2. Sakit saat melihat dia bahagia

26 5 0
                                    

*
*
*
"Salsa udah siap?" Tanya Dandi lembut sambil memandang putrinya yang tengah bersiap. Salsa menoleh kearah sang ayah, sebelum menjawab pertanyaannya tak kalah pelan. "Sebentar yah, sebentar lagi"

"Yaudah ayah manasin mobil dulu ya,kamu kalo udah siap langsung ke mobil aja" suruh Dandi, membuat sang anak mengerutkan alisnya heran. "Lahh emang ayah mau kemana?" tanya salsa.

"ayah kan mau nganterin kamu ke tempat konsernya Nathal ehh Nathel ehh pokoknya itu deh"

"Nathael ayah"jelas salsa sambil mengerucutkan bibir mungilnya itu "Nahh maksud ayah itu,udah cepetan nanti terlambat" suruh Dandi lagi membuat Salsa memutar matanya pelan.

"Katanya kemarin gamau nganter aku"

"Ayah gamungkin lah ngebiarin anak perempuan ayah satu-satunya jalan sendirian walaupun tempat konsernya cuma bejarak 5 menit dari sini"

"Aaaa ayah makasih" Lagi lagi salsa menunjukan puppy face andalannya itu

"Udah buruan sebelum ayah berubah pikiran"

Setelah selesai bersiap-siap, salsa langsung menuju kemobil ayahnya yang terparkir di garasinya tersebut. mereka pun menuju ke tempat konser Nathael yang hanya berjarak 5 menit dari rumahnya.

[Sesampainya di tempat konser]

"Sudah sampai" ucap Dandi, salsa pun langsung mencium punggung tangan ayahnya itu
"mau ayah jemput jam berapa nanti?" Tanya Dandi kepada anaknya

"gausah yah. nanti aku pulang naik taksi aja, okee?" Minta salsa sambil menunjukan puppy eyes nya yang bisa membuat semua orang luluh. Sambil mengernyitkan dahi karena ulah anak semata wayangnya itu, ia menganggukan kepalanya samar. "iyaa iyaa hati-hati yaa jangan macem-macem" tegas Dandi
Sementara Salsa masuk kedalam gedung, Dandi pun melajukan mobilnya menuju kantornya.

Salsa pun masuk ke dalam gedung yang ramai akan orang-orang dengan tujuan sama dengannya, yaitu menyaksikan konser dari sang idola. "Mana sih yang lain? kemarin katanya mau bareng" gerutu Salsa sambil memperhatikan sekelilingnya. "Haii sal" Shinta menepuk pundak Salsa sampai cewek itu nyaris berteriak.

"SHINTAA NGAGETIN AJA"

"Hehe, sorry Sal" sambil mengangkat kedua jarinya membentuk huruf v sebagai tanda damai, membuat Salsa mengendus menahan sebal terhadapnya. "Yang lain kemana?" Tanyanya sambil kembali menoleh kearah belakang Sintha, berusaha mencari teman-temannya yang lain.

"Ada tuh di cafe sebelah kita lagi nungguin lo daritadi" jawabnya yang membuat Salsa menggembungkan pipinya sebal. "Huhh kenapa gangabarin"

"Yaa sorry gue kira lo gajadi dateng, tadi gue mau ke kamar mandi ehh ngeliat lo yaudah gue samper hehe" jelas Shinta sambil menunjukan cengiran andalannya, membuat Salsa memutarkan matanya. "Yakali Shin, suami gue konser masa istri tercintanya ini gaikut?" Katanya sambil menebarkan pesona diri yang sukses membuat Shinta melotot jengkel.

"Jijik sal, udah yuk, samper anak-anak terus langsung ke stage" suruhnya sedikit keki, sementara Salsa sedang asik-asiknya terkekeh geli karena sikap sok kePDannya barusan. "Oke deh, mami shintaa" serunya menggunakan nama panggilan kesayangan Sintha dari grup mereka sambil mencolek dagu Sintha usil, membuahkan pelototan horor yang langsung terpancang kepadanya.

"SALSAAAAAA" geram Shinta berbuah tawa dari Salsa. Tanpa menunggu waktu lama, ia pun lari meninggalkan Shinta yang sedang kesal karena dirinya.

Konser sudah berlangsung dari 1 jam yang lalu, dan Saat penutupan konser, Nathael tidak langsung pergi ke backstage seperti biasanya dan membuat para fansnya bingung. Keadaan pun hening untuk beberapa saat sampai suara baritone Nathael terdengar memecahkan keheningan di ruangan itu "Sebelum konser ini selesai gue mau ngenalin seseorang yang berharga bagi gue. gue harap, kalian yang udah ngedukung gue ini bisa nerima dia dan kenal sama dia" katanya sambil tersenyum manis. Masih dengan keheningan yang tidak terlalu ketara lagi, Nathael menoleh kearah backstage sambil mengangkat tangannya seakan memberikan kode dengan sorotan matanya. Tidak berapa lama kemudian, seorang gadispun naik ke panggung, gadis itu berparas cantik dengan tubuh tingginya dan rambut hitam sebahunya yang terlihat lembut menghampiri Nathael dengan senyum malu-malunya, membuat para fans berbisik-bisik heran melihat kehadiran gadis misterius tersebut.

"Guys, kenalin ini Nindya" katanya sambil melingkarkan lengannya di pinggang sang gadis. "Dia ini cewek gue"

Ucapan pelan Nathael berubah menjadi sambaran petir bagi para fans wanita, termasuk Salsa. Hati Salsa nyeri, seakan ada ribuan belati yang menusuk hatinya bersamaan.
Beberapa fansnya pun terdiam termasuk Salsa dan muncullah keheningan itu lagi.

"WHATTT" ucap Shinta dengan intonasi kesal membuat semua mata tertuju padanya. Selang beberapa detik terdengar seruan dari fans lain yang menunjukan kekesalannya

Konserpun selesai dan meninggalkan rasa sakit yang sukses membuat mata salsa berkaca-kaca.

"Woii kenapa lo?" Ucap sevanya sambil menepuk gadis itu, membuat Salsa terserentak kaget dan menghapus air matanya cepat. "Em...e...e...gue gapapa kok" dustanya menimbulkan kerutan samar yang tercetak di dahi Sevanya, namun dihiraukan oleh sang kawan.

"Yaudah gue sama yang lain duluan ya? mau nangis dipojokan kamar, huhu" ucap Sevanya sambil berlagak menangis, membuat Salsa mengangguk sambil menunjukan fake smile-nya. Mereka melambaikan tangan sebentar, sebelum berlalu kemobil mereka masing-masing, meninggalkan Salsa yang masih berdiri di lobby gedung. Menunggu beberapa saat, Salsa pun keluar dan mencari taksi.

Sementara itu, Nathael yang sedang istirahat di backstage merogoh ponselnya saat merasakan benda itu bergetar, panggilan masuk dari 'Cassandra Aprilliani', saudara perempuannya. Jarinya segera menekan tombol hijau dan menempelkan ponsel ditelinga.

"Nathael, lo dimana?"

Nathael kebingungan karena tidak biasanya kakak perempuannya itu menelfonnya. "Gue di backstage, emang kenapa?"

"Mama kritis. lo bisa kesini? Ke RS.Harapan Indah" Mata nathael pun membelalak. "Mama kenapa?"

"Gue gabisa jelasin lewat telepon, lebih baik lo kesini sekarang" Hening selama beberapa detik. "Gue kesana sekarang."

Salsa yang sudah menemukan taksi langsung masuk kedalam taksi tersebut dengan begitu lemas. Sepertinya, ucapan Nathael tadi masih sangat mempengaruhinya. "Pak disini dulu sebentar ya" ucap Salsa yang mendapat anggukan kecil dari sang sopir taksi. "Iya, mba..."

Salsa menyandarkan punggungnya dikursi taksi, berusaha untuk tenang sambil menatap keluar jendela yang masih menampakan pemandangan yang sama. Tanpa Salsa sadari, ia melemas dalam dunia yang tak henti-hentinya memberi tekanan. Dengan keadaan yang memendapkan seribu satu rasa. Menyesak dalam sangketa, bahagia, marah, air mata yang melintas bertalu-talu.

Cukup lama berada didalam taksi, tiba-tiba ada seorang laki-laki memakai hoodie abu-abu dengan jeans biru dan sepatu sneakersnya masuk kedalam taksi tersebut tanpa permisi. Salsa barusaja akan menyemprot omelan kepada laki-laki tidak tahu malu tersebut kalau saja ia tidak menjumpai wajah yang sangat familiar dimatanya.

YAAMPUN NATHAEL!! Teriaknya dalam hati.

FanszoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang