Part.2

69 24 23
                                    

Author's POV

Di kantin kampus, tampak Aldino dan teman se-gengnya sedang berkumpul dan terlihat tertawa puas setelah berhasil menjahili salah satu mahasiswi kampus.

Aldino Kaisar Hidayat, ketua geng kampus yang terkenal pembuat onar,namun selalu digandrungi mahasiswi di kampusnya.

Hampir tidak ada mahasiswa yang tidak mengenal Aldino, selain wajah tampan lengkap dengan postur tubuh tinggi,Aldino juga cowok yang super tajir. Namun, tidak bagi Queen. Cewek,berambut gelombang dilengkapi poni depan yang mempunyai mata indah dengan postur tubuh yang bisa terbilang mungil itu, sama sekali tidak pernah tau bahwa dia mempunyai teman kampus bahkan teman sekelas semacam Aldino.

"Lo tadi sengaja kan Al?" Tanya Rian, teman se-geng Aldino dengan sisa tawanya.

"Hahaha" Aldino hanya tertawa

"Gila lo Al, sengaja numpahin jus mangga di baju cewek. Biasanya lo paling anti jahilin cewek. Ada apa ini?" Timpa joni

"Tuh cewek yang gue ceritain tadi. Cewek yang dengan songongnya marahin gue waktu gue gambarin wajahnya Dion dengan penuh dedikasi tinggi tadi waktu dikelas" jelas Aldino

"Dih.. itu kan Queen, si kutu buku yang sok pinter banget gitu" Sonia menimpali

"Owh.. jadi namanya Queen" guman Aldino dengan senyum sinis penuh tanya.

:::::::::::::::

Dikamar terlihat Queen sedang membaca novel sambil tengkurap di kasurnya. Tiba-tiba terdengar notifikasi line dari hpnya

Rendra : aku jemput ya queen, kamu belum makan kan?

Queen: belum sih. Tapi aku Nunggu Sinta. Gimana dong?

Rendra : Tenang ajah, Sinta lagi sama Bagas. Bantuin Bagas nugas katanya,palingan nanti makan sama Bagas.

Queen: oalah.. oke deh kalo gitu. 10 menit lagi jemput aku

Lima menit kemudian terdengar suara dering panggilan masuk di hp Queen.

"Hallo"
"Hei"
"Ini siapa?"tanya Queen, karena merasa tidak mengenal nomer yg muncul di layar hpnya.
"Ini gue, Aldino"

"Aldino?"tanya Queen memastikan, apakah Aldino, cowok yang sudah menumpahkan jus mangga dibajunya tadi siang.

"Iyah, gue Aldino. Yang tadi udah numpahin jus mangga di baju lo"

"Mau apa lo nelpon gue?" Tanya Queen ketus

"Setelah gue pikir-pikir, gue salah udah numpahin jus mangga di baju lo tadi"

"Lalu?"
"Ya udah, gue cuma mau ngomong gitu ajah. Dan sebagai gantinya, besok jam 9,gue tunggu lo di kantin"

Tut.. tut.. tut...
Belum sempat menjawab, telpon sudah ditutup oleh aldino.

Apasih maunya ni cowok!

Beberapa saat kemudian terdengar suara klakson, dan terlihat dari jendela kamar Queen kalau Rendra sudah duduk diatas motor sport warna merahnya tepat di depan kosan.

"Lama gak nunggunya? Tadi masih dimintain tolong sama Deni bentar" kata Rendra setelah queen keluar dari kosan.

"Gak kok Ren"jawab Queen yang tanpa diKomando langsung naik keatas motor Rendra dan kemudian dibawanya menembus jalanan malam yang dingin.

::::::::::::::::::

Keesokan paginya, seperti biasa rendra menjemput Queen untuk bisa pergi ke kampus bareng.
Sedangkan,Sinta selalu bareng dengan Bayu, pacarnya yang kebetulan satu kampus.

"Ren, nanti kamu gak usah jemput aku deh. Aku pulang sama Sinta terus nanti langsung ke kontrakan ajah" kata Queen setelah mereka sampai kampus dan berjalan di koridor menuju kelas masing-masing.

"Gak papa nih gak dijemput? Atau nanti biar aku jemput, terus si Sinta biar dibonceng Deni atau Bagas"

"Gak usah Ren.. lagian aku juga janji sama Sinta mau ke perpustakaan bentar"

"Oke deh kalau gitu.. belajar yang rajin ya Queen. Hati-hati pulangnya" jawab Rendra ketika sampai didepan kelas Queen seraya mengusap pelan ujung kepala Queen. Kebiasaan yang selalu dilakukan Rendra dan membuat jantung Queen selalu berdegup kencang.
Mereka saling melepas senyuman sebelum Renndra meninggalkan Queen untuk pergi ke kelasnya.

:::::::::::::::

setelah kelas selesai, Queen pun langsung menuju perpustakaan untuk menemui Sinta. Menemani Sinta mencari buku referensi untuk tugasnya.

"Hei" terdengar suara memanggil namun pelan,queen menoleh kearah suara itu dan mendapati Sinta melambaikan tangannya padanya.

Queen menghampiri Sinta dan duduk di sebelah Sinta yang sudah ditemani beberapa tumpukan buku yang sebelumnya sudah dia pilih dari rak buku.

"Lo udah makan?" Tanya Sinta

"Tadi pagi Rendra bawain roti coklat. Lumayanlah buat ganjal perut"

"Dasar si Rendra.. kenapa sih baiknya cuma ke lo aja Queen. Padahal gue kan juga sahabatnya dari kecil" gerutu Sinta

"Apaan sih Sin.. Rendra baik kesemua orang kali. Ke elo, Deni juga Bagas"

"Emang lo gak ngerasa, kalau perlakuan Rendra ke lo itu beda?"

"Bedanya?"

"Siapa yang antar jemput lo ke kampus?"

"Rendra"

"Siapa yang nemenin lo cari makan kalau gue gak ada dikosan?"

"Rendra"

"Siapa yang nemenin lo bergadang waktu nugas?"

"Rendra"

"Siapa yang bawain lo sarapan saat lo gak sempat ke kantin kayak gini?"

"Ren..." jawab Queen ragu dan mulai berfikir, begitu banyak yang dilakukan Rendra dalam hidupnya.

Rendra, bukan hanya sahabat buat Queen, tapi dia bagaikan penjaga. Rendra bagai tau apa yang harus dilakukan tanpa Queen minta. Rendra bagai tau, apa yang Queen inginkan tanpa harus bilang.

Rendra Arian Dirgantara, sahabat masa kecilnya yang selalu tau apa yang dibutuhkan Diska Almira Queen,melebihi apa yang di ketahui oleh sahabat Queen yang lain. Bahkan Sinta sekalipun yang notabene adalah teman sekamar Queen di kosan.

Belum puas memikirkan tentang Rendra, tiba-tiba Queen dikejutkan oleh kedatangan sosok pria memakai kaos putih lengkap dengan topi yang dipasang terbalik.

"Aldino!!" kata sinta dan Queen hampir bersamaan.

Hei, kamu!!Terimakasih sudah membaca tulisanku. Masih newbie dan mungkin sedikit berantakan. Jadi maafkanlah ya. Dan aku janji bakalan berusaha lebih bagus lagi. Untuk itu, tolong jadilah penyemangatku ya.. vote atau koment kamu adalah salah satu penyemangatku untuk menyelesaikan cerita ini dengan indah. Salam cinta.. mwaaach!

QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang