Cerita ini saya dedikasikan buat Ibu Guru tercinta. Berkat beliaulah tulisan saya menjadi lebih bagus lagi. Terima kasih Bu Guru atas semuanya. We Love You ....
Dan terima kasih juga buat kawan-kawan di APK atas dukungan dan semangatnya. I Love You Guys ....
Happy Reading ....***
Juni, 2015
And I know that he know I'm unfaithful
And it kill him inside
To know that I am happy with some other guy
I can see him dying(Unfaithful - Rihanna)
Lagu milik Rihanna menjadi favorit Dee akhir-akhir ini. Perpaduan musik dan suara khas sang penyanyi membuatnya turut bernyanyi. Akan tetapi makna lirik lagu tersebut menimbulkan efek luar biasa padanya.
"Astaga!! Apa tidak ada lagu lain, aku bosan mendengarnya," gerutu Ana.
"Apa yang dirasakan Rihanna, aku juga merasakannya!" jawab Dee. "Kenapa perasaan seseorang mudah sekali berubah?" lanjutnya.
"Dee, bukankah kita sudah membahasnya! Jadi berhentilah berperan sebagai Rihanna," pinta Ana kesal dengan sikap Dee.
Dee tahu apa maksud asistennya itu, tapi ia juga tidak bisa mengenyahkan perasaan bersalahnya terhadap seseorang sekaligus menghalau perasaan yang mulai tumbuh untuk seseorang lainnya.
"Apakah kita tidak bisa mundur dari project ini? Aku akan bayar dendanya," tanya Dee mengalihkan topik.
"Jangan gila deh! Ini bukan masalah uang ya, Non. Tapi profesionalitas dan nama baikmu dipertaruhkan," tegas Ana.
Dee tahu jika ia tidak bisa mundur lagi. Akan tetapi ia tidak sanggup bila bertemu dengan pria itu. Pria yang sudah mengusik ketenangan hati dan pikirannya, namun terlarang untuknya.
"Semalam Tristan telepon, minggu depan dia akan pulang."
"Bukannya itu berita baik? Kenapa kamu terlihat tidak bersemangat?" tanya Ana heran.
Dee tidak menjawab pertanyaan Ana, karena ia sendiri pun bingung dengan perasaannya.
***
Meeting hari ini berjalan lancar, banyak kesepakatan dan kontrak baru yang dihasilkan.
"Dee, tunggu!!" panggil seorang pria, "ada yang ingin aku bicarakan denganmu." Tanpa mendengar jawaban Dee sang pria menyeretnya ke tempat yang lebih sepi.
"Lepaskan!" perintah Dee sambil meronta.
"Sampai kapan kamu menghindariku, Dee?" tanya sang pria setelah mereka sampai ke tempat tujuan.
"Tidak ada lagi yang kita bicarakan, El!" jawabnya menunduk. Ia tidak berani menatap mata pria itu karena Dee takut keyakinannya goyah.
"Kalau bicara tatap mataku!" pinta El.
"Kamu menghindariku karena pengakuan cintaku, 'kan?" sambungnya.
Itu benar, pernyataan cinta El membuat perasaan Dee akhir-akhir ini bimbang. Karena bukan El saja yang merasakan cinta itu, namun Dee juga.
"El, ini semua salah. Aku sudah bertunangan! Kamu mencintai orang yang salah," tegas Dee.
"Aku tahu! Dan aku tidak peduli dengan statusmu. Karena yang kutahu, perasaanmu juga sama denganku!" ucap El jumawa.

YOU ARE READING
A Celebrity's Wedding Story
RomansaPernikahan selebriti bukanlah hal yang biasa. Stigma "tidak langgeng" kerap menyertai mereka. Akan tetapi tidak bagi Dee. Dengan kunci saling cinta dan percaya, ia berkeyakinan mampu mempertahankan pernikahannya. Namun kehadiran pria masa lalunya da...