Hari ini tidak turun hujan, mendung pun menjauh. Ini sangat cerah, harusnya rindu juga beranjak pergi.
Tak ada keadaan yang mengingatkan aku (lagi) denganmu.Aku terbangun dari mimpiku tadi malam. Ku singkirkan selimut tebal yang dari tadi betah sekali membalut tubuhku.
Ku rapikan selimut dan tempat tidurku. Aku beranjak ke rak buku yang dari kemarin tak sempat ku rapikan.Entah apa yang merasukiku kali ini.
Kembali ku tatap jendela kaca kamarku. Rembesan cahaya matahari sempat menyilaukan pandangku. Seketika aku berlari ke arah kamar mandi.
Semangatku begitu menggebu-gebu.Hari ini cerah!
Setelah berpakaian rapi aku langsung menuju garasi menjumpai motor bebek ku yang selalu setia menemaniku. Meski kamu berkhianat dan hanya meninggalkan rindu, ia tetap setia menemaniku. Meski terkadang ia mengingatkanku akan kamu.
Aku pun kemudian terbang bersama motor bebek kesayanganku itu. Tak ada tempat yang ku tuju. Aku hanya mengikuti laju motor bebek ku. Entah. Terserah dia saja mau bawa aku kemana. Yang penting hari secerah ini tak akan ku lewati begitu saja.
*****
Perlahan aku menyisiri jalan-jalan hingga batas kota. Aku menghirup udara segar pagi ini. Angin sepoi-sepoi membasahi wajahku yang telah lama murung saja.
Angin lain yang mengantarkan rindu padamu kemarin, aku rindu juga padanya. Entahlah. Terlalu saja ada rindu, dan banyak rindu yang ku bawa sendiri.
Tibalah aku pada suatu taman nan cantik.
Ku parkirkan motor bebek ku. Ku tinggalkan ia sendirian untuk sementara waktu. Aku berjalan perlahan ke arah Danau dipinggir taman. Ku temui banyak orang berpasangan.
Aku terus berjalan hingga angin mengantarkan daun yang gugur tepat ke arah wajahku.
Sontak saja langkahku terhenti. Aku terdiam.Ku amati dengan sangat sekitarku. Ku lihat banyak orang disana. Hanya aku yang sendiri.
Hanya aku yang menggebu-gebu.Tatapan mereka seakan menertawakanku.
Ku ambil daun yang menampar wajahku tadi. Air mataku berlinang-linang.
Tanganku gemetaran, daun itu ketakutan melihatku.Ku tiup ia jauh-jauh. Aku membenci daun itu dan angin lain yang mendorongnya padaku.
Tak ada lagi kegembiraan hari ini kurasakan. Semangatku yang tadinya menggebu mulai luntur jua.
Tetap dan masih ada rindu yang datang meski telah sempat ku buang. Aku baru ingat, aku pernah menyisiri taman ini bersamamu. Pantas saja aku merasa aneh jika sendiri kesini.
Ternyata ada bayanganmu yang dahulu pernah singgah disini denganku.
Ah, aku begitu rindu masa itu. Rindu kembali menyelimutiku. Rindu yang tak ku harapkan lagi. Hanya aku saja disini, sendiri, ditemani rindu.Aku menangis sendiri, aku berlari menghampiri motor bebek ku yang dari tadi mengamatiku dari jauh.
Ku bentak dia karena telah membawaku kesini. Karena telah menjemput rindu disini.
Ku tarik dia sampai rumahku. Ku tinggalkan dia sendiri lagi. Aku marah padanya, merajuk.
Aku kembali ke kamarku, menutupi diriku dengan rindu yang baru saja datang (lagi).
Ku biarkan saja rindu kali ini bermain dengan air mataku yang dari tadi tak henti mengalir.*****
Aku pun terlelap dihimpit rindu.
Semoga nanti setelah bangun, rindu beranjak pergi meninggalkanku setelah puas membuat luka hatiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEIKAT RINDU
Short StoryDo'a adalah perjalanan panjang dari mana mau kemana. Pengharapan dari dunia menuju surga. Dan, juga dari rinduku pada dirimu💚 Yang aku tahu, wanita itu lebih gampang jatuh cinta ketimbang pria. Dan, paling banyak juga menyimpan rindu. Entahlah. Sep...