Late

360 16 2
                                    

Terlambat. Satu kata penuh arti bagi Pita. Gadis mungil yang baru duduk di bangku kelas 1 SMA itu,memang anti sama yang namanya terlambat.
Baginya,terlambat adalah moment dimana semua perasaan berkecamuk jadi satu. Yang bakalan dan pasti dijadikan alasan oleh para guru untuk menghukum anak muridnya. Sekiler itukah?
Ya,peraturan yang paling harus dipatuhi sebagai murid di SMA BIMA SAKTI adalah TIDAK BOLEH MASUK SEKOLAH MELEBIHI JAM 07.05 WIB.

***

"Oh My God! Mampus gue,bisa bisa dihukum sama Bu Tina nih!" ucap seorang gadis dengan bedge kelas X sambil terus berjalan cepat.

Bu Tina. Dia adalah guru terkiler sepanjang sejarah di SMA BIMA SAKTI. Nggak kiler gimana coba? Dia adalah satu satunya guru yg rela buat berdiri di gerbang depan sekolah sampai jam 07.00 demi ngehukum anak anak yg terlambat masuk sekolah. Dan lebih parahnya lagi,dia udah punya catatan khusus.

***

Dimana semua siswa namanya udah didaftar di buku itu. Dan setiap siswa yang berbuat salah,entah pakaian ngga rapi,rambut acak adul,merokok,dan terlambat bakal dicatat di buku itu. Sebagai hadiah,siswa yang punya banyak bintang di buku itu bakal di panggil ke ruang BK dan mandapatkan sanksi sesuai perbuatan.

***

Jantung Pita terus berdebar kencang. Karna seumur hidupnya,ia tak pernah mendapatkan poin dari sekolah atau bahkan sanksi dari guru BK. Apalagi terlambat,sama sekali bukan ciri khas seorang Pitaloka. Dan salah satu alasan kenapa ia bergidik jijik dengar kata terlambat,karena ia masih kelas X.

"Mampus mampus gue mampus!" teriak Pita sambil melirik arlojinya yg menunjukan pukul 07.00.

Pita benar-benar dibuat bingung. Tanpa ia sadari,keringat mulai bercucuran dan tak lupa juga matanya mulai sembab.

Pintu gerbang sudah digembok tentunya. Pita terus memutar otaknya. Dia mencoba menghubungi teman sebangkunya. Tiara.

"Tiara gue bingung. Gue telat. Gimana dong?"

Send..

Beberapa detik kemudian nama "Tiara" tertera di layar HP Pita.

"Em ogimana dong Pit? Ada Bu Lusi masalahnya. Lo tau kan dia itu gimana? Gue di kelas sama anak-anak lagi pembiasaan. Maklum ga ada upacara hari ini. Lo telat ya? Mending lo pulang aja deh,daripada kena BK"

Melihat jawaban temannya,ia benar-benar tidak tertarik untuk membalasnya. "Usul lo nyebelin Ra!"

"Ehem.."
Pita tak salah dengar,ia mendengar suara deheman. Ia memutar kepalanya ke belakang. Didapatinya seorang cowok berbedan tinggi menggunakan seragam yang sama dengannya.
Yang berbeda hanya,ia tak serapi Pita.

"Lo ngapain disini?" Ucap cowok itu.

"Em,gue telat. L-lo sendiri?" Jawab Pita gugup sekaligus takut.

"Sama kaya lo. Masuk yuk? Lo ngga mau masuk?" Ajaknya dengan tatapan meyakinkan.

"Ha? Masuk? Le-lewat mana? Kan udah ditutup gerbangnya." Eyel Pita.

"Ya elah,lo baru tau ternyata. Sebenernya sekolah masuk jam 07.15. Ini masih jam 07.05 jadi masih ada waktu sepuluh menit buat lo. Kalo mau selamet si. Mau ikut ngga? Gue udah baik hati loh ke elo." Ucap cowok itu sambil tersenyum tipis.

Pita terus mencerna perkataan cowok itu. Benar juga,daripada ia harus pulang dan yang pasti Ibunya akan menginterogasinya dengan pertanyaan-pertanyaan yang harus ia jawab panjang kali lebar kali tinggi.

"Kalo ngga mau gue tinggal!" Ucapnya lagi dengan nada seakan meledek.

"Eh- jangan ditinggal. Gu-gue mau."

Cowok itu memberi isyarat supaya Pita mengikutinya.
"Lo tunggu disini!" Seru cowok itu saat mereka sampai digerbang belakang sekolah.

"Lo mau kemana?" Pita memang sangat khawatir,kalau cowok dihadapannya itu menipu dan meninggalkannya sendiri.

"Gue mau manjat tembok. Lo tunggu disini. Ngga nyampe lima menit. Ntar gue buka gerbangnya dari dalem"

***

Benar saja. Tiga menit kemudian. Cowok itu berhasil memanjat tembok dan membuka gerbang. Pita segera masuk
Ia berlari meninggalkan cowok itu saking tergesa-gesanya. Sampai lupa nengucapkan terima kasih.

Cowok itu terus memandang gadis itu. Satu kata yang terucap dari bibirnya "manis"

***

Pita lari tergesa-gesa. Dan sampailah ia di depan sebuah kelas. Ya. X IPA 1. Kelas unggulan. Pokoknya kelas IPA apalagi ada embel-embel angka 1,2 atau 3 itu unggulan. Selebihnya itu kelas biasa
Benar saja kata cowok tadi. Pikirnya.
Ia langsung membuka pintu kelas dan teman-teman segengnya langsung menghampirinya di ambang pintu.

***

"Syukur deh lo belum mati Pit" seru Nadia. Cewek paling ngasal kalo ngomong di kelasnya.

"Lo kok bisa sih masuk Pit? Kata Tiara,lo telat?" Dewi ikut nyerocos

"Hih,satu-satu dong.. Ceritanya panjang."

Pita langsung duduk di bangkunya. Diikuti ketiga temannya. "Lo keliatan cape banget deh Pit,minum dulu gih!"
Ucap Tiara sambil memberinya sebotol air mineral.
"Thanks ya Ra"

"Lo kudu cerita gimana caranya lo bisa masuk sekolah padahal posisi lo udah telat??" Nadia mulai nyerocos lagi.
Ketiga temannya hanya menatap Pita dengan tatapan mehminta kebenaran.

Pita mendengus kesal. "Jadi kalian kepo nih?"
"Ya iya lah lo ngga liat kita udah siap dengerin cerita lo kaya gini?" Seru Tiara kesal.

"Tadi gue emang telat. Abis kakak gue lama banget si. Jadi gue nyampe sini tuh gerbang udah mau ditutup. Pas gue pamitan sama kakak gue. Udah ditutup aja. Terus aku sms lo Ra. Dan jawaban lo kaya gitu. Gue udah mau nangis di tempat tadi. Tapi tiba-tiba ada cowok di belakang gue. Terus dia nolongin gue"

"Asikee..siapa Pit cowoknya? Kakel kah? Atau sama-sama kelas X? Namanya siapa? Em,ciri ciri gitu??" Dewi nyerocos lagi. Penyakit keponya yang tingkat dewa kumat lagi.

"Gue sempat liat dia kelas X kaya kita. Kayaknya itu sodara lo deh Nad. Siapa ya yang lo bilang badboy itu?" Tanya Pita

Nadia tersedak. Karna tadi ia sedang meminum fanta yang ia bawa dari rumah.
Ia kaget. Benar-benar kaget. Kalo begitu,yang dimaksud Pita pasti Rivan.

"Rivan maksud lo? Masa si? Dia bisa care sama cewek?" Seru Nadia mencari kebenaran.

"Iya,gue agak apal mukanya. Dia juga terkenal nakalnya kan di sekolah ini? Tapi aku lupa aja namanya siapa."

For GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang