Cowok Tengil

43 8 0
                                    

Pagi ini terasa berat karna selain hari ini hari pertama ujian nasional dilaksanakan yang akan membuat siswa deg-degan setengah mampus walau sudah belajar keras, tadi malam juga aku bermimpi kelewat indah sampai rasanya gak mau bangun sama sekali. Terlalu indah untuk disudahi.

Namun tetap saja dengan kegigihan mamah yang membangungkan ku, terpaksa mimpi indahku bersambung.

"Kamu ini susah banget kalo dibangunin! Hari inikan pertama ujian kalo telat gimana? Mau ngulang lagi dari kelas sepuluh?"

Mamah ini aneh, ya kali harus ngulang dari kelas sepuluh cuma garagara telat.

"Ya udah sih mah, lagian gak telat juga kan" ucap ku asal

"sarapannya diabisin! susunya juga! Biar otak kamu encer, jangan lupa sebelum ngerjain soalnya berdoa dulu biar lancar! Jangan terburu buru! Fokus sama soalnya!.....blablabla"

Mamah ceramah pagi pagi, aku sebagai pendengar setia hanya mengaggukan kepala dari tadi, sedangkan papah yang sedang menyesap kopinya hanya terkekeh melihat dakwah dadakan mamah.

***

Aku sampai disekolah pukul 7 kurang 15 menit. Sudah banyak siswa yang datang dan semua sibuk dengan urusannya masing masing, ada yang belajar, ada yang selfie dan aku yakin nantinya bakalan diupload kesosmed dengan hastag 'semangatUN', dan...apa itu??! ada yang pacaran. Huh!!! enggak banget deh.

Dari kejauhan aku lihat sahabatku Clara dan Fani udah mejeng cantik didepan kelas.

"gyus!!" teriakku, aku segera berlari ke arah mereka namun naas sebelum aku sampai entah benda atau apa itu menabraku sampai tersungkur kelantai dengan pantat yang mendarat terlebih dahulu, tolong ini menyakitkan!

"lo kalo jalan pake mata dong!!" bentak orang yang ku kira dialah yang menabraku, kulihat ternyata Dafa.

Alleo Eldafa Laksana. Kalo gak salah itu nama panjangnya. Pokoknya kata temen-temen sih dia cowok terkeren, terkece badai, tertajir, dan terter lainnya, yang saat ini -eh tidak!! dari dulu maksudku- digilai kaum hawa disekolah. Terkecuali aku! menurutku dia gak lebih dari cowok rese yang kerjaannya nyari rusuh ditambah lagi sama dua curut yang selalu nempelin dia kaya panu, Ali dan Galih.

Yah memang aku mengakui wajah tampannya, kulit putih, mata berwarna coklat terang yang teduh, tubuhnya menjulang tinggi, ohh jangan lupakan rambutnya yang dibuat agak kesamping. Hanya orang katarak yang menyebutnya jelek. Tapi tetap saja itu semua hilang dari mataku, tertutup dengan sikapnya yang ngeselin.

Kadang aku berpikir kenapa bisa orang ngeselin ini punya fisik yang tampannya naudzubillah? 

Aku selama 3 tahun sekelas bareng mereka dan itu sukses membuat ku naik darah hampir tiap hari dengan kelakuannya itu.

"Ada juga lo tuh yang jalannya gak bener! Udah bikin gue jotoh kalo tubuh gue yang seksi ini penyok lo mau tanggung jawab? Lagian jalan tu pak---" ucapanku tertahan karena siDafa kunyuk ini membekap mulutku

"berisik!! Suara lo tuh udah kaya petasan banting!" bentaknya.

Wah perlu diberi tuh mulut! Udah nabrak ngatain petasan banting lagi!

"Emm emm emm" sial!!! hanya suara itu yang dapat aku keluarkan disaat aku ingin bilang 'woyy kampret! Lo itu udah bikin pagi gue ancur! Gue loakin baru tau lo!!' tapi sayang semuanya tersumbat dibibir karna tangan sampahnya ini.

Entah sejak kapan Syerli dan Kiara sudah ada disampingku, dan aku bersyukur atas kedatangannya.

"ehh ngel lo kenapa?" tanya Kiara, aku hanya memandangnya dengan tatapan 'tolong gue plis!' dan untungnya mereka ngerti.

"Lah lah, woy daf! Kenapa nih si Angel? Wah lo mau nyulik dia ya?" kata si Alibaba yang gak tau sejak kapan udah ada disini.

"dafa, lepasin Angelnya" ucap Syerli pelan, sangat pelan. duh syer sicurut mana denger sih!

"daf, lepasin dong, lo jangan kayak gue yang gak bisa ngelepasin dia" kini Kiara yang malah curhat. Hadehh gak ada yang bener deh.

"Lah sikira-kira malah curhat lo!" Itu si Galih yang ngomong, eh ko ada dia sih?? Sejak kapan?

"Eh kulit kerang! Nama gue Kiara onyon! Bukan kira-kira!" Sembur Kiara tak terima. Ngomong-ngomong nih kapan nyelamatin akunya sih!

"ANGEL BERTAHAN NGEL!!" teriak seseorang yang dari suaranya ku duga itu Clara.

"Eh dafa lepasin Angel atau gue tabok lo? Lo tau kan gue atlet karate?!" tantang Fani.

Si Dafa hanya menatap Fani sekilas kemudian menatap ku tajam, sangat tajam dan seperti menyiratkan sesuatau yang tidak aku mengerti. Tidak lama ia langsung melepaskan bekapannya, kemudian dia pergi begitu saja meninggalkan ku yang nyaris mati.

"Cabut!" Perintahnya pada Ali dan Galih

"Bye cantik!" Ucap Ali sambil mencolek dagu Fani

"Genit lo bangke!" Ucap Galih kemudian menarik telinga Ali. Aku menggeram kesal sebelum akhirnya berteriak

"Awas lo yah, gue sumpahin lo tergila gila sama gue!!" Terik ku menyumpahi kunyuk satu itu. Gila! Nyaris saja aku mati kekurangan oksigen.

***

Setelah insiden pembekapan pagi tadi terpaksa aku harus mendinginkan kepala dulu dengan membeli ice cream dipagi hari, persetan dengan sakit perut nantinya.

Ini memang kebiasaan ku, ice cream seperti sudah menjadi makanan wajibku setiap hari. Sampai-sampai aku lebih memilih tidak memakan nasi dari pada harus puasa makan ice cream. Aku juga tidak kenal waktu kalo sudah berhubungan dengan makanan yang selalu membuat lidahku menggigil itu.

Syukurlah icecream dengan cepat beraksi dan membuat mood ku membaik sebelum ujian dimulai.

***

Ujian berlangsung tenang, sampai sini aku belum menemukan kesulitan dalam mengerjakan soalnya. Karena mungkin kelewat tenang guru yang mengawaspun sampai tertidur, hadehh untung sekolah ini muridnya pada jujur, kalo enggak udah ricuh ajah nih kelas.

"Sstt sstt!" suara seseorang dibelakangku, siapalah yang berani mengganggu konsentrasi ku? Aku melihat kebelakang setelah sebelumnya memastikan pengawas masih dalam keadaan tertidur pulas.

Halisku menyatu ketika tau orang yang dibelakangku itu si Dafa, kok aku gak ngehh yah? Karna masih kesal aku tidak menjawab hanya melayangkan tatapan 'apaan sih lo?? Berisik!!'

"minjem bolpoint dong! Gue lupa bawa" Ucapnya pelan.

"gak! Aku menjawab dengan ketus, haha siapa suruh jahat sama aku?!

Tapi ternyata dia gak pantang menyerah, sekarang dia menendang-nendang kursiku, dan menarik-narik rambutku.

Geram aku kembali melihat kebelakang kali ini dengan tatapan 'eh kampret mau lo apa sih?'

"geu gk akan berhenti sebelum lo kasih" bisikya tepat didepan wajahku. Euhh benar-benar kampret!!

Aku membongkar kotak pensil warna putih yang bergambar sayap malaikat, dengan kesal aku menyerahkan bolpoint ping dengan sayap diujung tutupnya, dan memberikan ke siDafa sedikit melempar.

Perlu kalian tau hampir semua barang yang aku punya berbau sayap, mulai dari kamar berdesain ala putri putri, tas sekolah bentuk sayap yang jika dipakai seperti sayap asli dipunggung ku, sampai baju yang hampir semua berwarna putih atau ping, itu hampir yah!

Yah kembali ke siDafa yang sama sekali gak bilang makasih, bukan aku pamrih tapi tatakrama itu penting kan? Emang dasar siDafa gak diajarin kali yah sama orangtuanya! Sudahlah aku harus fokus menyelesaikan soal ini.

--------


Kunyuk tengil!! Gue benci!!

-angel

AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang