Jantung Marathon

41 8 0
                                    

Masih hari minggu dan masih bergelung dengan selimbut.

Kring...kring..

Suara ponsel yang menandakan ada panggilan masuk terdengar nyaring. Siapa yang berani mengganggu acara hari minggu ku? Sungguh tidak sopan!

Dengan malas aku bangkit dan membawa ponsel ku diatas nakas samping tempat tidur.

'Naufal' nama yang tertera dilayar persegi itu berhasil membuang rasa kantuk dan malas yang tadi menyelimuti ku. Kini, dengan semangat 45 buru-buru ku tekan tombol hijau.

"Hallo?" ucapku

"..."

"Oh bisa! Bisa banget, kapan ?" ya tuhan mimpi apa aku semalam, diajak jalan sama cogan ke toko buku .

"..."

"Jam 11 yah?" aku melirik ke arah jam weker yang ada diatas nakas, sekarang masih jam setengah 9, cukuplah untuk perawatan agar terlihat cantik

"..."

"Iya iya, bisa kok! Iya nanti kerumah aja!"

"..."

"Okey, bye!"

Setelah telfon ditutup aku langsung loncat dari kasur, melakukan segala ritual untuk membuat ku cantik dalam 2 setengah jam.

Naufal, cowok pertama yang aku suka sejak kelas 8 SMP, sebenarnya dia itu teman SD ku, tidak sengaja aku bertemu dengannya di mall.

Betapa terkejutnya aku melihat penampilannya, dia berubah setelah 2 tahun tidak lagi bertemu. Tubuhnya yang dulu agak kurus sekarang menjadi ideal, ditambah dengan otot yang menghiasi lengan kokohnya, dan jangan lupakan dada bidangnya, ahh tubuhnya sangat sandarable. Wajahnya yang dulu cute sekarang cool abis! Fix dia mapan!

Maksudku makin tampan.

***

"Ngel itu ada temennya nyariin" teriak mamah dengan suara melengking dari balik pintu kamarku.

" iya mah!"

Terakhir aku putar tubuhku didepan cermin untuk memastikan penampilanku. Perfect!!.

"Mah aku pergi dulu yah, mau ke toko buku" izinku pada mamah

"iya, hati hati yah!"

Setelah mendapat izin aku segera keluar menemui Naufal, diteras kulihat dia sedang duduk sambil memainkan ponselnya.

"Fal!" sapa ku, dia menengok. Memperhatikan ku dari atas sampai bawah seperti sedang menilai.

Apa ada yang salah dengan penampilanku? Aku memakai overall hitam 10 cm diatas lutut, kaos lengan panjang warna peach, sepatu kets warna senada dan tas selempang kecil warna hitam, not bad menurtku.

"Fal!!" ucapku agak keras sambil melambaikan tangan didepan wajahnya.

"eh oh" jawabnya gugup "lo makin cantik ngel!"

Tiba tiba pasokan oksigen disekitar ku menipis! Aku lupa cara bernafas! Bagaimana ini? Otak ku berfikir keras mencari cara agar aku tetap bernafas secara elegan saat ini.

Ku rasa hangat menjalar kesekitaran wajahku

"ayo! Malah blushing" katanya, aduh mampus! ketauan lagi. Dia berjalan ke arah motornya dan aku mengikutinya dari belakang.

Diperjalanan tidak ada percakapan diantara kami, dia fokus menyetir dan aku fokus pada lamunanku tentangnya, sampai tiba-tiba suara dia membuyarkan semua

"mau sampai kapan lo meluk gue?" aku yang sadar langsung gelagapan karna malu.

"Ayok!" ajaknya sambil menggandeng tangan ku.

Tiba-tiba saja aku bisu! Ini terlalu mengejutkan, karna jujur bukan aku so' suci tapi jalan sambil gandengan bareng cowok itu pertama kali buat aku, apalagi cowoknya yang aku suka.
Mengangguk. Respon yang akhirya aku lakukan setelah sempat hampir mati.

***

Kami melewati rak-rak buku yang berbaris rapi, mencari buku yang dia maksud. Saat melewati rak khusus novel kaki ku refleks berlari kearahnya.

Fakta tentang ku, aku ini salah satu penggemar, ah bukan! penggila buku novel, terlebih genre romansa clasik seperti Romeo dan Juliet. Melihat novel membuat ku lupa apapun,

eh? Tunggu! Ahh... Naufal! Aku melupakan nya!

"Kalo liat novel lo kaya balita liat lolipop deh" ucapnya terkekeh sambil mengacak rambut ku pelan, duhh kenapa wajahnya sangat tidak berprikemanusian sih? Gantengnya kelewatan!

"Sampe lupa sama gue" lanjutnya.

"hehe sorry fal, abisnya udah lama gue gak beli novel. Sibuk persiapan UN sih" jawabku sambil tersenyum, menyamarkan keadaan jantungku yang sudah loncat ke perut, dan hati ku yang sekarang menari salsa didalam dada.

"ya udah lo pilih-pilih aja, gue juga mau sambil nyari".

Setelah selesai membeli beberapa novel dan Naufal juga udah selesai kami segera membayar ke kasir.

"Mau makan dulu gak? udah jam makan siang nih" aku mengangguk, yahh olahraga jatung dari tadi sungguh menguras tenaga.

"Iya yuk"

Kami menuju salah satu tempat makan, mengobrol ringan dan jalan-jalan tanpa tujuan setelahnya.

***

Karena hari sudah menjelang petang akhirnya kami memutuskan untuk pulang, aku diantar oleh Naufal sampai rumah dengan selamat sentosa dan hati gembira.

"Thanks ya fal!" dia tersenyum.

"ada juga gue yang bilang makasih, thanks ya ngel!" Aku mengangguk kemudian tersenyum.

"mau mampir dulu?"

"kapan kapan deh"

"ya udah hati hati yah!" aku baru beranjak setelah motornya tidak lagi terlihat.





Kalo deket lo tuh jantung kayak lagi marathon, maaf aja suka mendadak bego
-angel

***

TBC

Jangan lupa vote setelah membaca!

AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang