Empat Belas

2K 119 5
                                    

"Pokoknya kalian harus dateng!" seru gadis berambut ombre, kukunya dicat berwana hitam, tak lupa juga pernak-pernik yang menghias tangannya ikut bergemerincing ketika dia membagikan sebuah kertas yang bertuliskan 'Birthday Party'. "Gue bakal bikin pesta semeriahnya!!" ujarnya sambil bertepuk tangan.

Keisha yang mendapatkan kertas undangan dari Shakilla, iya Shakilla, Shakilla yang menyukai Alvaro, yang berambut ombre dan paling centil seantero sekolah mengernyit. Bagaimana tidak? Pesta ulang tahun itu dirayakan di tempat yang paling Keisha benci, bar.

Melihat raut wajah Keisha yang tak berniat untuk datang, bahkan dia mengabaikan undangan yang diberikan Shakilla membuat Bella tertarik dan segera menghampiri gadis yang sedang membaca novel itu.

"Kenapa? Lo gak mau dateng?" tanya Bella seraya duduk diatas meja dan menyilangkan kakinya.

Keisha mendongak, matanya memicing. "Terus?" jawab Keisha yang lebih tepatnya balik bertanya.

"Ya, enggak sih. Kan secara lo satu kelas sama kita, masa ga mau dateng kalo temen lo lagi ultah," ujar Bella sarkastik.

"Peduli apa?" Keisha kembali berkutat pada novelnya.

"Dih, sok suci lo!" omel Bella.

Keisha menghela nafasnya, sungguh ia benar-benar benci keadaan dimana ia harus dipaksa melakukan sesuatu yang tidak ingin ia lakukan, contohnya sekarang, secara tidak langsung Bella memaksanya untuk datang.

handphoe Keisha bergetar dengan cekatan gadis itu melihat notifikasi yang ada. Lagi-lagi Arga. Akhir-akhir ini lelaki itu selalu menghubunginya.

Arga Putra Dirmaga : sha dateng ketempat Shakilla?

Arga Putra Dirmaga : pergi ama siapa? Alvaro.

Keisha hanya mengabaikan dua pesan singkat dari Arga, dan lagi-lagi handphone nya bergetar.

Alvaro Debrian : brngkt brng gw

Alvaro Debrian : jgn pkir gue gatau kalo si emak rumpi itu ngadain acara pas cogan ga skolah

Alvaro Debrian : orang di sg sama dia

Alvaro Debrian : setan bales

Alvaro Debrian : P

Alvaro Debrian : P

Alvaro Debiran : by

Alvaro Debrian : kei!!!

Keisha hanya terkekeh, ia tak berniat membalas pesan Alvaro, apa lagi guru killer sudah mulai masuk dan memulai materi, dangan sangat terpaksa Keisha mengikuti materi yang di berikan.

•••

"Lo diundang tuh mak lampir?" tanya Jihan antusias saat Keisha menunjukkan undangan. "Pergi sama siapa lo?!"

"Alvaro lah," jawab Keisha sambil memakan nasi gorengnya. "Eh, tapi, Han. Itu di bar. Gabisa bayangin gue." Entah sejak kapan Keisha sudah menggunakan kata 'lo-gue'.

"Ya kenapa di bar?" Jihan menautkan alisnya. "Ya gapapa kali kan ada Alvaro. Nanti cari kado bareng gue aja, mau gue kerjain tuh anak!"

Keisha mengangkat bahunya. "Ya, gimana ya? Gasuka aja gue."

"Yaelah, lagian itu juga pesta ulang tahun 'kan? Ga bakal ada mabok-mabokannya kek di sinetron kali," ucap Jihan lalu bergalut dengan benda persegi panjangnya. "Eh, Alvaro line gue."

High School PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang