehan tasya yang selalu saja membujuk ku agar mencari laki laki lain untuk dicintai . Dan kalian pasti tau apa jawaban ku kan ?

Sudah lah tak usah di bahas . yang terpenting saat ini aku sedang bersantai dan aku tak akan biarkan siapa pun menganggu momen langka ku ini . menonton film di sofa dengan ditemani semangkuk popcorn manis dan segelas jus jeruk adalah perpaduan yang sangat sempurna . Saat ku rasakan sofa di sebelah ku bergerak , saat itulah ku rasakan ketenangan ku sedang terancam . Aku melirik ke arah samping .

Shit , itu andre . Abangku .

dan jika ada dia berarti itu adalah sebuah bencana .

dia duduk dan tanpa dosa langsung merebut mangkuk popcorn yang berada di pangkuan ku . Aku mendengus kesal . Jika hari biasa mungkin sudah aku pukul dia . Tapi , kali ini aku hanya diam saja . Aku tak ingin hari sempurna ku rusak hanya gara gara ulah tengil abang ku ini . Aku mencoba kembali fokus pada film . Tapi , semua nya buyar , karna saat ini andre sedang  melemparkan biji popcorn ke arah ku .

Oh yatuhan .. jangan hari ini . Geram ku dalam hati .

"Plis bang sehari aja jangan ganggu gue"

"Wess calm down adik manis ku . Iye iye abang ga bakalan ganggu"

"good boy" ujar ku tersenyum  lalu kembali pada layar televisi . Kemudian hening .

"Eh ris lo tau ga . Hari ini gue bete banget sumpah"

Aku hanya diam .

"Ris , lo dengerin abang kan ?"

aku hanya berdehem .

"Jadi gini . Lo tau pacar abang si tiara kan ? Masa seharian ini dia nyuekin abang coba . Bete banget kan ? Yang lebih betein nya lagi . Masa , kata temen nya dia lagi godain junior junior emesh yang lagi ospek . Sumpaah abang bete" curhat nya yang langsung menjatuhkan kepala nya di paha ku . Aku tak ingin berdebat , jadi lebih baik aku diemin . Paling ntar ga di gubris dia nyerah juga .

"Terus yah . Abang samperin aja tuh si junior yang katanya lagi di godain tiara , dia ga ngaku gitu , terus tiara dateng belain dia . Katanya gue jangan gangguin si kian soalnya dia mahasiswa baru . sumpahh abang bete banget"

Kian

Seketika aku meraih remote dan menekan tombol pause .

"Kian ?"

"Iya , kian"

"nama panjang nya ?"

"Kiandra anggara"

love and LetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang