Unexpected Visitors

479 46 0
                                    

A NaruHina Fanfict
Last Snowflake © Lovely Lavender
Naruto © Masashi Kishimoto

Drrrt...

Drrrt...

Naruto membuka matanya paksa, ia terbangun karena getaran pada bawah bantalnya.

"Engh... Siapa yang memasang alarm?"igau Naruto merogoh bawah bantalnya. Dengan sekali ketukan pada handphone canggih itu, Naruto kembali melanjutkan mimpinya.

Blugh!

Kasur yang Naruto tempati serasa bergetar karena sesosok tubuh mungil yang ikut membebani kasur king size itu.

"Pak Tua! Bangun!"Hinata naik ke atas tubuh Naruto dan berjingkrak-jingkrak di atas ranjang king size yang Naruto tempati tiap hari sepanjang hidupnya.

Gadis itu bahkan meniban tubuh Naruto yang shirtless di bawah balutan selimut tebal yang menjadi penghangat tubuhnya. 

"Diam, Hinata. Aku ngantuk, ini hari Minggu!"igau Naruto diikuti dengkuran.

Hinata menggembungkan pipinya. Gadis itu memusatkan kekuatan pada tangannya. Setelah dirasa cukup, gadis  itu meluncurkannya ke arah jendela. Angin dingin bertiup membelah kain tipis berwarna gelap yang membuat ruangan itu gelap. Hal itu membuat sinar matahari langsung menyentrong masuk ke ruangan tempat Naruto tidur.

"Engh, matikan lampunya!"

"Bangun! Bangun! Sekarang hari Rabu!!!"teriak Hinata membuat ruangan bergetar hebat.

Naruto terlonjak dari tidurnya.

Hinata terkikik, gadis itu melompat ke atas kasur Naruto, membuat seluruh barang di atas sedikit terlompat dari tempatnya.

"Hari ini aku mau di rumah!"kata Hinata dengan semangat.

Naruto mengusap wajahnya yang masih lengket,"Kenapa?"

"Aku mau dirumah! Katanya ada melting,"jelas Hinata.

"Melting?"tanya Naruto memastikan. Ia menggosok-gosok dagunya dengan mata terpejam.

"Maksudmu meeting?"tanya Naruto.

"Ah itu! Kukira kau akan meleleh menjadi air saat kau mengatakan itu tadi malam!"seru Hinata kemudian tertawa.

Naruto tersenyum tipis,"Baiklah, keluarlah, aku akan bersiap,"perintah Naruto mengusak surai kelam Hinata yang dibiarkan terurai.

Hinata mengangguk, dan gadis manis itu berlari keluar dari kamar Naruto. Pria itu tersenyum tipis. Setelah menyiapkan diri sejenak, Naruto pun bangkit dari ranjangnya. Ia menyambar handuk dan melangkah ke kamar mandi.

Sementara itu, Hinata yang sedang duduk-duduk di ruang tengah mulai bosan. Padahal belum lebih dari 1 menit ia menunggu Naruto. Gadis itu pun melirik ke arah dapur yang berhadapan langsung dengan sofa yang ia duduki. Ia tersenyum, gadis itu kemudian membawa boneka salju yang ia buat beberapa menit sebelum alarm Naruto menggetarkan seisi rumah.

Gadis bersurai kelam itu melangkah menuju ke dapur. Ia berfikir untuk membuatkan makanan yang sering ia lihat di restoran kala ia menjalankan tugas sebagai pimpinan tertinggi roh musim dingin.

Last Snowflake [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang