Lelaki itu menatap gadis yang berjalan menjauh di depannya dengan rasa bersalah. Mulutnya terasa panas setelah membentak gadis yang tak bersalah hanya karena keegoisannya yang begitu besar. Kini ia telah membuat gadis yang selalu ada di dekatnya itu bersedih bahkan menangis di depannya.
Kini lelaki itu terduduk lemas di tengah hujan yang begitu deras mengguyur. Reruntuhan hujan itu menimbulkan rasa sakit di tubuhnya, namun tak sesakit hati gadis yang telah dibentaknya. Penyesalan dalam hatinya benar-benar mendalam. Namun semua itu percuma karena ia tak bisa lagi menarik mundur apa yang terjadi dan menjadikan seolah-olah kejadian yang ia alami barusan tidak pernah ada.
"Maafin aku. Aku mohon maafin aku!!" teriak lelaki itu seraya menangis dalam derasnya hujan. Ia benar-benar marah pada dirinya sendiri hingga memukuli kepalanya bertubi-tubi. Ia menangis, ia marah, ia menyesal. Akankah penyesalan itu membuat gadis yang telah dilukainya kembali padanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Khayalan Hujan
Teen Fiction"Ketika Kata Tak Mampu Terucap, Hujan yang Akan Menyampaikan Semuanya" ~ Cinta datang dari segala arah dengan begitu saja. Ketika hati tak mengijinkan mulut tuk mengucapkannya, mata hanya menjelaskan pada rintikan hujan yang selalu datang di setiap...