07

654 73 21
                                    

"Ne ?" Ucap jiyong terkejut.

Ny.kwon mengangguk yakin dan tersenyum kepada taeyeon dan siwon .

"Eomma .. aku bahkan belum mengenalnya ." jiyong protes

Mereka yang berada disana kecuali siwon terkejut . Mereka tak percaya saat taeyeon berada diruangan yang sama dengan jiyong dan perjodohan ini , ditambah dengan jiyong yang mengatakan tak mengenal taeyeon yang membuat mereka takut saat memikirkan perasaan taeyeon saat ini. Yang mana mereka semua mengetahui tentang perasaan jiyong pada taeyeon .

Berbeda dengan ny.kwon yang tersenyum mania pada jiyong ditambah gelengannya .
"Ani .. kau sangat mengenalnya . Eomma tak akan memberikan anak kesayangan eomma kesembarangan orang bukan ."

Jiyong tampak berpikir sambil sesekali menatap taeyeon . Jiyong masih berusaha menginggat taeyeon tapi hasilnya tetap sama . Ia percaya kalau taeyeon orang penting dihidupnya dilihatnya dari perlakuan eomma dan teman-temannya tapi ia tak mengingat sejauh mana mereka berhubungan .

"Eomma~~" rengek jiyong . Ia tak bisa menolak semua perkataan eommanya tapi ia juga tak bisa menikah dengan sembarang orang .

Ny.kwon hanya menggeleng dan berjalan kearah taeyeon yang perlahan mengengam tangan taeyeon dan membawa taeyeon mendekat keranjang jiyong .

"Setidaknya beri aku waktu untuk mengenalnya dulu ." Ucap jiyong setelah berhadap dengan taeyeon dan eommanya .

"Ok . " jawab singkat ny.kwon

"Dua bulan . Ok ?" Tanya jiyong .

"Tidak terlalu lama eomma hanya akan memberimu satu bulan . Ingat atau tidaknya kau . Eomma akan tetap menikahkan kalian ." Lanjut ny.kwon .

"Eomma ~~ ingatkan aku butuh dua minggu untuk menginggatmu ." Jelas jiyong .

"Ingat . Berarti kau tak butuh waktu satu bulan cukup dua minggu saja ." Lanju ny.kwon .

Jiyong frustasi mendengar penuturan ny.kwon , bukan itu yang ia maksud .
"Itu terlalu sedikit eomma . Kau yang selalu berada didekatku saja butuh dua minggu untuk mengigatmu . Apalagi jika aku belum mengenalnya ." Jelas jiyong .

Taeyeon tersenyum manis saat melihat interaksi imut kedua anak dan eommanya ini .

Ny.kwon yang melihat taeyeon tersenyum lansung beralih menanyakan padanya .
"Bagaimana denganmu taeyeonah.. apa kau setuju perjodohan ini ? Atau kau tak bisa menunggu lebih lama ? ."

Taeyeon mengeleng cepat .
"Aniya eomma .. aku hanya tak ingin memaksa opp__ ani jiyongssi jika ia tak setujuh dengan perjodohan ini aku juaga tak __"

Melihat taeyeon seakan merajuk jiyong lansung berpikir cara untuk memperbaiki mood taeyeon . Ia juga tak tau perasaan apa ini. saat mendengar perkataan taeyeon bagai perintah untuknya .
"Ok . Aku butuh satu bulan untuk mengenalnya ." Lanjut jiyong dengan cepat memotong perkataan taeyeon .

Ny.kwon tersenyum .
"Sekarang tak ada lagi yang namanya paksaan . Jadi satu bulan dari hari ini kau akan menjadi menantuku ." Ny.kwon memeluk taeyeon .

Taeyeon tersenyum dan menatap jiyong . Jiyong mengalihkan padangannya saat matanya menangkap tatapan indah dari mata taeyeon .

'Kau masih tak membantah oppa .' Batin taeyeon .
.
.
.

Malam ini sesuai scedulenya hyorin akan ada pekerjaa malam ini disebuah bar malam .

Ia tak tau pekerjaan apa yang menunggunya yang ia tau ia hanya akan temani manegernya .

Pekerjaan sebagai seorang public figure memang akan selalu dekat dengan dunia malam . Walau hyorin tak pernah terbawa dengan dunia itu . Ia juga selalu berhasil untuk tak terbawa dengan hal-hal buruk .

Memory MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang