Lelaki Masa Lalu

69 13 0
                                    

Pita memandangi refleksi tubuhnya di cermin kamarnya. Ia sungguh malu tadi siang. Mengapa Rivan begitu konyol? Ia menghempaskan tubunhnya ke ranjang. Dan menatap layar ponselnya. Ada satu sms masuk.
Nomor tidak dikenal.

Temui aku di taman jam 5 sore. See u Aneta.

Pita membulatkan matanya. Aneta? Ia kenal dan sangat tidak asing dengan panggilan itu. Apa itu Rifqi? Ia mengacak rambutnya kasar.

"Nggak mungkin Rifqi. Dia nggak mungkin dateng kesini. Dan tau nomor gue" ucapnya lirih pada diri sendiri.

***

Setelah keras berpikir,akhirnya ia mengiyakan ajakan orang tak dikenal itu. Ia hanya bisa berdoa bahwa orang itu bukan penculik yang kini sedang viral di media sosial.

***

Jam dinding dengan karakter doraemon itu telah menunjukan pukul lima sore. Ia memakai jaketnya dan berlari menuju garasi. Ia mengeluarkan sepedanya dan beranjak pergi je arah taman. Pita memandang ke seluruh penjuru taman. Ia terpaku melihat sesosok pria tengah duduk jegang di bangku taman.

***

Dengan yakin ia melangkahkan kakinya menuju bangku. Ia tercengang saat melihat lelaki itu membalikan badanya.
Pita terdiam terpaku di tempat. Lelaki masa lalunya datang lagi.

Lelaki brengsek yang mengkhianati nya kembali lagi. Lelaki yang membuat hatinya hancur berkeping-keping kini muncul di hadapannya tersenyum sumringah tanpa dosa.

Ingin rasanya Pita berlari dan pergi dari tempat itu. Tapi ia tak bisa,tangan kekar itu mencegatnya. Pita meronta tapi tak seorang pun membantunya. Bahkan tidak ada orang di tempat itu.

Lelaki itu bersuara "Neta,aku minta maaf" terdengar lirih dan memelas.
Pita hanya terdiam. Ia tak tau harus menjawab apa. "Neta,please! I'am sorry." ucapnya lagi.

Pita geram. Sangat geram. Ia membuka mulutnya bersuara. Raut wajahnya tak bisa diartikan.

"Nggak usah pake aku-kamu segala. Lo bukan siapa-siapa gue!"

Raut lelaki itu berubah. Sedih sekaligus kecewa terlukis diwajahnya. "Oke fine. I know Neta. I know you angry with me. But,please. I'am sorry"

***

Pita semakin tak kuasa menahan tangis. Isak tangisnya tak kunjung berhenti. Setelah sekian lama ia memperbaiki hatinya dan melupakan segalanya. Ia datang lagi. Kembali untuk apa? Untuk sekedar minta maaf? Itu mustahil.

"What? Sorry? After you hurt me,you still dare to come to meet me? Where your brain? After you left for her. I think our relationship is over one years ago. So,go! Dont force me to forgive you! I'am sick of you"

Ucap Pita dengan nada tinggi diselingi senyuman miris. Lelaki itu terdiam meratapi nasibnya. Meratapi kesalahannya.

"Give me a chance to fix everythings.
From one years ago,I keep thingking about you. I'am so sorry Neta. Please,forgive me. Let me fix everythings. Please Neta." wajahnya memelas.

"Perbaiki semuanya dengan lo pergi dari sini! Buat apa lo dateng lagi ke gue setelah lo dengan seenak jidat lo tinggalin gue? Qi,gue stuck sekian lama gara-gara lo! Dan lo dengan beraninya muncul di hadapan gue setelah gue berhasil move on? Lo gila!" bentak Pita dengan memperlihatkan kekesalannya.

Memang tak seperti Pita yang biasanya. Setelah puas meluapkan sebagian isi hatinya yang ia kubur rapat-rapat,ia pun memilih pergi meninggalkan Rifqi sendiri disitu.

***

Sepanjang perjalanan ia isi dengan tangisan. Ia tak menyangka Rifqi dengan seenaknya meminta maaf dan berkata untuk memperbaiki semuanya. Itu hal bodoh yang pernah Pita dengar. Ia sudah terlanjur benci pada Rifqi. Dengan segala manis yang pernah ia toreh di hati Pita,dengan mudah juga ia berikan pait di hatinya.

***

Flashbcak on!
Setahun yang lalu. Pita adalah wakil ketua OSIS. Dan Rifqi sendiri adalah ketuanya. Mereka adalah pasangan yang sangat serasi. Semua orang mengakui itu. Rifqi diam-diam menyimpan rasa pada Pita begitupun sebaliknya. Hingga saat itu,Rifqi menembak Pita dengan sangat manis. Membuatnya serasa terbang menuju kayangan para dewa dewi bersemayam. Hubungan mereka berawal sejak kelas 8 SMP dan berakhir begitu saja di akhir-akhir kelulusan mereka. Itu semua karena Rifqi berpaling ke wanita lain. Marsha. Ia juga anggota OSIS. Marsha dan Rifqi menjalin hubungan secara diam-diam di belakang Pita. Entah sejak kapan. Hingga saat monthsaary mereka yang ke 15,Pita berniat merayakan itu. Tapi dengan tiba-tiba ponsel Rifqi tidak aktif. Ia terus menunggu di sebuah cafe. Hingga matanya tertuju pada sebuah bangku yang dihias sangat indah. Disitu telah duduk dua makhluk menjijikan. Rifqi dan Marsha. Mereka nampak asyik dan senang. Pita langsung menghampiri Rifqi kemudian menyiramkan bakso yang ada di meja itu. Ia tak peduli dengan apa yang Rifqi rasakan,karena itu tidak ada apa-apanya dibanding perasannya saat itu.
"What are you doing Neta?!" Seru Marsha dengan lagat bodohnya.

Pita tersenyum miris ke arah mereka. Kemudian menatap tajam ke arah Rifqi.

"Kamu tega Qi,aku kira yang aku lihat di ruang osis itu salah. Tapi ternyata bener. Lo jahat Qi!"

Timpal Pita lalu berlalu meninggalkan dua iblis itu. Rifqi tak tinggal diam. Ia menyusul Pita hingga Pita terpaksa berlari tak memperhatikan jalan. Ia pun tertabrak mobil dan koma selama lima hari. Semenjak menerima hasil kelulusan,Pita dan keluarganya memutuskan untuk pindah ke Jakarta dan mengubur semua perasaannya terhadap Rifqi. Melupakan semua kenangan indah yang pernah mereka lalui. Walau itu berat.

Flashback off!
Pita kini telah sampai di rumahnya. Ia berlari kecil menuju kamarnya dan membanting pintu kamar dengan amat keras. Baru akhir-akhir ini ia merasa terhibur karena sosok Rivan,sekarang ia harus menangis meratapi nasibnya sendiri yang harus mempertemukannya lagi dengan Rifqi. Ia menghembuskan nafas kasar. Ia meringkuk di bawah selimut. Ia semakin menangis terisak. Ia sekarang dapat melihat jelas semua kenangan indah bersama Rifqi. Saat mereka baru mengawali semuanya. Sampai aniversaary pertama mereka yang sangat romantis. Itu terngiang jelas diotaknya. Seandainya waktu bisa diputar kembali,ia tak akan menerima permintaan Rifqi untuk menemuinya.
Ia terus menangis hingga ia tertidur pulas.

For GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang