sabtu , 14 januari 2017

34 8 0
                                    

Kiandra POV

Suara pintu tertutup terdengar nyaring saat aku menutup nya agak keras . Aku berjalan menuju gorden lalu menutup nya rapat . Ini baru jam setengah satu siang sebenarnya . tapi , entah mengapa aku ingin ruang kamar ku gelap , membiarkan kain gorden menghalangi cahaya yang masuk ke dalam kamar . Lalu aku berjalan menuju kasur dan segera merebahkan badan ku disana . Berusaha mengistirahatkan sekaligus menghilangkan penat karena praktek lapangan tadi .

Rasanya hari ini berbeda dari sebelum nya . Hari ini seperti tidak ada semangat yang melingkupi ku melakukan rutinitas sehari hari . Padahal keisha-pacar ku selalu mengirim pesan pesan penyemangat hampir setiap hari nya seperti .

Pagi sayang ,

Semangat ya !

Jangan lupa makan , atau

Aku mencintaimu .

Tapi tetap saja hari ini berbeda .

Entah aku yang terlambat menyadari tapi berhenti nya surat surat rahasia yang selalu aku temukan terselip di buku buku yang aku pinjam dari perpus itu jujur saja membuat aku sedih . Mungkin karena aku sudah terbiasa .

Aku bangkit lalu menggeserkan tubuhku menuju meja kecil di sebelah tempat tidur ku . Membuka laci dan mengambil kotak biru dari dalam sana . Lalu menaruh nya di atas tempat tidur . Kemudian aku membuka ransel dan mengambil salah satu buku tebal dan mencari cari selembar kertas yang kemarin aku dapat dan menyelipkan nya di buku itu .

ku baca ulang surat itu sekali lagi . Entah kenapa membacanya membuat penyesalan ku menjadi semakin besar . Bukan hanya karna isinya saja , tapi juga karna kebodohan ku yang membiarkanya pergi begitu saja tanpa bisa aku mengucapkan selamat tinggal padanya . Kemana saja aku , selama hampir lima tahun ini ?

Dia wanita yang kuat dan tegar . Dia bertahan selama ini tanpa pernah menyerah . Mungkin jika aku jadi dia aku sudah mundur teratur atau mencari pengganti baru . Tapi dia ? Tetap memilih bertahan menunggu ku meski di saat terakhirnya menyerah menunggu ku pun dia masih bisa menulis pesan terakhir nya sebelum benar benar pergi dari hidup ku .

Apa dia tau hubungan ku dengan keisha ? Ahh pasti dia tau . Dan aku tak pernah membayangkan bagaimana perasaan nya saat itu dan sungguh jika sangat menyakitkan aku benar benar tidak ingin tau .

Lucu ya , selama ini aku seperti pelaku kejahatan yang sedang di incar inspektur kepolisian karna membunuh seseorang atau lebih tepat nya menghancurkan perasaan seseorang . Dan lebih lucu nya lagi aku melakukan nya sudah hampir lima tahun tanpa menyadarinya . Aku seharusnya sudah dihukum mati karna itu .

Aku meraih kotak biru lalu membuka tutup nya perlahan hingga menampakan ratusan kertas yang serupa . sebagian kertas itu sudah menguning . Saking lama nya . iya , aku mengumpulkanya selama ini . Sejak pertama kali aku menemukanya di loker ku . Yang juga terselip di salah satu buku .

aku mencoba mengingat Hari dimana pertama kalinya menemukan sepucuk surat dalam loker . Hari itu senin siang , seperti biasa , setelah jam pelajaran selesai , aku akan pergi ke loker  untuk menyimpan buku pelajaran pertama dan mengambil buku pelajaran untuk pelajaran kedua . seperti biasa juga saat aku membuka loker ku , aku akan mendapati coklat coklat dan bunga bunga yang berserakan dari para fans ku . Bukanya aku sombong atau apa . tapi , semenjak aku menjabat menjadi ketos di sekolah , hampir setiap hari aku mendapat hadiah hadiah kecil yang selalu aku temukan disana . Tapi aku tidak terlalu memikirnya . Selesai mengambil buku aku berjalan kembali ke dalam kelas untuk menyimpan buku buku sambil mengajak teman teman ku ke kantin .

"Heh yan" ucap seseorang menepuk pundak ku membuat ku terperanjat hingga buku buku yang ku pegang berjatuhan . Itu doni , wakil ketua osis .

"Maaf yan , tapi kita ada rapat mendadak soal pensi minggu depan , lo ditunggu sekarang di ruang osis" ucapanya yang hanya di jawab anggukan pelan oleh ku lalu doni pun berlalu .

love and LetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang