Nar Ra terus melangkah. Sesampainya di mejanya, ia duduk dan menengok ke lacinya.
"Akhirnya dapat juga!" seru Nar Ra. Ia membuka tas nya lalu memasukkan bukunya ke dalam tasnya. Setelah ia selesai menutup tasnya..
'Bugh!' meja Nar Ra dipukul oleh Junhoe. Nar Ra terkejut dan menoleh ke Junhoe. Ia membulatkan matanya saat mengetahui bahwa 4 lelaki yang sering mengganggunya ada di depannya dan ia hanya sendirian tanpa ada orang lain selain mereka berlima.
"Ha..Hai." sapa Nar Ra gelagapan.
"Ikut gue!" ucap Junhoe dan menarik lengan Nar Ra.
"Kemana?"
"Jangan banyak tanya." Tegas Junhoe.
Nar Ra berdiri dan terus ditarik oleh Junhoe. Mau tidak mau, ia harus mengikuti Junhoe. Sedangkan Chan Woo, Donghyuk dan Yunhyeong mengikuti dari belakang.
Sesampainya di sebuah gudang di samping kelas mereka, Junhoe membukanya. Dari luar, Nar Ra bisa melihat isi gudang tersebut. Banyak kursi dan meja yang sudah rusak. Bahkan patahan-patahan kayu ada di situ. Ada berbagai alat musik dan alat olahraga yang tidak terpakai tergeletak sembarang di ruangan sempit itu.
"Mau apa kalian?" tanya Nar Ra ketakutan.
"Mau kami? Ini!" sahut Junhoe dan menghempaskan tubuh Nar Ra ke lantai.
Lengan Nar Ra tergores kaki kursi yang sudah patah, kepalanya membentur dudukan kursi. Sedangkan lututnya tergores serpihan kayu-kayu kecil.
"Donghyuk, tutup pintunya!" perintah Junhoe. Chan Woo, Yunhyeong dan Donghyuk pun masuk ruangan. Kemudian, Donghyuk menutup pintu gudang itu. Nar Ra memegangi kepalanya. Ia pusing.
"Angkat kepalamu cewek miskin." Ucap Donghyuk. Nar Ra mendongak, menatap mereka berempat sengit.
"Kenapa kalian selalu mengangguku?"
"Karena kau sok cantik!" jawab Junhoe.
"Aku sok cantik? Yang benar saja."
"Banyak omong kau ya!!" sahut Donghyuk. Yunhyeong dan Chan Woo hanya melihat.
"Aku ingin melindungimu, Cantik, tapi aku tak bisa. Maafkan aku. Kuharap kau hanya akan terluka sampai itu saja. Jangan terluka lagi." Batin Yunhyeong.
"Mungkin aku memang benar-benar cantik." Ucap Nar Ra santai.
"Apa? Kau cantik?" Junhoe menjambak rambut Nar Ra tepat di jepit rambut yang dipakai Nar Ra.
"Sakit!"
"Cantik tapi nggak modal! Sok cantik banget sih pake ginian! Dikasih orang aja bangga!" jawab Junhoe.
"Gue punya temen, makanya berbagi. Nggak kayak lo!" balas Nar Ra.
"Bilang apaan lo?!" Junhoe menghempaskan kepala Nar Ra dan melepaskan tangannya dari kepala Nar Ra.
✈✈✈
Hanbin menatap jam tangannya. Sudah 15 menit ia berdiri menunggu Nar Ra. Ia mulai gelisah dan pergi menyusul Nar Ra.
Sesampainya di kelas, tak ada orang. Ia mulai bertanya pada gerombolan siswa siswi yang sedang duduk di kursi panjang lorong kelasnya.
"Kalian melihat Nar Ra?"
"Tadi sih pergi sama Junhoe." Jawab salah satu dari mereka.
"Kemana?"
"Gak tahu juga. Tadi sih ke arah sana." Tunjuk siswa tersebut ke arah lorong kelas dan ruangan lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go
FanfictionBagaimana rasanya dijodohkan dengan sahabat sendiri? Mungkin nyaman, tapi bisa juga tidak. Itulah yang membuat Han Nar Ra pergi ke Korea dan memulai hidup barunya.