CHAPTER 3

1.1K 77 2
                                    

Luhan memantapkan langkahnya dan melangkah ke atas panggung dan menerima mendali prestasi sebagai mahasiswa terbaik di seoul university, hari ini adalah hari wisuda luhan setelah melewati masa sidang yang menegangkan. Tepuk tangan luhan dapatkan dari seluruh mahasiwa-masiswi dan seseorang paling berharga dalam hidupnya oh sehun, sehun duduk di kursi kedua dengan mata yang terus memandang padanya dengan senyuman penuh rasa bangga. Dan luhanpun merasa bangga jika keberhasilan yang di raihnya membuat sehun bangga, luhan memberikan pidato sebagai perwakilan dari seluruh angkatan baekhyun dan kyungsoo yang masih memakai toga dan jubah almamater wisuda sibuk memotret luhan.

"Kyaaaaa! Lu! Selamat kau sungguh hebat!"

Baekhyun dan kyungsoo langsung memeluk luhan erat ketika selesai upacara wisuda, luhan hanya bisa tertawa dan memeluk kedua sahabat-sahabatnya tak kalah erat.

"Uhhh, terimakasih baekie, kyungie, kalian juga hebat! Selamat yaaa!"

"Luhan selamat ya"

Luhan menoleh dan melihat kris yang masih memakai jubah wisudanya dengan senyuman yang mempesona seperti biasanya, kris memang pria idaman seluruh wanita dan uke di kampus. Baekhyun dan kyungsoo memberikan tatapan-tatapan yang membuat luhan dan kris salah tingkah.

"Oke, baiklah kyungie sepertinya kita akan menggangu yang sedang confessing"

"Y...yaaaak! Haish!"

Baekhyun dan kyungsoo segera lari terbirit-birit dengan cengengesan, membuat luhan memerah saja apalagi kris yang memang sejujurnya ingin mengungkapkan perasaanya pada luhan. Tapi karna kedua diva centil itu suasananya jadi sungguh awkward sekali, kris menggaruk kepala pirangnya yang tidak gatal sama sekali astaga kenapa si tampan kris terlihat nervous begini bukan style kris sekali oke.

"Lu... sebenarnya aku ingin.."

"Luhan hyung!"

Sebelum kris sempat menyatakan perasaannya, dan luhan yang mengerutkan keningnya imut menunggu apa yang akan kris katakan. Tiba-tiba sebuah suara memotong pembicaraan Mereka, luhan dan kris menoleh itu oh sehun dengan tampang flatnya yang masih mengenakan seragam sekolah tanpa jas dengan rambut hitamnya yang sedikit kusut hingga menutupi sebelah matanya, alisnya sedikit menukik memperlihatkan betapa dia tidak menyukai pemandangan di depanya.

"Hyung aku ingin pulang!"

"Ne?" Luhan mengerjapkan matanya

"Aku ke mobil duluan!" Sehun masih dengan ekspresi dinginnya pergi dari hadapan luhan dan kris yang melongo bak patung tak bernyawa

"Umh, kris maaf sepertinya aku harus pulang sepertinya sehun sangat kelelahan tak apakan?"

Kris yang tersadar dari cengo tak elitnya, menoleh pada sosok cantik di depanya

"Oh oke lu, tapi bolehkan kita bertemu besok ada yang ingin ku sampaikan lu"

"Tentu kris, oh ya selamat atas kelulusanmu kris nanti kabari aku saja untuk janji pertemuan oke? Bye"

Luhan tersenyum manis pada kris dan di balas salah tingkah oleh kris, kris sangat menyukai luhan semenjak semester pertama. Kris yang merupakan pria tampan idaman hampir semua wanita berparas campuran kanada china dengan otak yang jenius dan kehidupan yang mewah membuat kris tampak sempurna, tapi walaupun begitu kris orang yang baik dan ramah tidak seperti wajahnya yang sangat dingin nan tampan. Sebenarnya kris straight tapi semenjak pertama bertemu luhan kris sungguh terpesona akan sosok luhan yang cantik pintar dan baik, luhan melangkahkan tungkai rampingnya tergopoh-gopoh menuju basement dengan tangannya yang sedikit kerepotan menenteng tas dan beberapa file-file dan handphone di tangannya. Luhan sangat takut ada apa degan sehun? Kenapa sehun langsung pergi begitu saja? Mengapa sehun tidak memeluk dan mengecupi pipinya dan mengucapkan selamat? Semua pertanyaan-pertanyaan itu membuat kepala luhan terasa pusing, luhan segera masuk ke dalam mobil miliknya dan menatap sehun yang sedang memainkan ponsel di tangannya

"Sehun-ah apa kau sakit? Ada apa mengapa tidak menemui hyung tadi? Bahkan tidak mengucapkan selamat untuk hyung?"

Luhan menatap sehun penuh harap kalau sehun akan memberikan penjelasan jika dia hanya merasa sedikit kelelahan dan memeluknya dan mengatakan "hyung selamat ya, kau harus mentraktirku bubble tea oke?", tapi sehun bahkan tak melihat luhan sedikitpun.

"Hn, tidak, selamat!" Sehun hanya menjawab dengan begitu acuh dan memasang headset dan menutup matanya, luhan masih menatap tak percaya pada sehun yang demi tuhan tega sekali dia! dari semua orang yang mengucapkan selamat padanya yang paling luhan harapkan dan tunggu adalah ucapan selamat dari adiknya oh sehun. Luhan terisak tak bisa membedung perasaan sesak di dadanya yang terasa terapit benda berat perih dan menyesakkan, luhan keluar dari mobil dan pergi berjalan entah kemanapun untuk melampiaskan rasa perih di hatinya. Air bening berjatuhan dari pelupuk mata indah luhan begitu banyak tak dapat di tahan, luhan mengigit punggung tangannya berusaha meredam isak tangis yang malah semakin menjadi.

"Ngh... hiks... hiks.... Astaga aku cengeng sekali, hiks ungh.... menyedihkan!"

Luhan merasa pusing sekali, dia terlalu lelah seharian ini tapi baginya itu takkan terasa asalkan bisa melihat sehun selalu tersenyum dan ada di sampingnya menguatkannya. Tapi untuk kali sehun seperti tidak bahagia, apa yang salah? Apa luhan melakukan seuatu? Melupakan sesuatu? Penuh dengan pikiran tentang sehun membuat tubuh luhan limbung terjatuh, sebelum tubuh mungil itu limbung terjatuh ke tanah sebuah tubuh kokoh dengan aroma familiar yang selalu luhan dambakan. Aroma sehun yang mampu membuat luhan yang lemah merasa kuat dan hangat, luhan meraup kencang tubuh sehun dan memukuli punggung kokoh sehun dengan tangannya yang tak berdaya.

"Kau jahat sehun! Hiks.... Hyung menunggu ucapan selamat darimu! Mengunggu kau merenggek meminta bubble tea! Bermanja-manja pada hyung hiks.... hahhhh"

Sehun menangkup tubuh mungil luhan kedalam pelukannya, sungguh sehun merasa bersalah atas keegoisan nya yang sampai membuat luhan menangis hebat seperti ini. Luhan memiliki hati yang sangat sensitif jika itu menyangkut dirinya, sehun tau betul akan hal itu. Tapi sehun tidak bisa mengendalikan mood labilnya saat melihat kris dan luhan, sehun sangat tau jika kris menyukai luhan karena kris begitu perhatian pada luhan dan sehun tidak akan bisa merelakan luhan untuk orang lain luhan hanya miliknya!

"Mianhae hyung maafkan aku, aku tidak bermaksud membuat mu sedih jangan menangis"

"Hiks...hiks... nghh sehun, kau menyayangi hyung kan? Iyakan?" Luhan meraih wajah tampan sehun dengan jemarinya yang dingin, dan memaksa atensi sehun hanya untuknya

"Ne hyung, aku menyayangimu, sangat menyayangi mu berhentilah menangis" sehun mengecupi jemari dingin luhan dan memakaikan jaket hitam miliknya pada tubuh mungil luhan, sesampai di apartemen luhan tidak mau melepaskan sehun dan terus mengapit tubuh sehun dipelukannya. Sehun mengamati wajah indah luhan yang memerah karena terlalu lama di luar saat musim dingin dalam keadaan menangis, dan semua itu karena ulah sehun pandangan sehun yang menelusuri keindahan wajah luhan dan tiba di bibir luhan yang merah delima alami dan sangat basah setiap harinya dan sehun sudah lama ingin merasakannya. Memutuskan mengikuti rasa egoisnya sehun perlahan menautkan bibirnya pada bibir luhan yang sedikit terbuka karena luhan tertidur pulas, dan rasanya benar-benar seperti sedang memakan sebuah jelly yang manis kenyal dan adiktif. Perlahan sehun semakin memasukkan lidahnya kedalam mulut luhan menyesap air liur luhan di dalam sana yang terasa manis bagi sehun.

"Angh... ummmhh.." luhan melengguh dan meremat punggung sehun yang menenggelamkan tubuhnya di dalam selimut dan tubuh kokoh nan hangat milik sehun dalam keadaan yang masih tertidur, sehun melepaskan panggutan bibirnya dengan  bibir luhan pelan hingga membentuk benang liur tipis sehun mengecup bibir itu lembut dan sebuah kecupan sayang di kening luhan. Luhan tersenyum dalam tidurnya dan memeluk tubuh sehun erat dan sehun hanya tersenyum dan lebih merapatkan tubuhnya pada pelukan luhan tanpa jarak sedikitpun.

                              :
                              :
                              :
                           TBC

I WILL CATCH YOU IF YOU FALLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang