Labrak??

98 11 2
                                    

Sebelum update,author pengin ngasih info nih. Kalo bentar lagi cerita For God ini bakal ending 😅 buat kalian yang suka baca,thanks yak 👅

Untuk itu,author udah update cerita baru tapi baru sepenggal aja. Judulnya 
"Queen Class" ceritanya insya Allah bisa ngibur kalian kok.

Makasih banget buat yang udah baca For God dari awal sampai sekarang. Maafkan untuk typo nya. Dan pas jadian kurang baperin. Emang sengaja sih 😅 awalnya pengin banget bikin jadiannya itu yang berkesan tapi menurutku terlalu berlebihan karena itu dibikin sederhana walau malah jadi nggak nge feel sih. Jangan lupa vote and coment ya 😙

Ceritanya makin seru kok,insya Allah. Dan makasih buat kalian yang nunggu-nunggu update nya For God.

Mungkin ada yang tanda tanya juga,ceritanya begini kok judulnya For God?
Kalian akan temuin jawaban itu segera kok. Ayaflu❤❤❤
----------------------------------------------------------

Pita meraih tas ranselnya. Ia memandang refleksi tubuhnya di cermin. Ia tersenyum sumringah ketika ponselnya bergetar.
Sudah pasti itu sms dari Rivan. Lebih tepatnya "My Rivan"

Pagi bidadariku. Aku nggak bisa jemput kamu. Maaf ya.

Pita tersenyum melihat sms itu. Walaupun Rivan tak me jemputnya,setidaknya dia mengabari Pita terlebih dahulu. Sehingga ia tak berharap lebih pad Rivan dan menunggunya.

Nggak papa kok Van..

***


Rivan telah menginjakan kakinya di depan kelas. Ia yakin Pita sudah terlebih dahulu sampai di kelasnya. Rivan menatap seisi ruang. Dilihatnya kelima sahabatnya sedang asyik memainkan bedak. Bedak tabur untuk baby lebih tepatnya.

"Eh,yg baru jadian udah dateng nih" seru Bagas membuat semua mata memandang Bagas dan Rivan. Terutama Nanda. Hatinya sedikit teriris mendengar itu. Amat sakit mengetahui bahwa Rivan telah jadian dan bukan dengannya. Sangat miris.

"Lebay lo!" cibir Rivan sembari tersenyum malu lalu duduk di bangkunya.

"Pancasila ada lima! A B C D E " Seru Fandi sembari menghitung jari keempat temannya. Kelima? Apa anak yg lain tidak ikut bergabung? Iya,karena anak laki-laki.yg lain belum berangkat. Dan ada pun hanya anak kalem yang sok rajin. Rivan memperhatikan polah sahabat-sahabatnya dengan seksama. Sesekali ia terkekeh.

"Gue Entok!!" seru Bagas dengan penuh kemenangan.

Disusul Fandi "Embeee!!"

"Ah curang! Kambing itu bego bukan embe!" celetuk Aldo.

"Apa lagi ya hewan yang hurufnya E?" ucap Wawan sembari berpikir keras.

Mukhlis mendesah palan "Empal"

"Itu makanan goblog!" seru Rivan sembari mendorong kepala Mukhlis perlahan.

Semua menyerah. Hanya Bagas yg beruntung disini. Karena Bagas menang,ia dapat hadiah mencoret-coret wajah keempat sahabatnya dengan bedak yang sengaja Mukhlis bawa. Bedak itu adalah bedak sang adik yang masih bayi. Its so ngawur😂

***

Bel istirahat berbunyi,Pita,Tiara dan Nadia beranjak dari duduk mereka lalu berjalan pelan menuju kantin. Yang pasti sambil gosip.
"Hey,gue denger-denger Agatha sama Kak.Rinaldi lagi ada masalah loh??" ucap Nadia pelan. Tiara cuek bebek mendengar gosip itu. Gosip itu bahkan sudah Nadia ceritakan padanya hampir sepuluh kali. Sungguh ia bosan dengan gosip tak jelas seperti itu.

"Wah,bagus dong Nad.. Lo ada peluang" jawab Pita antusias. Pita memang tergolong kudet untuk masalah gosip. Jujur ia tak begitu tertarik dengan.urusan orang lain.

For GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang