Matahari mulai terbit dan cahayanya mulai merengsek masuk dari celah-celah gorden putih tipis dan membelai wajah indah yang masih terlihat damai dalam tidurnya, merasa terganggu dalam tidurnya seseorang yang ada di dalam balutan selimut putih tebal tersebut membuka matanya dengan susah payah. Oh lu han menoleh ke arah jam digital di samping di atas meja nakas dan ternyata sudah jam 07:30!!!! Lu han degan panik segera melompat dari atas tempat tidurnya, demi tuhan selelah apapun luhan dia tidak pernah sampai bangun sesiang ini. Luhan segera pergi ke kamar mandi dan dan buru-buru mengguyur tubuhnya dengan shower, luhan bahkan keluar dari kamar mandi tanpa membalut tubuhnya lagi dengan handuk dan membiarkan handuk itu tergeletak di depan kamar mandi. Luhan membuka lemari dan mencari kemejanya oh keadaan panik bukanlah hal yang baik untuk luhan berfikir, saat sibuk memilih kemeja yang akan dia kenakan. sebuah lengan kokoh memeluk melingkari pinggang ramping luhan posesif, dan sebuah cumbuan hangat di bahunya. Luhan harus memejamkan matanya untuk sentuhan itu, oh luhan hampir saja melupakan jika adiknya oh sehun bisa saja bangun dan melihatnya dalam keadaan telanjang begini. Apa luhan berada dalam pelukan adiknya dalam keadaan telanjang? Oh ya ampun! Bodohnya, luhan dengan terburu berusaha melepaskan pelukan sang adik
"Ooh sehun, lepaskan dulu hyung sudah terlambat..ngh!"
Jika mulut luhan meminta dilepaskan, maka tidak dengan tubuhnya. luhan malah semakin memejamkan matanya dan menyandarkan kepalanya di dada bidang sehun, Dan sehun terseyum penuh kemenangan melihat reaksi sang kakak yang takkan pernah bisa menolak keinginannya.
"ini hari minggu hyung, kenapa buru-buru bangun sepagi ini?"
Oh sehun membenamkan wajahnya di leher luhan dan memberikan kecupan hangat disana, hal yang paling sehun sukai di dunia ini adalah bermaja-manja pada luhan. Sehun tidak perduli dengan hal apapun selain bersama dengan luhan, karena luhan adalah sebuah nafas yang membuat sehun tetap merasa hidup. Terdengar egois mengingat di usia oh sehun yang sudah berada di tingkat akhir high school, tapi untuk seorang seperti oh sehun itu bukanlah sesuatu yang harus dia pikirkan, egois sekali bukan?, luhan membuka kelopak matanya yang indah membuat bulu-bulu mata indahnya berkibar indah, oh ya tuhan bagaimana bisa luhan sampai lupa jika hari ini adalah hari minggu. Akhir-akhir ini luhan terlalu bekerja keras kuliah dan menjalankan sebuah usaha restoran adalah hal sangat melelahkan, tapi luhan harus melakukan itu semua karena luhan ingin membahagiakan sehun.oh sehun adalah satu-satunya keluarga yang dia punya, ayah luhan dan sehun sudah meninggal di usia luhan 17tahun dan sehun masih berusia 13tahun karena sang ayah menderita stroke dan sang ibupun tidak lama sekitar tigatahun kemudian menyusul sang suami. Sebelum orangtua luhan dan sehun berpulang ke pangkuan tuhan, sang ibu yang memang sudah berada dalam keadaan yang rentan dan tua berpesan pada luhan dengan lembut, oh helena dan oh kyuhyun membesarkan luhan dan sehun dengan kasih sayang dan kebaikan. Helena menatap anaknya yang sulung oh luhan dan mengusap rambut sang anak sayang, dan berpesan jika luhan dan sehun harus hidup dengan baik, saling menjaga dan saling menyayangi, dan luhan yang akan menggantikan dan memberikan didikan dan sebagai orangtua untuk sehun dan menjalankan usaha restoran dengan baik untuk menjalankan kehidupan sang anak yang akan ditinggalkan. Dan itu merupakan pesan terakhir dari sang mama tercinta, mengingat itu mata indah luhan pun mulai berkaca-kaca. Luhan sudah cukup bersedih, luhan menutup wajahnya dengan kedua tangan mungilnya Dan terisak lirih. Oh sehun menjadi panik sendiri dan mengira jika perbuatannya sudah sangat kurang ajar sehingga membuat sang kakak yang paling dia cintai menangis, oh sehun segera mengambil asal kemeja putih miliknya dari lemari dan langsung memakaikannya ke tubuh mungil luhan. Sehun segera membawa tubuh luhan duduk di kasur dan luhan malah semakin terisak, membuat sehun semakin panik.
"Luhan hyung, maafkan aku, aku....maafkan aku hyung, kumohon berhenti menangis"
sehun dengan panik membenamkan wajahnya di paha putih luhan yang hanya tertutup sedikit oleh kemeja miliknya
"Hiks..hiks.. uhm aghhh..."
luhan setelah beberapan menit akhirnya dapat mengkondisikan emosinya, dengan sedikit terengah luhan tersenyum mendapati sehun sang adik tengah berlutut di pangkuannya dengan renggekan agar dia berhenti menangis. Luhan merasa ingin tertawa keras saat ini, karena melihat sang adik merenggek adalah hal yang sangat menggemaskan bagi luhan. Tapi luhan tidak akan tertawa karena sehun pasti sangat takut dan panik karena dia tiba-tiba menangis begini, luhan tersenyum sangat cantik dan mengelus lembut surai hitam legam adiknya yang begitu lembut. Dan mengangkat wajah sang adik dan mengusap lembut pipi dan rahang tegas sang adiknya, luhan menatap keindahan pahatan indah sehun yang begitu jantan di usianya yang masih remaja. Sedangkan dirinya di usianya yang sudah usia 22 masih layaknya bayi, setidaknya itulah yang selalu orang-orang katakan tentang wajahnya. Dan seorang oh luhan sudah cukup memasrahkan diri untuk mendengar pujian itu, atau sebenarnya luhan menginginkan orang-orang berkata "dirimu terlihat manly sekali setiap hari oh luhan", ugh! Lupakan, pujian itu hanya akan di dapatkan teman satu fakultasnya kris yang memiliki tubuh atletis rambut pirang dan wajah yang kelewat mempesona layaknya model-model pria. Luhan menyisir rambut hitam oh sehun yang sangat lembut dengan jemari lentiknya, luhan merawat oh sehun dengan baik memperhatikan seluruh kebutuhan oh sehun melebihi dirinya sendiri. Luhan mengecupi pipi tirus sang adik dan mengusap-usap rahang sehun dengan sedikit rasa gemas disana, sehun sampai kewalahan menghindari kegemasan kakaknya yang kelewat cantik ini.
"Ummmhhh, much... astaga! Bayi besarku oh sehun sudah besar rupanya, sudah tidak cadel lagi, ughhh..."
luhan terus menarik sehun yang berusaha melepaskan diri dari pelukannya, sehun cemberut duh kenapa coba dia harus selalu jadi korban kegemasan hyung cantiknya ini.
"Ugh ... hyung, aku bukan bayi astaga!"
"Uhhh, sehun bukan bayi lagi rupanya, coba kita lihat apa gigi susumu sudah copot semua"
Luhan masih saja sibuk menggoda sehun dengan kecupan-kecupan ringan yang dia berikan di wajah sehun, sungguh luhan sangat gemas dengan adiknya yang tampan ini.sehun membalikkan posisinya dan memeluk perut ramping luhan dan mencari posisi yang nyaman, luhan mengusap punggung kokoh adiknya sayang."Sehun hyung ada janji dengan kris sebentar, aku baru mengingatnya kemarin dia mengajak hyung jalan sambil membuat tugas kuliah"
mendengar itu sehun segera menindih tubuh mungil luhan, dan memeluk erat.
"Tidak! Aku tidak mengijinkan!"
"Hanya sebentar hunhunieeee... hyung akan bawakan bubble tea dan cemilan yang banyak oke?" Luhan masih berusaha membujuk adiknya dengan deer eyesnya yang sangat menggemaskan, sehun selalu kalah jika luhan sudah ber aegyo tapi jika kris harus ikut dalam hal ini sehun tidak akan pernah mau.
"Sekali tidak tetap tidak hyung!"
Luhan mendesah pasrah, jika sang adik bilang tidak dengan suara merujuk begitu, itu artinya dia tidak akan kemanapun.
"Hahhh...oke, baiklah hyung tidak akan pergi"
Saat luhan ingin turun dari tempat tidur, tiba-tiba saja lengan kecilnya ditarik kuat oleh sehun, luhan yang benar-benar tidak siap terjatuh ke kasur empuk dan mendidih sehun yang sibuk bergelayut di tubuhnya.
"Aghhh... hun.. astaga! Hentikan hyung tidak akan kemanapun, oh astaga! Umhhh.."
Luhan benar-benar kewalahan menghadapi kemanjaan oh sehun pagi ini, bahkan selembar kemeja putih sang adik yang dia kenakan sudah tersibak dan tangan nakal sehun yang menjalar kemana-mana.
"Hahahaha.... astaga, sehun hentikan"
luhan berusaha menurunkan kemejanya yang tersibak, membuat pahanya yang tidak di balut apa-apa terlihat. luhan mengumpulkan tenaga yang dia punya dan memeluk tubuh sang adik yang lebih besar darinya, Mengaitkan kedua kaki-kaki rampingnya di pinggang sang adik dan membenamkan kepala sehun di pelukannya
"Baiklah... Baiklah, hyung tidak akan kemanapun jadi sehunnie tidur saja neee! Uummh bayi besarku menggemaskan sekali hihihi "
Sehun tersenyum nakal, see bahkan hyungnya tidak akan menolak keinginannya, sehun mengecupi leher putih mulus luhan dengan nakalnya benar-benar memang anak ini. Dan tertidur lagi tanpa ada niat melepaskan luhan sedikitpun, dan luhan hanya bisa tersenyum dan mengusap rambut adiknya sayang.
:
:
:
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
I WILL CATCH YOU IF YOU FALL
FanfictionOh sehun adalah seorang adik yang paling oh luhan sayangi sehun adalah prioritasnya apa yang sehun inginkan maka luhan akan bekerja keras memenuhi keinginan sang adik tersayang nya, namun bagaimana jika oh sehun si tampan yang sangat possessive kepa...