Tiga

3.4K 231 4
                                    

Keisha duduk termenung dimeja belajarnya, ia masih mengingat perkataan Alvaro tadi siang.

"Maksud dia apa sih?"

Keisha benar-benar tidak fokus sampai-sampai ia tidak mendengar teriakan Rosa dari bawah yang menyuruhnya untuk makan, Rosa mengetuk pintu kamarnya, barulah Keisha tersadar dari lamunannya. Dengan segera ia membuka pintu kamar.

"Kenapa Bunda?" Tanya Keisha tanpa dosa.

Rosa mencubit pipi Keisha gemas, "ya ampun Sha, kamu ga denger? Dari tadi Bunda nyuruh kamu turun buat makan. Ayah ada dibawah tuh"

Keisha membulatkan matanya mendengar bahwa ayahnya ada dibawah, "Serius Bundaa?" Ujarnya girang.

"Dua rius buat kamu."

Saking senangnya Keisha melompat dan memeluk Rosa. Ardi, ayah Keisha memang jarang pulang, ia lebih sering menghabiskan waktunya dikantor atau luar rumah, jadi untuk bertemu dengan anak semata wayangnya sangat susah.

"Iya udah, cepet turun sana."

"Iya-iya Bun, tunggu" Keisha memakai sandal rumah bergambar jerapah milknya dan segera menarik tangan Rosa untuk segera turun, benar kata Rosa, ayahnya tercinta sudah duduk manis dimeja makan.

"Ayahhh!!" Keisha memeluk Ardi erat, "Keisha kangen Ayah."

"Iya sayang, Ayah juga kangen kamu," Ardi mengusap rambut Keisha yang tergerai panjang itu lembut, "udah dong, kita peluk-pelukannya, makan dulu."

Keisha segera melepaskan pelukannya dan tersenyum malu, ia duduk disebelah kiri Ardi dan langsung menyambut piring yang diberikan Rosa.

"Gimana sekolah baru kamu?" Tanya Ardi disela-sela makan, "enak?"

Ingatan Keisha kembali melayang ke lelaki yang ia temui di SMA Citra Bangsa, siapa lagi kalau bukan Alvaro? Lelaki yang menututnya benar-benar aneh, dan mengganggunya.

"Sha, ditanya Ayah malah bengong," Rosa menegur Keisha.

"Ah? Apa tadi Yah?" Tanya Keisha.

Ardi berdecak, "kamu itu mikirin apa sih Sha? Itu, sekolah baru kamu, enak ga?" Ulang Ardi.

"Enak kok Yah, temennya baik-baik, paling dua atau tiga hari Keisha udah bisa berbaur" jelas Keisha yang 100% berbohong.

Ardi mengangguk mengerti, "ya bagus kalau gitu, ayah takut putri kesayangan ayah malah ga nyaman disekolah baru" ujarnya sambil mengelus rambut Keisha.

"Lanjutin makan Mas, Sha, jangan ngobrol pas makan" tegur Rosa.

"Iya Bun," lalu mereka hanyut dalam makanan masing-masing.

Setelah selesai, Keisha kembali naik keatas, menuju kamarnya, dan segera berbaring ditempat tidur, tak lama handphone miliknya bergetar.

Alvaro Debrian menambahkan anda sebagai teman.

Sontak kedua bola mata Keisha membulat sempurna, "Al-va-ro?" Ejanya. Tak lama sebuah pesan masuk, membuat Keisha semakin kaget.

Alvaro Debrian : sha!

What the fuck batin Keisha.

Rafelia Keisha : iya varo?

Alvaro Debrian : besok pagi gue pergi bareng sama pulang bareng ya :*

Hah? Apaan sih.

Rafelia Keisha : gabisa varo, ada ayah. Nanti aku dimarah wk.

Alvaro Debrian : nanti gue yang minta izin, oke keisha cantiq? :*

Astaga, aneh banget sih nih anak.

High School PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang