A NaruHina Fanfict
Last Snowflake © Lovely Lavender
Naruto© Masashi Kishimoto"Engh..."Hinata melenguh pelan saat cahaya menyilaukan mengusik indra penglihatnya yang terpejam.
"Bangun, Malaikat! Saatnya bersiap dan aku akan menitipkanmu pada Bibi Sakura!"seru Naruto dari dapur.
Hinata bangkit dari tidurnya. Ia mengucek matanya mencoba menyesuaikan dengan intensitas cahaya di ruangan ini.
"Selamat pagi, Naruto!"sapa Hinata dengan suaranya yang lembut.
Naruto yang sedang menggoreng telur tersenyum tipis,"Pagi, Hinata! Oh, piyamamu bagus,"goda Naruto setelah berbalik menatap Hinata yang mengenakan gaun es transparan warna biru.
"Ini limited edition tau!"teriak Hinata kesal menggembungkan pipinya.
Naruto tertawa. Setelah lama ia tidak melakukan hal itu.
Hinata memberengut. Tangannya ia arahkan ke arah Naruto yang sudah berbalik untuk kembali menggoreng telurnya. Ia kumpulkan kekuatan saljunya di telapak tangan dan meluncurkannya dalam bentuk pedang es tumpul tepat ke pantat Naruto yang terbungkus training kotak-kotak coklat pudar.
"Ouch! Hei!"Naruto berbalik siap menumpahkan kemarahannya.
Hinata membuat sebuah keping salju indah yang berpendar biru di tangannya dan meniupkannya ke wajah Naruto yang merah matang karena amarah.
Blush!
"Hei! Kau mau memancingku ya pagi-pagi begini?"tanya Naruto keras.
Hinata terkikik,"Tangkap aku jika bisa... Wleee!"Hinata menjulurkan lidah dan mulai berlari saat Naruto mulai mematikan kompor dan melangkah ke arahnya.
Akhirnya, mereka berdua terlibat aksi kejar-kejaran di penjuru rumah. Hinata berkali-kali membuat sebuah bola salju dan melemparkannya ke Naruto, namun pria itu terlalu lincah dan mudah menghindar.
"Kyaaa!"Hinata berteriak nyaring saat hampir saja tangan panjang Naruto menyentuh pinggangnya. Gadis itu terkekeh kemudian kembali mempercepat laju larinya.
"Pak Tua lambat!!"teriak Hinata memprofokasi saat ia sudah sampai di taman belakang. Dengan lincah ia melompat ke atas pohon saat Naruto lagi-lagi hampir menangkapnya.
Naruto yang melihat Hinata di atas sebuah dahan mulai panik,"Apa yang kau lakukan di sana! Kau bisa jatuh, Nona! Cepat turun sekarang juga!" teriak Naruto memperingati dicampur sedikit khawatir.
"Tidak akan!"teriak Hinata menjulurkan lidahnya.
Naruto mulai sedikit marah,"Turun, Namikaze Hinata!"teriak Naruto kelepasan.
"Aku tidak mendengarmu!"seru Hinata.
"Hinata, kau bisa jatuh!!"teriak Naruto lagi. Namun, gadis itu terlalu asyik memandangi daun yang ditutupi salju hingga pegangannya pada dahan yang memang licin itu terlepas.
"Hinata!!!"
Naruto memejamkan mata, bersiap mendengar suara jatuhnya tubuh Hinata untuk yang kedua kalinya.
"Hahahaha!!! Kau harus lihat wajahmu saat panik, Pak Tua!"teriak Hinata dari atas Naruto.
Naruto membuka matanya dan mendongak. Melihat Hinata yang terapung di langit seolah dirinya seringan butiran salju.
Tunggu, dia 'kan roh, pantas dia bisa terbang.
"Hinata! Kau membuatku jantungan!"
Hinata terkikik, gadis itu membiarkan tubuhnya memberat dan akhirnya kaki mungilnya yang tanpa alas menapaki tanah bersalju lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Snowflake [✓]
FanficPaman, ayo ceritakan kisah cintamu! Permintaan dari putri sahabatnya, membuat pria itu menceritakan segala kenangan masa lalunya. A NaruHina fanfiction Last Snowflake © Lovely Lavender Naruto © Masashi Kishimoto