Part.6

33 19 7
                                    

Pagi itu Rendra mengantarku kekampus dan menunggu diperpustakaan. Hari ini hanya ada satu kelas, jadi aku mengizinkan Rendra menungguku.karena aku rasa, mungkin gak akan lama.

"Queen...Queen" aku mendengar ada suara memanggilku dengan cukup keras ketika aku berjalan dilorong menuju ke perpustakaan, aku yakin suara itu adalah milik Aldino, dan saat ini aku sedang tidak ingin berbicara dengannya.

Aku terus berjalan tanpa memperdulikan Aldino, namun aku gagal, ternyata langkah Aldino berhasil menyamai langkahku dan menghentikanku.

"Queen tunggu.. ada yang ingin gue omongin sama lo!" Katanya setelah berhasil menghadangku dengan nafas yang masih berusaha diaturnya.

Aku berhenti dan hanya diam dengan tatapan yang aku jauhkan dari muka Aldino.

"Gue tau gue salah.. gue..."

"Percuma.. lo ngaku salah tapi gak ada niat minta maaf dan memperbaiki kesalahan lo.. lalu buat apa lo ngaku salah?" Aku menyela sebelum Aldino menyelesaikan ucapannya.
Kali ini mataku menatapnya dengan tajam dan suaraku aku tekan satu tingkat sambil masih tetap mengatur emosiku

"Dengerin gue dulu.. gue gak ada maksud apa apa semalem.. gue gak tau kenapa gue bisa ngomong seperti itu sama lo.. gue...."

"CUKUP Al!!"bentakku,masih memotong ucapan Aldino

"CUKUP! Gue udah gak mau ada urusan sama cowok kayak lo lagi." Lanjutku sambil melangkah, berusaha menerobos Aldino,namun niatku berhasil dihentikan Aldino, dia meraih tanganku untuk berusaha menghentikanku.

"Lepasin Al... sebenarnya gue salah apa sih sama lo? Kenapa lo selalu gangguin gue? "Kataku, kali ini nadaku suaraku terdengar melemah. Seakan sudah tidak mampu menahan, akupun mulai menjatuhkan air mataku.

"Lo nangis Queen?"Tanya Aldino panik. Kali ini dia merubah posisinya, beralih didepanku.
Aku hanya diam.

"Queen dengerin gue dulu. Gue ngaku salah. Gue gak tau kenapa gue gak bisa ngontrol omongan gue semalem, yang gue rasain adalah gue gak suka lo keluar malem ditempat seperti itu dengan cowok lain..gue..."

"Cowok lain yang lo maksud itu adalah pacarnya Queen.Dan apa hak lo buat ngelarang dia keluar sama pacarnya sendiri?" Tiba tiba Rendra datang dan menyela ucapan Aldino. Dia datang dari arah depanku yang berarti itu dari belakang Aldino.
Awalnya aku tidak menyadari kedatangan Rendra karena aku sibuk dengan air mataku dan aku terus menunduk.

"Dan sekarang.. lepasin tangan cewek gue" lanjut Rendra setelah mendekat dan merebut paksa tanganku yang berada di gengaman Aldino.
Aldino terdiam namun matanya menatap tajam kepada Rendra.. mereka saling menatap.. penuh kebencian!

"Dia pacar lo?" Tanya Aldino, tanpa menoleh padaku namun aku yakin pertanyaan itu ditujukan padaku.

"Bukan urusan lo!" Jawabku dan kemudian mengajak Rendra untuk pergi dari tempat itu.

:::::::::::::::::::::

Pulang dari kampus aku langsung ke kontrakan. Sinta sudah berada disana.

"Lo kesini naik apa Sin?" Tanya Rendra ketika melihat Sinta duduk di sofa, menonton tv.

"Oh...kalian udah pulang? Dianter Bayu tadi" jawabnya sambil masih terus menatap tv.

"Mending kamu mandi dulu deh" kata Rendra padaku sambil memegang pundakku.

Aku hanya mengangguk, menyetujui saran Rendra.

"Gak usah terlalu dipikirin Queen. Maaf tadi aku agak telat datangnya. Tapi aku janji, aku bakalan selalu lindungi kamu."lanjutnya

"Iya Ren.. thanks ya. Aku gak papa kok, cuma sedikit shock aja. Aku mandi dulu ya" jawabku dengan senyum yang sedikit aku paksakan

"Nah...itu senyumnya udah keluar, walau sedikit gak ikhlas" Goda Rendra sambil mengusap rambutku pelan.

Didalam kamar mandi, pikiranku penuh dengan bermacam macam pertanyaan. Entahlah kenapa aku harus memikirkan hal ini.
Aku masih bertanya tanya, kenapa Aldino gak suka aku bersama cowok laen? Dan kenapa Rendra sama sekali gak membahas tentang dia yang mengaku sebagai pacarku didepan Aldino.

"Ah... bodoh.. bodoh.. bodoh..." kataku mengutuk diriku sendiri.

"Aldino kan badboy, pasti dia playboy dan dia selalu seperti itu sama setiap cewek.. aku gak boleh sampai luluh terhadap apapun yang dia katakan!" Ocehku pada diriku sendiri

" Dan Rendra.. sudah pasti dia melakukan hal itu. Denger ya Queen.. kalaupun Deni ada diposisi Rendra, Deni pasti juga akan melakukan hal yang sama.. jadi kamu jangan GR!" Kali ini aku mengucapkan kata kata itu sambil memandang cermin dan menunjuk bayanganku sendiri yang ada didalam cermin.

Hei, kamu!!terimakasih udah mau membaca tulisanku ya. Aku masih sangat sangat sangat menunggu voment kalian. Saran dan kritik selalu aku nantikan.. jadi tolong ya kamu,setelah baca biasakan ninggalin jejak kek!
Karena vote dan koment kamu adalah energi terbaikku.
Salam cinta untuk kamu... mwaaach!!!

QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang