06

602 68 13
                                    

Anyeong oppa ,
Kau baik-baik saja bukan ?
Maaf aku mengabaikanmu .
Dan sesungguhnya aku juga sangat sakit saat harus mengabaikanmu .
Aku tak lagi akan memintamu membelikan icecream saat aku marah .
Aku juga tak akan menghabiskan uangmu hanya untuk membelikan kue keaukaanku . Bukankah itu baik untukmu oppa ?.
Dan oppa ,
Percayakah kamu saat wanita dan lelaki bersahabat dan hanya bersahabat ? . Maafkan aku yang menghancurkan batasan-batasan kita. Maaf aku tak bisa lagi tetap menjadi 'hanya' bagimu .Dan berhentilah mengenggamku dan memeluk wanita lain sekaligus .
Aku akan selalu menjadi orang yang menyayangimu .
Saranghae.

Kim taeyeon


Jiyong mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata . Ia terlihat sangat berantakkan . Mata yang merah menahan air mata yang sebentar lagi akan membasahi pipinya ,dan rambut yang tak tertata .

Jiyong terus mengkomat-kamitkan meminta maaf . Ia tak bisa lagi menahan sakit dihatinya . Ia harus segera menemui seseorang yang telah membuatnya seberantakkan ini .

'tae ahh ... maafkan aku . tunggu aku sebentar lagi ! ' batin jiyong

Jiyong tak berhenti-hentinya mengatakan kata yang sama selama perjalanannya .

jiyong sedang menuju incheon setelah mendengar keberangkatan taeyeon .

Dduarr .. brakk

Bunyi demtuman besar menghantam mobil jiyong . Mobil jiyong terhempas kesisi jalan dengan bagian kanannya sudah hancur.

Jiyong berhasil keluar dari mobilnya tapi jiyong malah merasakan badannya terhantam lebih keras dari sebelumnya .

Jiyong tak lagi merasakan apa-apa . Ia hanya melihat seorang laki-laki yang mengoyang-goyangkan tubuhnya .

Perlahan kesadarannya hilang .jiyong sempat mengucapkan beberapa kata .

"Bant .. akh tu aku . Selamat akhh kan aku .. mohon .. . Aku harus akhh .. menemui taeyeon . HYUNG ." Jiyong mengucapankan itu sebelum semua penglihatan jiyong menghitam .

Kepala Jiyong berada dipangkuan seorang laki-laki yang  ia kenal . Lelaki itu juga terlihat terpukul setelah perkataan jiyong padanya .

Mereka masih berada diposisi yang sama . Sampai serine ambulance menghentikan acara lamunan lelaki yang menolong jiyong .
.
.
.

Terlihat appa jiyong kwon young hwan berlari kearah siwon yang sedang terduduk didepan ruangan icu . Tak lupa ny.kwon yang sudah menangis dipelukan anak perempuannya .

"Dimana anakku ?" Tanya gelisah kwon young hwan choi siwon .

"Siwon ah .." tariak ny.kwon

"Eommanim .. aku tak sengaja . Sungguh aku tak melihat jiyong melompat dari mobilnya . Eomma mianhae ." Jelas siwon ketakutan

Ny.kwon menepuk punggung siwon .
"Aniya . Eomma percaya padamu . Eomma tau ini bukan sepenuhnya kesalahanmu . Eomma sudah mendengar penjelasan dari polisi saat jalan kesini .." Lanjut ny.kwon menenangkannya .

Dan ny.kwon menjelaskan hubungannya dengan siwon pada keluargannya.

"Baiklah . Terimakasih choi siwon ssi . Sudah menolong anakku ." Tambah ayah jiyong membungkuk .

Choi siwonpun juga lebih membungkuk dari ayah jiyong karena umurnya yang lebih muda .

"Aniya .. appanim akulah yang salah . Aku yang membuat jiyong seperti ini  ."jawab siwon dengan wajah penyesalannya .
Dan hanya mendapat gelengan dari appa jiyong.
.
.
.
1 bulan kemudian . . .

Memory MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang