"Sedetik lalu aku juga diam, saat segumpal awan hitam menyapaku walau agak enggan, setelah itu aku tetap diam. Gaya bahasaku kaku, ndeso, susah dipahami, namun aku suka. Jangan dulu berpikir kalau aku bukan mahasiswa berarti aku berada dibawahmu...."
Sepenggal kata itu mengawali pembicaraan kami, semula aku merasa bahwa 'gembel' itu paling tak lebih dari temanku yang sok tau, berlagak dan merendahkan orang lain. Apalagi cara dia menikmati sebatang rokok yang kuberikan beberapa menit lalu, angkuh.
YOU ARE READING
Sendiri Itu Dingin - a novel by Endik Koeswoyo (FULL)
RomanceSebuah novel romantis yang di tulis oleh Endik Koeswoyo. Dengan gaya tutur surealis ekpresife, cerita cinta ini dikemas dengan berbagai keunikan dan teka teki di dalamnya. Konon novel dengan judul Psikodramtias - Sendiri Itu Dingin adalah karya nov...