9

124 21 27
                                    

Gue menguatkan hati untuk menghampiri Sam yang terlihat memaksa Toru untuk segera membawanya pergi dari tempat ini. Tapi karena Toru nggak peka, dia nggak mau pergi dari pesta ulang tahun Luke yang meriah ini.

Gue sampai di dekat pasangan yang sedang berbahagia itu dan langsung memposisikan diri di samping mantan pacar gue.

Toru terlihat sedikit kaget saat tiba-tiba ada gue berdiri di sebelah Sam, dan Sam sendiri seolah nggak tahu harus berbuat apa.

"Mike please jangan sekarang," tiba-tiba saja Luke si pemilik acara berdiri didepan sambil memegangi dada gue.

"Mike, ayolah santai sedikit." Ashton pun sudah ada di sebelah gue menggantikan posisi Sam, dan Calum ada di sisi gue yang lain. Gue udah kayak buronan aja dah.

Gue memberi Luke senyum miring sebelum menggeser tubuhnya agar nggak menghalangi jalan gue ke Toru.

Tanpa basa-basi lagi gue langsung mengulurkan tangan pada Toru, tapi Toru malah menatap tangan gue curiga. Yaelah mas, suudzon mulu sama orang yang punya niat baik.

"Apa maksudnya?!" tanya Toru dengan ketus. Dasar nggak punya malu, udah rebut cewek orang, marah-marah mulu lagi.

"Mike," bisik Luke yang berdiri di belakang gue.

Kenapa semua orang terlihat begitu tegang hanya karena gue berbicara dengan Toru, si gitaris One Ok Rock, pacar barunya Samantha alias mantan gue.

"Gue cuma mau mengucapkan selamat karena akhirnya lo sama Sam resmi pacaran dan nggak malu lagi buat tampil mesra di depan umum," kata gue penuh sarkasme, masih dengan tangan yang terulur menunggu untuk di sambut.

Toru memandang gue dengan rahang mengeras dan pandangan yang sangat tajam. Kalau gue fangirl mungkin gue sudah mati berdiri, tapi sayangnya gue bukan. Ha!

"Nggak, gue sama Sam nggak pacaran." ungkap Toru yang langsung membuat gue tercengang. Bahkan mungkin nggak cuma gue, Luke, Ashton dan Calum juga. Bohong nih pasti.

"Itu bener, Mike, aku sama dia nggak pacaran. Kita... kita cuma temen." Sam akhirnya mau angkat suara.

Apa-apan ini?

"Sam, gue nggak sebego itu, nggak ada temen yang cium-ciuman." kata gue.

"Ada lah, mereka!" timpal Ashton dari belakang gue. Yeu si kutu, bukannya dukung perkataan gue.

Toru melemparkan senyum miringnya pada kami lalu melangkah mendekat ke gue sampai jarak diantara kami hanya beberapa inci. Untuk sesaat gue takut Toru mau cium gue pas dia memiringkan kepala, namun ternyata hanya membisikkan sesuatu.

"Gue sama Sam memang belum resmi, tapi lihat aja nanti, di hatinya nggak akan ada lo lagi, cuma gue seorang. By the way, makasih ucapan selamatnya."

Toru tersenyum miring lagi lalu meraih tangan gue untuk bersalaman. Gue merasa kalau ini bukan salaman karena yang kami lakukan adalah saling meremas tangan satu sama lain.

Gue melepas tangan Toru lalu berjalan menuju Sam. Pandangan Sam berubah sendu saat melihat gue mendekat, dia tampak sudah siap meledakkan air matanya.

Gue nggak mengerti permainan apa yang sebenarnya sedang Sam jalani. Dengan jelas belakangan ini dia sama Toru selalu berdua, tapi mereka bilang nggak pacaran. Apa Sam menolak ajakan pacaran dari Toru, dan lebih memilih menjadi teman tapi mesra karena dia masih mencintai gue?

"Lo nggak pacaran sama Toru, tapi udah berani ciuman sama dia. Lucu Sam." kata gue sarkastik. "Gue cuma mau kasih selamat karena akhirnya lo bisa jadi salah satu dari fangils beruntung yang bisa deket banget sama idolanya." gue tersenyum pahit sambil mengulurkan tangan.

(I'm so) Done ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang