Proklamasi

31 4 1
                                    

Sabtu pagi, hari ini adalah terakhir pelaksanaan ujian disekolah, eh bukan! dihidupku!

Perasaan senang, lega, bersyukur menjadi satu saat ini, terlebih besok juga adalah hari favoritku. Sunday. Besok aku akan menjalani ritual hibernasi seharian untuk merefresh otak ku, dan setelah itu waktunya play with the gengs.

"Hari ini terakhir UN kan?" ucap seseorang yag kini berada tepat disampingku.

Kalian jangan keget karena dia adalah Dafa.

Sejak hari pertama dia menjemputku waktu itu dia menjelema seperti panu!

Bukan geer tapi itu kenyataannya, dia jadi nempel mulu sama aku. Selain menjemputku sekolah dia juga selalu mengantarku dengan alasan 'lo berangkat sama gue berarti lo juga harus pulang sama gue!' dan saat aku menolak dia selalu bilang 'gue gak minta persetujuan lo dan gue gak nerima penolakan!'

Apa yang lebih gila dari itu?

Apa?!

"Hmm" aku menjawab tanpa minat

"Pulang sekolah kita jalan!"

Apa dia bilang?

Apa katanya?!

"Kita?" aku memastikan, apa maksudnya? Dia mengajakku jalan jalan? Enggak deh! Hari ini aku mau chatingan sama Naufal atau hangout sama manteman

Dia mengangguk.

Benarkan? Benar kan dia gila!

"Gak! Gue gak mau!" ucapku cepat

"Gue gak minta persetujuan lo dan gue gak nerima penolakan"

Keparat!!

"Enggak! Hari ini gue mau main sama anak-anak! Lagian kok lo jadi maksa gini sih? Lo gak ada hak yah buat ngatur hidup gue!"

"Kalo gitu bikin gue punya hak atas diri lo!" ucapnya santai dan itu membuat ku diam membisu.

Ya tuhan, jika aku diberi kekuatan sipahit lidah, akan ku jadikan diapanu beneran!

Masih membisu dan aku di kejutkan dengan suara dari pintu mobil sebelah ku.

"Gak bisa kan? Yaudah jangan nolak!" bisiknya tepat ditelingaku.

"Yuk turun!" lanjutanya dengan suara yang lebih keras ketika dia membukakan pintu untuk ku.

Aku hanya mendengus kesal.

Dasar tukang paksa!

***

Bel istirahat berbunyi nyaring, membuat para siswa menghela nafas lega. Kini aku sedang memasukan alat tulis ke dalam tas dan hendak membawa note berisi rangkuman, tapi tunggu! Notenya gak ada! Aku berfikir sejenak mengingat dimana terakhir memegangnya. Ah mungkin di loker, aku akan mengambilnya.

"Gyuss kantin yuk!" teriak Fani dari kursi paling kiri.

"Ayuk yang!" sahut Ali, eh bentar deh emang si Fani ngajak Ali? Ku lihat Fani melotot kearah Ali

"Bukan ke elo begok!" kata Fani gak suka

"Iya aku juga sayang kok sama kamu" Ali mengedipkan sebelah matanya jijik!

"Gak nyambung lo!"

"Ngel ayok!" ajak Clara

"Lo duluan aja, gue mau bawa buku dulu ke loker"

"Yahelah elo so'so'an bawa buku, entar juga nyontek lo!" ejek Kiara

"Ya kan ni belajar juga demi lo, kalo bukan gue siapa yang ngasih contekan ke elo?" sahutku sambil memeletkan lidah

AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang