Lo Aneh

33 6 0
                                    

Malam yang sunyi gak ada suara baik dari luar atau dari dalam rumah bahkan ponselku yang yang biasa ramai digrup line-pun sepi macam kuburan, mungkin karena sedang ujian jadi mereka serius belajar, sama sepertiku saat ini aku hanya membaca kembali soal-soal ujian tahun sebelumnya.

Ting! Suara ponsel ku yang akhirnya berbunyi memecah sunyi, aku lihat notif ternyata ada line. 'Naufal' nama yang tertera disana membuat senyum simetris diwajah ku, segera aku buka aplikasi linenya dan menghentikan acara belajarku.

"Hi ngel" pesannya singkat tapi memberi efek luar biasa pada ku.

"Hi fal, kenapa?" balasku cepat. Tak lama sebuah pesan kembali masuk

"Gue ganggu yah?"

"Enggak, santai aja kali fal!"

"Lagi apa ngel?"

"Lagi baca-baca aja nih, biar gk lupa! Hehe. Lo?"

"Oh, lagi belajar yah, gue juga nih. Ya udah deh semangat ngel belajarnya! Gue juga mau lanjut belajar"

"Iya, lo juga :)" setelah ku pencet tombol send aku menutup ponselku. Duhh mimpi indah lagi nih aku.

Kembali ku buka buku tebal berisi soal-soal ujian. Ahh!!! Tapi percuma setiap kata yang aku baca rasanya hanya numpang lewat di kepala.

Sekarang kepalaku di penuhi oleh Naufal.

Bippbipp...bippbipp

Kembali ponselku berbunyi, kali ini sebuah telfon yang masuk '085323798***' calling.

Nomor gak dikenal, siapa yah?

Angkat jangan angkat jangan?? Ahh angkat aja deh kali aja penting, segera ku pencet tombol hijaunya.

"Hallo? Kata ku

"Hai honeyy!" ucap seseorang yang dari suaranya adalah cowok.

Tunggu apa itu tadi? Dia bilang honey? Pasti salah sambung!

"Maaf anda mungkin salah sambung, saya akan tutup telfonnya" ucapku sopan.

"Ehh tunggu, gue gak salah kok ngel" hah! Dia tau nama ku?

"Ini siapa?"

"Masa gak kenal sama suaranya?" aku ingat ingat suara yang macemnya seperti itu. Jono? Bukan, Haryo? Bukan juga deh.

"Maaf kalo tidak ada yang penting saya tutup telfonnya!" ucapku sedikit membentak. Lama-lama kesal juga.

Tidak terdengar suara di sebrang sana, orang sinting!!

"Bye!!"ucapku sebelum hendak menutup telponnya.

"Gue Dafa"

Awkward----

Dafa? Si Dafa cowok tengil itu? Yang tukang nyari rusuh? Ngapain dia nelfon? Tau dari mana juga nomor gue? Pertanyan itu berputar dikepalaku seketika.

"Ngel? Haloow!!"

"Ehh, apaan lo telfon telfon! Terus apa juga honeyy heoeyy!! Jijik gue!" ucapku galak.

"Galak amat sih bu, besok gue jemput lo yah, jangan ninggalin! Ya udah babayy honeyy semangat belajarnya!" tutt tutt tutt---

Telfon ditutup sebelum sempat aku mencaci si Dafa. Heuhh tu anak aneh banget dahh! Salah minum obat kali, tadi pagi perasan masih so'cool lah sekarang tiba-tiba aja dia kayak lelaki haus belaian! apa dia dispenser? atau dia berkepribadian ganda? Hah!!! Atau jangan-jangan sumpah ku yang tadi pagi terkabul ya? Duhh aku kok jadi parno sih.

AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang