Elleinder melihat Illyvare yang berdiri di ambang pintu.
“Maafkan aku, Illyvare. Aku ingin menemanimu tetapi ada sesuatu yang harus kuselesaikan secepatnya. Aku terpaksa membatalkan semua jadwalku bersamamu pagi ini karenanya.”
“Saya mengerti. Linty telah memberitahu saya.” Elleinder mendekati Illyvare.
“Setelah urusan ini selesai, aku akan menemanimu lagi. Hari ini engkau terpaksa pergi sendirian ke Kemmiyarf. Beberapa prajurit akan mengawalmu dan Pasukan Pengawal akan menjagamu.”
“Saya mengerti.”
Elleinder tidak tega membiarkan Illyvare berkeliling Skellefreinth sendirian tetapi ia terpaksa melakukannya. Ia menginginkan sebuah kejelasan dan tanpa sepengetahuan Illyvare. Dalam rencana, hari ini ia dan Illyvare akan pergi ke kawasan tempat tinggal orang-orang miskin di tepi Istana Qringvassein. Tetapi karena rencananya, ia terpaksa membiarkan Illyvare pergi sendiri.
“Elleinder!” Pintu tiba-tiba terbuka.
Arwain terkejut melihat Illyvare.“Selamat pagi, Sir Arwain,” salam Illyvare.
“Selamat pagi, Paduka Ratu,” balas Arwain gugup.
“Kukira sekarang mereka sedang menantimu,” kata Elleinder.
Illyvare mengangguk.
Elleinder membukakan pintu untuk Illyvare dan berkata perlahan setengah berbisik, “Maafkan aku, Illyvare. Aku sungguh-sungguh menyesal tidak dapat menemanimu.”Illyvare tersenyum pengertian dan meninggalkan tempat itu.
“Mengapa engkau tidak
menemaninya?” tanya Arwain heran.“Mengapa engkau datang tergesa-gesa, Arwain? Ada sesuatu yang ingin kaukatakan?”
“Ya,” kata Arwain tegas, “Aku ingin memprotesmu karena tidak mengatakan Reischauer bisa membunuhku karena aku menggoda istrimu.”
“Aku telah memperingatimu,” kata Elleinder tenang dan kembali ke meja kerjanya.
Arwain menuju jendela dan melongok keluar melihat kepergian Illyvare.
“Ia mempunyai pengawal yang luar biasa. Baru kali ini aku merasa setakut itu. Aku takkan pernah menginjakkan kaki di sini lagi bila mengingat mereka ada di sekitarku. Mereka membuat seluruh tubuhku merinding ketakutan.”
“Jadi itu sebabnya kemarin sore aku tak melihatmu.”
“Bayangkan, Elleinder!” Tiba-tiba Arwain berbalik dan menatap tajam Elleinder.
“Yang menodongku itu wanita dan ia membuat aku takut setengah mati. Kalau Putri Illyvare tidak mengatakan sesuatu padanya, aku pasti sudah terkencing-kencing.”
“Wanita?” tanya Elleinder tak percaya, “Bukannya laki-laki?”
“Aku tidak terlalu tuli untuk membedakan suara wanita dan suara pria, Elleinder,” kata Arwain kesal, “Wanita itu berkata sangat tajam dan penuh bahaya. Ia benar-benar membuatku sangat ketakutan.”
“Aku telah memperingatimu,” Elleinder mengingatkan dengan tenang.
“Sebenarnya Putri Illyvare bisa berapa bahasa?”
“Aku tidak tahu.”
“Kalau kuhitung-hitung, ia bisa menggunakan empat bahasa. Inggris, Latin Kuno, Prancis, dan bahasa aneh itu. Aku yakin ia masih menguasai bahasa lain. Apakah perimu itu bisa menggunakan semua bahasa di dunia ini?”
“Mengapa engkau tidak menanyakannya langsung padanya?”
“Berbicara dengannya sekarang membuatku merinding. Aku tidak dapat membayangkan kalau seorang wanita membuatku sangat ketakutan dan mengalungkan pedangnya di leherku.”
![](https://img.wattpad.com/cover/95284829-288-k484250.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Topeng Sang Puteri
Historical FictionAUTHOR BY SHERLS ASTRELLA Siapa yang berkata ini adalah ide gila? Ini adalah rencana hebat! Tidak ada yang berani menyerang kerajaan makmur itu. Kekuatan bersenjata kerajaan kecil itu terlalu tangguh untuk diremehkan. Pasukan rahasianya terlalu kej...